Browsing by Author "Nurlaela, Nunung"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI KAKAO MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN (Studi Kasusu di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul )(Jurnal Agrosainta, 2017) Nurlaela, Nunung; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanianenelitianinibertujuanuntuk mengetahui kondisi UsahaTani dan Kelembagaan dalammendukung pemberdayaanpetaniKakao,serta untukmerumuskanstrategi pemberdayaanpetaniKakaodi DesaPutat Kecamatan patukKabupatenGunung KidulmelaluipengembanganKelembagaan Petani.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, dengan proses observasi dan wawancara mengkaji pengembangan kelembagaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi usahatani masyarakat petanikakao memiliki3keterbatasanyaitukemampuandalamkepemilikanlahan, modal dalam usaha, dan keterampilan yang masih rendah. Ketiga komponen ini juga mempengaruhi kondisi kelembagaan kelompok tani yang telah dikembangkan, namun pengembangannya terkesan tidak nampak. Disusunlah strategi pengembangan kelembagaan dalam pemberdayaan petani kakao yang diharapkan akan menjadi pedoman dan rencana dalam penyadaran diri dan peningkatan kemampuan dalam kelompok petani kakao adalah:strategi pengembangan sumber daya manusia, pengembangan lahan yang efektif, pemberianmodal,serta peran pemerintah.
- ItemPENERAPAN PERTANIAN ORGANIK (PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA NABATI) DI KELOMPOK TANI KABUPATEN SLEMAN DAN BANTUL(Jurnal Agrosainta, 2019) Nurlaela, Nunung; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianTujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan mengenai teknologi pertanian organik khususnya penerapan pupuk organik dan pestisida nabati oleh kelompok tani. Metode penelitian dengan menggunakan metode deskriftif dengan model self report study , pengumpulan data menggunakan bantuan kuesioner sebagai instrumen dalam melakukan wawancara dengan teknik observasi secara langsung untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan. Analisa data menggunakan skoring berdasarkan bobot variabel, diolah secara obyektif. Hasil analisa data yang diperoleh akses petani terhadap informasi mengenai saprodi organik sebesar 75%, Tingkat penerapan pupuk organik padat dan pestisida nabati sebesar 37,50%, tingkat kesadaran petani terhadap pentingnya penyediaan bahan pendukung utama pembuatan pupuk dan pestisida organik sebesar 45%, Kesadaran akan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh apabila membuat dan mengaplikasikan pupuk dan pestisida organik pada lahan usahataninya sebesar 77,50%. Pemanfaatan sumberdaya alam di lingkungan usahatani berupa kompos sebesar 72,50%, Pengunaan kompos tradisional dan pupuk organik padat secara rutin setiap musim sebesar 75%, Kemampuan membuat pupuk organik padat dan cair sebesar 57,5% dan 40%, Penggunaan pupuk organik cair yang dari formula campuran urine hewan dan rimpang herbal secara rutin sertiap musim adalah 32,50%, Peggunaan pestisida nabati sebesar 17,50%, Kemampuan membuat pestisida nabati sebesar 22,50%, Kemampuan membuat dan menggunakan Bio Activator sebagai bahan utama untuk memproses bahan organik menjadi pupuk organik sebesar 37,50%, Minat untuk menerapkan sarana produksi organik sebesar 85%. Kesimpulan bahwa sebagian besar anggota kelompok tani telah memiliki pengertian dan pemahaman akan perlunya menggunakan sarana produksi organik dalam menerapkan sarana produksi organik pada usaha tani mereka.
- ItemPENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK MAJEMUK TERHADAP POPULASI GULMA PADA TANAMAN BAWANG MERAH Di Desa Grogol Parangtristis Kretek Bantul(Jurnal Agrosainta, 2018) Nurlaela, Nunung; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh NPK majemuk terhadap populasi gulma, dan mengetahui pengaruh jarak tanam bawang merah terhadap populasi gulma. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) fakorial. Factor pertama adalah jarak tanam yang terdiri dari 3 aras yaitu: J1: jarak tanam 10 x 15 cm, J2: jarak tanam 15 x 15 cm, J3: jarak tanam 20 x 15 cm.Factor kedua adalah dosis pupuk NPK majemuk yang terdiri dari 3 aras yaitu; D1: dosis pupuk NPK majemuk 200 kg/ha, D2: dosis pupuk NPK majemuk 0 kg/ha D3: dosisi pupuk NPK majemuk 300 kg/ha. Hasil analisis menunjukkan bahwa populasi gulma daun lebar maupun gulma teki tidak dipengaruhi secara nyata oleh jarak tanam bawang merah maupun dosis pemupukan yang di berikan. Dalam pertumbuhannya tidak terdapat pula perbedaan yang nyata pada umur 15,30, maupun 45 hst. Dari analisa hasil menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan jarak tanam dengan perbedaan dosis pupuk unsur majemuk tidak mempengaruhi populasi gulma baik pada golongan rumput teki maupn gulma berdaun lebar dan juga baik pada umur 15, 30, 45 hst. Sehingga hal ini tidak dapat dijadikan pedoman untuk langkah pengendalian gulma secara kultur teknis.