Browsing by Author "Nursani, Daragantina"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Status Mekanisasi Pertanian Mendukung Program Swasembada Padi Di Provinsi Papua(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Nurhasanah, Ana; Budiharti, Uning; Nursani, Daragantina; Wulandari, Septi; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Konsekuensi dari negara dengan jumlah penduduk yang besar berdampak pada tingginya pemenuhan kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan pokok. Salah satu permasalahan substantif yang dihadapi dalam percepatan pencapaian swasembada pangan adalah semakin berkurangnya jumlah dan mahalnya upah tenaga kerja pertanian serta kurangnya mekanisasi pertanian (alat dan mesin pertanian). Dengan penerapan alsintan dalam kegiatan usaha tani dapat memberikan mutu hasil yang lebih baik dan lebih efisien serta efektif. Selain itu melalui pemanfaatan alsintan, dapat mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status mekanisasi pertanian (alsin produksi padi) di Provinsi Papua untuk mendukung swasembada pangan nasional. Survey data alsin produksi padi ini dilakukan dalam rangka kegiatan identifkasi status mekanisasi serta pemetaan mekanisasi berbasis GIS dalam upaya peningktan produksi padi tahun 2016. Responden dipilih secara purposive sampling. Survey dilakukan di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Merauke, Keerom dan Nabire. Dari hasil survey dapat diketahui bahwa penggunaan alsin produksi padi yang sudah banyak digunakan adalah traktor roda dua, RMU, thresher serta combine harvester, sedangkan alsin traktor roda 4 dan dryer sangat terbatas dan hanya ada di kabupaten Merauke. Traktor roda 2 yang umum digunakan adalah yang bertenaga diesel 8,5 HP, sedangkan thresher bertenaga 6,5 HP. Hasil analisa menunjukkan bahwa tingkat kecukupan alsintan di Provinsi Papua baik tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan pada tahun 2015 rata-rata jenuh. Walaupun demikian alsintan akan sangat banyak diperlukan terkait target pembukaan lahan sawah 9 juta hektar hingga tahun 2025. Untuk mempermudah penyebaran informasi, status mekanisasi pertanian ini dapat secara langsung diakses di katam.info.
- ItemPemetaan Alsintan Provinsi Kalimantan Timur Dan Kalimantan Utara(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Budiharti, Uning; Mulyani; Nursani, Daragantina; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Alat dan mesin pertanian (alsintan) memiliki peran penting dan strategis dalam sistem pertanian industrial terkait dengan peningkatan produksi, efisiensi dan nilai tambah komoditas pertanian. Pemerintah telah mendorong penerapan alsintan dalam produksi tanaman pangan melalui berbagai skim bantuan alsintan dan pengembangan kelembagaannya, namum masih banyak yang kurang tepat sasaran. Database Alsintan di Indonesia hingga saat ini belum tersusun secara sistematik dan belum memberikan gambaran yang jelas akan status dan kondisi serta pemanfaatan alsin. Pengembangan Basis Data yang mencakup jenis, jumlah, spesifikasi teknis kondisi dan status pemanfaatan alsintan di setiap daerah perlu dilakukan secepatnya sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam rencana pengembangan pertanian di setiap daerah. Permasalahan dan tantangan untuk produksi pangan di provinsi Kalimantan Timur dan Utara adalah alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan, terbatasnya tenaga kerja baik jumlah maupun ketrampilan, lokasi lahan pertanian antar hamparan terpisah jarak yang jauh dibatasi dengan sungai sehingga menyulitkan mobilisasi alsintan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan status kecukupan alsintan di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dan optimalisasinya berbasis internet. Metode penelitian ini meliputi survey lapang dalam rangka pengumpulan data berupa: luas lahan sawah, indeks pertanaman, jumlah tenaga kerja, pertanian, dan kalender tanam, serta data ketersediaan alsin berupa traktor roda 2, traktor roda 4, pompa irigasi, transplanter, power thresher, pedal thresher, combine harvester, dan mesin pengering; analisa data berupa perhitungan kecukupan alsintan dan mobilisasi alsintan; serta pemetaan status kecukupan alsintan. Status kecukupan alsintan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan utara cukup bervariasi, untuk traktor roda dua dibeberapa wilayah sudah jenuh, namun untuk alsin lainnya didominasi berstatus sedang sampai sangat kurang. Mobilisasi alsintan di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sulit dilakukan karena selain waktu tanam yang sama, jarak antar kecamatan yang jauh (lebih dari 20 km) dan sarana transportasi pengangkutan alsintan tidak mamadai.
- ItemPengembangan dan Uji Kinerja Implement Pembuat Guludan untuk Traktor Roda Empat(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2020-04-17) Nursani, Daragantina; Hari, Ivony; Harsono, Harsono; Mulyantara, Lilik Tri; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianMasalah utama produksi bawang merah nasional saat ini adalah hanya berproduksi pada musim-musim tertentu, rendahnya produktivitas, mahalnya biaya produksi serta ketersediaan tenaga buruh tani yang terbatas di lapangan. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja dan mengatasi kendala keterbatasan tenaga kerja telah dilakukan pengembangan implemen pembuat guludan yang merupakan modifikasi dari implemen rotari. Keunggulan implemen ini terletak pada mekanisme kerja penghancuran tanah dan pembuatan guludan yang dilakukan secara bersamaan, sehingga dapat menghemat tenaga kerja sebesar 120 HOK. Terdapat dua komponen utama pada implemen pembuat guludan ini, yaitu komponen pisau rotari yang tersusun membentuk ulir berfungsi untuk mengolah tanah dan komponen rol pemadat tanah terbuat dari plat berlubang berfungsi untuk membentuk guludan. Implemen pembuat guludan ini didesain beroperasi pada lebar kerja 1,2 m, kecepatan kerja 1,5-2 km/jam dan kapasitas kerja 5-6 jam/ha dengan penggerak traktor roda empat atau traktor crawler dengan daya 40-70 HP. Implemen pembuat guludan ini juga dilengkapi dengan komponen pengatur lebar guludan yang diinginkan dari lebar 80 cm sampai dengan 120 cm, tergantung keinginan dan kebiasaan petani setempat dalam budidaya bawang merah. Hasil uji lapang pada lahan dengan jenis tanah regosol coklat keabuan menunjukkan bahwa implemen pembuat guludan dapat berfungsi dengan baik. Uji kinerja pada pembuatan guludan dengan lebar 90 cm dan kecepatan traktor rata-rata 2,02 km/jam menghasilkan rata-rata kedalaman alur 31,5 cm dan lebar alur 42,8 cm, kapasitas lapang 5,12 jam/ha, efisiensi lapang 81,68% dan konsumsi BBM 5,49 liter/jam.