Browsing by Author "Oktavia, Yulie"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya, Produksi Benih dan Pascapanen Cabai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2021) Dinata, Kusmea; Oktavia, Yulie; Astuti, Herlena Bidi; Yesmawati; Sudarmansyah; Calista, Irma; Puspitasari, Monita; Yuliasari, Shannora; Nurmegawati; Afrizon; Mikasari, Wilda; Ivanti, Lina; Rosmanah, SitiCabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Cabai dapat ditanam di berbagai tempat dan musim, tergantung pada varietasnya. Kegunaan cabai cukup banyak, dari kebutuhan sehari – hari untuk bumbu masak, dalam bentuk segar atau olahan, juga untuk bahan industri dan farmasi. Oleh karena itu, komoditas ini banyak diusahakan oleh petani kecil secara konvensional/tradisional sampai pengusaha besar yang menggunakan sistem agribisnis. Keberhasilan usaha tani cabai salah satunya ditentukan oleh kualitas benih. Panduan teknis produksi benih inti dan benih penjenis cabai disusun untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan produksi benih inti dan benih penjenis varietas – varietas unggul tanaman cabai, sehingga diperoleh benih cabai berkualitas
- ItemPOTENSI HASIL PADI VARIETAS INPARI 10 PADA AGROEKOSISTEM YANG BERBEDA DI PROPINSI BENGKULU(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Yartiwi; Oktavia, Yulie; Sugandi, Dedi; Firison, Jhon; BPTP JambiProduktivitas tanaman padi masih rendah yang disebabkan banyak faktor, diantaranya penentuan varietas yang ditanam tidak sesuai dengan musim. Penggunaan varietas yang adaptif sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dibidang usaha tani. Pengkajian ini bertujuan untuk menguji daya hasil padi inpari 10 pada agroekosistem yang berbeda di Propinsi Bengkulu. Pengkajian di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Seluma dan Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu pada bulan April-Juli2015. Rancangan yang digunakan dalam pengkajian Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu tipe lahan: lahan dataran tinggi dan lahan dataran rendah, perlakuan diulang sebanyak 12 kali. Data dianalisis secara deskriptif dan untuk melihat pertumbuhan dan hasil dibandingkan dengan deskripsi varietas padi.Hasil pengkajian menunjukkan inpari 10 berpotensi ditanam pada lahan dataran tinggi dan dataran rendah pada musim yang sama.Hal itu ditunjukan dari tinggi tanaman, jumlah anakan/rumpun jumlah gabah bernas/malai, jumlah gabah hampa/malai, berat 1000 butir dan produktivitas yang dihasilkan.
- ItemTeknologi Sistem Perbenihan Padi Di Provinsi Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2021) Nurmegawati; Sastro, Yudi; Yuliasari, Shannora; Putra, Wawan Eka; Ivanti, Lina; Wahyuni, Tri; Iksimilda, Selva; Kusnadi, Harwi; Yahumri; Astuti, Herlena Bidi; Dinata, Kusmea; Oktavia, Rahmat; Yartiwi; Oktavia, YulieKebutuhan beras masyarakat Indonesia semakin meningkat seiringan dengan peningkatan jumlah penduduknya. Hingga saat ini beras masih menjadi bahan pangan pokok masyarakat Indonesia sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi padi secara berkelanjutan. Salah satu komponen penting dalam upaya mendukung swasembada beras adalah melalui peneydaan benih bermutu varietas unggul baru yang sesuai dengan agroekologi dan preferensi petani konsumen. Ketersediaan benih bermutu dengan jumlah yang cukup dan tepat waktu memegang peranan sangat penting. Penggunaan varietas unggul menunjukkan kontribusi terhadap peningkatan produksi dibandingkan dengan penerapan teknologi lainnya (Badan Litbang Pertanian (2011); Putra dan Hayati (2018). Sistem perbenihan yang produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung upaya peningkatan penyediaan benih padi dan peningkatan produksi beras nasional. Selain tersedia benih dalam jumlah yang cukup, untuk mendorong percepatan penggunaan benih bermutu diperlukan upaya penangkaran dan sertifikasi benih.
- ItemUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI SAWAH DI KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Damiri, Ahmad; Yartiwi; Oktavia, Yulie; Firison, Jhon; BPTP JambiVarietas unggul baru (VUB) adalah komponen teknologi yang paling mudah di adopsi oleh petani. Proses penyebaran VUB relatif cepat jika VUB tersebut dapat beradaptasi dengan baik pada daerah tertentu, akan tetapi tidak semua VUB mampu memberikan hasil yang tinggi pada kondisi lingkungan yang sama. Tujuan pengkajian adalah untuk memperoleh varietas yang adaptif di lokasi pengujian varietas berdasarkan keragaan tanaman dan produktivitas yang dicapai pada beberapa VUB padi sawah seperti Inpari 27, 28, 29 dan Inpari 30 melalui teknologi PTT.Pengujian dilakukan pada lahan sawah irigasi di Desa Taba Tembilang, Kecamatan Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2015. Rancangan yang digunakan dalam pengkajian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu varietas padi Inpari yang terdiri dari 4 jenis yaitu Inpari 27, 28, 29 dan 30 yang masing-masing diulang sebanyak 6 kali.Teknologi yang diterapkan adalah komponen PTT padi sawah. Data yang dikumpulkan yaitu data pertumbuhan tanaman dan komponen hasil. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut dengan DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa keempat varietas yang di ujikan yaitu Inpari 27, 28, 29 dan 30 dapat beradaptasi dengan baik, hal ini terlihat pada rerata berat 1000 butir dan produktivitas GKP per ha yaitu untuk berat 1000 butir rata-rata pada varietas Inpari 27, 28, 29 dan 30 yaitu 25,53 g, 26,82 g, 25,50 g, dan 27,43 g. Sedangkan produktivitas masing-masing varietas adalah 6,50 t/ha, 6,46 t/ha, 6,75 t/ha dan 6,70 t/ha.
- ItemUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI SAWAH DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Oktavia, Yulie; Yartiwi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungPenggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) mempunyai kontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas padi dan pendapatan petani. Tujuan pengkajian adalah untuk memperoleh varietas yang adaptif di lokasi pengkajian . Pengujian varietas berdasarkan keragaan tanaman dan produktivitas yang dicapai pada beberapa VUB padi sawah seperti Inpari 16, 22, 30 dan Turunan Cigeulis melalui teknologi PTT. Pengujian dilakukan pada lahan sawah irigasi di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dari bulan Oktober 2015 sampai dengan Januari 2016. Rancangan yang digunakan dalam pengkajian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu varietas padi Inpari yang terdiri dari 4 jenis yaitu Inpari 16, 22, 30 dan Turunan Cigeulis yang masing-masing diulang sebanyak 6 kali. Teknologi yang diterapkan adalah komponen PTT padi sawah. Data yang dikumpulkan yaitu data pertumbuhan tanaman dan komponen hasil. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut dengan DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga varietas yang di ujikan yaitu Inpari 16, 22, 30 dapat beradaptasi dengan baik, dibandingkan dengan Turunan Cigeulis. Dari ke-3 varietas yang diujikan menunjukkan berat 1000 butir dan produktivitas yang lebih tinggi pada varietas Inpari 30 yaitu 28,04 gram dan produktivitas sebanyak 6,1 ton/ha.