Browsing by Author "Palobo, Fransiskus"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Kelayakan Usahatani Padi Varietas Diahsuci Menggunakan Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Palobo, Fransiskus; Baliadi, Yuliantoro; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Cadangan Lahan yang potensial untuk pengembangan tanaman pangan di kabupaten Merauke berkisar 2,5 juta ha. Hasil pewilayahan komoditas, luas lahan basah di kabupaten Merauke yang sesuai untuk usaha pertanian dan belum termanfaatkan sekitar 1.913.304 ha (98,8%) dan sudah dimanfaatkan 23,887 ha (1.24%). Pengkajian ini bertujuan untuk menganalisis usahatani varietas Diahsuci dengan perlakuan pupuk anorganik dan semi organik pada lahan sawah. Dengan menggunakan analisis kelayakan usahatani Revenue Cost Ratio (R/C ratio). Kajian dilaksanakan di Kampung Kuper, Distrik Semangga, dimulai dari bulan Februari - Mei 2013. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data Primer dan Sekunder. Hasil dari analisis kelayakan usahatani dengan menggunakan imbangan penerimaan dan biaya (R/C rasio) dengan nilai 1,5. Varietas Diahsuci perlakuan anorganik nilai R/C rasio yang diperoleh sebesar 2,58 artinya untuk setiap 100 rupiah biaya total yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 258, dan perlakuan semi organik nilai R/C rasio yang diperoleh sebesar 2,29 artinya untuk setiap 100 rupiah biaya total yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp.229. Dengan total pendapatan anorganik Rp.19.038.125/ha dan semi organik Rp.16.864.375/ha.
- ItemFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PETANI TERHADAP PENGUNAAN RICE TRANSPLANTER DI KAMPUNG KOYA BARAT(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2020-09-01) Wulandari, Yunita Indah; Palobo, Fransiskus; Kementrian PertanianRice transplanter merupakan mesin penanam padi yang digunakan untuk menanam bibit yang telah disemaikan pada areal khusus (menggunakan tray/dapok) dengan umur atau ketinggian tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam. Inovasi dan penggunaan teknologi rice ransplanter berpeluang mempercepat waktu tanam bibit dan mengatasi kurangnya buruh tanam bibit padi. Teknologi baru pada umumnya memerlukan cukup waktu untuk dapat diterima masyarakat. Adanya perubahan teknik penanaman ini menyebabkan petani perlu belajar karena mereka telah terbiasa dengan teknik penanaman konvensional menggunakan tenaga manusia sepenuhnya. Adopsi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu inovasi sejak mengenal, menaruh minat, menilai sampai menerapkan. Atau dengan kata lain inovasi yang diterima. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat adopsi teknologi petani dan menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi (usia petani, pendapatan dan pendidikan) dalam mengadopsi teknologi penggunaan mesin rice transplanter. Lokasi penelitian ditentukan secara āpurposive. Parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat adopsi yaitu dengan menggunakan skala likert sedangkan untuk mengetahui pengaruh karakteristik petani terhadap tingkat adopsi dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh hasil pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap tingkat adopsi dalam penggunaan mesin transplanter yaitu variabel pedapatan berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi dalam penggunaan mesin transplanter dan memiliki tingkat adopsi yang tinggi. Sedangkan pada variabel umur dan pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi dalam penggunaan mesin transplanter.
- ItemKajian Dinamika Bobot Badan Sapi Potong dan Potensi Pakan Di Kabupaten Merauke, Papua(BPTP Papua, 2020-07-01) Tiro, Batseba M.W; Palobo, Fransiskus; Beding, Petrus A.; Thamrin, Muhammad; Kementrian PertanianPenelitian bertujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi dinamika bobot badan sapi potong serta potensi ketersediaan pakan pada musim kemarau di Kabupaten Merauke. Lokasi yang dipilih adalah tiga distrik yang mewakili pusat pengembangan sapi potong di Merauke dan distrik tersebut memiliki kepadatan ternak atau populasi yang tinggi dan dibandingkan antar-luas wilayah, sehingga yang mewakili populasi tinggi (Distrik Merauke), sedang (Distrik Tanah Miring), dan rendah (Distrik Kurik). Metoda menggunakan survei melalui penimbangan ternak sapi yang dipelihara petani/peternak dengan jumlah ternak 50 hingga 100 ekor, terdiri jantan dewasa, induk, muda, dan anak. Untuk mengukur produksi hijauan pakan dibuat kurungan terbuat dari kayu ukuran 1,5 x 1,5 meter sebanyak 15 buah terbagi dalam tiga lokasi, masing-masing lokasi terdapat lima kurungan. Hasil: rataan bobot badan ternak sapi di ketiga Distrik (Merauke, Kurik dan Tanah Miring), sangat rendah baik itu pedet (< 0,3 kg/ekor), ternak muda maupun dewasa (< 0,2 kg/ekor); variasi spesies hijauan dan legum di lokasi pengamatan relatif sama dan didominasi oleh spesies rumput (93,30 ā 94,85 persen), dan produksi hijauan pada awal musim kemarau (bulan Juli) masih relatif tinggi, dan terus menurun sampai puncaknya pada bulan September dan Oktober.
- ItemPendampingan Laboratorium Lapang Berbasis Kelapa Di Wilayah Perbatasan Papua Kabupaten Merauke(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Palobo, Fransiskus; Baliadi, Yuliantoro; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuMerauke memiliki wilayah seluas 45.071 km2 dengan 20 distrik, empat di antaranya berbatasan darat dengan negara Papua New Guinea (PNG). Empat distrik ini mempunyai keterbatasan informasi teknologi budidaya pertanian, masyarakat cenderung tertinggal, ekonomi masyarakat cenderung masih rendah dan rentan terhadap kerawanan pangan. Tujuan pendampingan adalah untuk mengembangkan sistem usahatani tanaman sela berbasis kelapa yang berwawasan agribisnis dalam mendukung pemenuhan pangan/gizi masyarakat di daerah perbatasan Indonesia-PNG, dan memperkenalkan teknologi budidaya tanaman sela di bawah kelapa. Pendampingan dilaksanakan di Distrik Noukenjerai, berlangsung dari Bulan Januari āDesember 2015. Metode analisis untuk mengevalasi keberhasilan pendampingan ini adalah analisis nilai keekonomian dan kelayakan analisis usaha tani. Hasil analisis memperlihatkan tanaman sela ubi jalar varietas Aya Murasaki dapat menghasilkan produktivitas 8.450 kg/ha dengan R/C ratio 1,42, sedangkan produktivitas tanaman kelapa mencapai 143 buah/pohon/tahun.
- ItemPengkajian Beberapa Bentuk Okulasi di Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Palobo, Fransiskus; Nunuela, Melkizedek; Salvia, Eva; Eyakeding, E; BPTP JambiKakao merupakan salah satu penyumbang devisa negara yang cukup besar untuk itu, pembangunan subsektor perkebunan diarahkan pada pemanfaatan sumber daya alam guna menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah. Pengkajian dilaksanakan lahan, petani di Koya Barat, Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) perlakuan non faktorial yaitu bentuk okulasi. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Bentuk T ,Bentuk T terbalik, Bentuk Forket (bentuk U terbalik), Bentuk forket di sempurnakan, Bentuk Jendela, Bentuk segiempat. Hasil pengkajian yang dilaksanakan selama 7 bulan bentuk okulasi yang di uji ternyata persentase tumbuh perlakuan bentuk jendela 91,11% dan terendah tumbuh bentuk T terbalik 75,55%, Sedangkan tinggi tanaman yang tertinggi bentuk forket 20,33 cm terendah bentuk forket yang disempurnakan 10,50 cm, diameter batang yang terbesar bentuk Forket 3,83 cm dan terkecil forket yang di sempurnakan 0,47 cm. Jumlah daunnya terbanyak bentuk huruf T 10 helai, sedikit perlakuan segi empat 6,67 helai. kemudian lebar daun yang paling lebar perlakuan huruf T 8 cm sedangkan terkecil bentuk jendela 6,6 cm.
- ItemPertumbuhan Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala cv. Tarramba) Mendukung Penyediaan Pangan di Kawasan Sapi Potong(BPTP Papua, 2021-01-01) Tiro, Batseba M.W; Tirajoh, Siska; Usman; Beding, Petrus A.; Palobo, Fransiskus; Kementrian PertanianIntroduksi teknologi budidaya hijauan pakan lamtoro sebagai upaya penyediaan hijauan pakan berkualitas dilakukan pada kebun Kelompok Tani Wiwa Papua Bangkit Mandiri yang merupakan salah satu lokasi pendampingan pengembangan kawasan sapi potong di Kabupaten Keerom. Introduksi tanaman L. leucochepala cv Tarramba dengan menggunakan anakan dalam polybag pada lahan seluas 100 x 70 m. Penanamannya dalam bentuk budidaya lorong dengan jarak tanam 1,5 m dalam baris dan 5 m antar baris. Pada lorong tanaman lamtoro ditanam tanaman sela yakni jagung dan kacang tanah. Penanaman jagung dan kacang tanah sebagai tanama sela diantara tanaman lamtoro dengan sistem tanam tanpa olah tanah (TOT) dengan jarak tanam 40 x 80 cm dan 20 x 40 cm. Parameter pertumbuhan tanaman L. leucochepala cv Tarramba adalah tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah cabang. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Diperoleh rata-rata tinggi tanaman dan diameter batang L. leucochepala cv Tarramba sampai 4 bulan tanaman di lapangan (186,4-265,4 cm dan 1,25-2,46 cm), sedangkan untuk jumlah cabang 3,10-16,5 cabang. Rataan produktivitas tanaman sela jagung dan kacang tanah mencapai 3,13 t/ha dan 1,05 t/ha.
- ItemUJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL PADI DILAHAN SAWAH IRIGASI , DI KOTA JAYAPURA, PAPUA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, ) Sri Lestari, Rohimah Handayani; Palobo, Fransiskus; Beding, Petrus Alexander; anggota; Tiro, Batseba M.W.