Browsing by Author "Noviana, Irma"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemDaya kecambah benih kedelai yang disimpan dengan beberapa metode pengemasan pada dua kondisi penyimpanan(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Ramdhaniati, Susi; Noviana, Irma; Diratmaja, Alit; Sukarya, Yaya; BPTP Jawa BaratBenih kedelai adalah salah satu benih yang cepat mengalami deteriorasi. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah suhu ruang simpan. Penyimpanan benih sangat berpengaruh terhadap kualitas benih yang dipertahankan. Daya berkecambah merupakan salah satu kriteria yang diperhatikan dalam menentukan kualitas benih. Tujuan kegiatan untuk mengetahui metode pengemasan dan kondisi penyimpanan terbaik. Benih Kedelai yang digunakan adalah varietas Grobogan. Penyimpanan benih dilakukan di Kab. Majalengka (gudang petani) yang mewakili kondisi penyimpanan suhu tinggi dan gudang UPBS BPTP Jawa Barat yang mewakili kondisi penyimpanan suhu rendah. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dari tiga perlakuan yaitu (1) Ketebalan kemasan plastik, (2) Teknologi pengemasan, dan (3) Volume kemasan. Setiap perlakuan diulang empat kali. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua metode pengemasan pada kondisi penyimpanan dengan suhu rendah dapat mempertahankan kemampuan daya berkecambah benih diatas 80%, lebih baik dari pada penyimpanan pada suhu tinggi.
- ItemFENOTIP DAN PRODUKTIVITAS BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN SAWAH DI KABUPATEN MAJALENGKA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, ) Haryati, Yati; BPTP Jawa Barat; Noviana, Irma
- ItemKajian Jarak Tanam Spesifik Lokasi untuk Optimalisasi Produktivitas Inpari 32 di Kabupaten Majalengka(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Haryati, Yati; Nurbaeti, Bebet; Noviana, Irma; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Salah satu varietas unggul baru yang diminati di wilayah Kabupaten Majalengka adalah Inpari 32. Pengaturan jarak tanam untuk mengatur populasi tanaman yang disesuaikan dengan sifat varietas merupakan cara pengelolaan yang masih dapat dioptimalkan pada suatu wilayah. Pengkajian dilaksanakan di Gapoktan Guna Tani, Desa Babakan manjeti, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka pada Bulan April-Juli 2018. Kegiatan kajian jarak tanam dengan dua perlakuan yaitu 1) jarak tanam rekomendasi 40 x 30 x 17 cm dan 2) jarak tanam legowo cara petani 30 x 20 x 20 cm Masing-masing perlakuan diulang pada 15 petak lahan sawah milik petani dengan luasan masing-masing sesuai petakan alami milik petani. Data yang diamati pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif dan komponen hasil yaitu panjang malai, jumlah gabah isi, jumlah gabah hampa dan hasil. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji independent sample t-test pada taraf signifikan 0,05 menggunakan SPSS for windows 20.0. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Varietas Inpari 32 memberikan hasil yang cukup tinggi 7,86 t/ha GKP pada jarak tanam legowo 40 x 30 x 17 cm sehingga cocok untuk dikembangkan sebagai rekomendasi jarak tanam legowo yang sesuai di wilayah Kabupaten Majalengka
- ItemPenampilan Beberapa Padi Varietas Unggul Baru di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Sari, Ratna; Noviana, Irma; Marbun, Oswald; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Jawa Barat merupakan salah satu kontributor produksi padi terbesar di Indonesia dengan salah satu sentra produksinya ialah Kabupaten Indramayu. Kabupaten Indramayu menghadapi permasalahan pengurangan lahan pertanian karena adanya konversi lahan. Untuk itu, untuk menjaga produksi beras, sangat penting untuk melakukan intesifikasi budidaya padi dengan cara menggunakan Varietas Unggul Baru (VUB). Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2017 dengan menggunakan varietas Inpari 32, Inpari 42, dan Inpari 43. Ketiga varietas ini di tanam dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang sebanyak tiga kali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa varietas Inpari 32 memiliki produktivitas tertinggi bila dibandingkan dengan Inpari 42 dan Inpari 43.
- ItemPeningkatan Produktivitas Padi Melalui Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Aplikasi Pupuk Hayati Mendukung Pengembangan Kawasan Padi Di Kabupaten Subang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2018) Noviana, Irma; Marbun, Oswald; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Perbaikan usahatani padi dapat ditempuh melalui perbaikan teknologi budidaya, yaitu melalui pemupukan dan pengaturan jarak tanam. Tujuan pengkajian adalah mengetahui pengaruh aplikasi pupuk hayati dengan kesesuaian jarak tanam legowo di wilayah sentra padi di Jawa Barat terhadap peningkatan produksi padi. Pengkajian dilaksanakan di desa Jatiragas Hilir Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang pada Bulan Juni hingga September 2016 di lahan sawah irigasi. Varietas padi yang digunakan adalah Inpari 30. Perlakuan terdiri atas dua taraf jarak tanam legowo 2:1, yaitu jarak tanam 27 x 17,5 x 40 cm dan 30 x 20 x 60 cm, serta dua taraf aplikasi pupuk hayati yaitu pemberian pupuk hayati dan tanpa aplikasi pupuk hayati. Teknologi yang diterapkan adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi. Peubah yang diamati: Karakteristik agronomis tanaman (tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, produktivitas, jumlah malai per rumpun) dan komponen hasil (jumlah gabah isi dan hampa per malai, bobot 1.000 butir). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa 1) jarak tanam legowo (30 x 20 x 60 cm) memberikan jumlah anakan padi, jumlah malai per rumpun, dan produksi lebih tinggi dibandingkan legowo 25 x 17,5 x 40 cm di Kabupaten Subang, 2) pemberian pupuk hayati pada padi mampu menambah jumlah anakan per rumpun, menurunkan gabah hampa per malai dan meningkatkan hasil, 3) interaksi pupuk hayati dan jarak tanam berpengaruh terhadap peningkatan jumlah anakan padi, hasil, dan penurunan jumlah gabah hampa per malai.
- ItemPotensi Produksi dan Pengembangan VUB Inpari 30 dan Inpari 32 Di Jawa Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2018) Noviana, Irma; Nurbaeti, Bebet; Haryati, Yati; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) padi berperan penting dalam peningkatan produktivitas dan produksi. Tujuan penelitian adalah mengetahui Potensi Produksi dan Pengembangan Varietas Padi Inpari 30 dan 32 padi di Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan di dua kabupaten yaitu Ciamis dan Majalengka pada Bulan Juni hingga September 2016 di lahan sawah irigasi. Tiga varietas padi yang digunakan adalah Inpari 30, Inpari 32 dan Ciherang (kontrol) yang diulang sebanyak 6 kali. Teknologi yang diterapkan adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi. Peubah yang diamati: Karakteristik agronomis tanaman (tinggi tanaman, jml anakan produktif, produktivitas, jumlah malai per rumpun), komponen hasil (jumlah gabah isi dan hampa per malai, bobot 1.000 butir), sebaran varietas Inpari 30, Inpari 32 dan Ciherang di Jawa Barat, distribusi/sebaran varietas hasil produksi BPTP. Hasil penelitian adalah 1) Potensi produksi Varietas Inpari 30 lebih tinggi dari Ciherang di Kabupaten Ciamis dan Majalengka, 2) Inpari 32 memiliki rendemen benih lebih tinggi dari Ciherang, 3) Distribusi benih sumber hasil produksi BPTP Jawa Barat didominasi oleh varietas Inpari 30 dan Inpari 32, 4) Varietas Inpari 30 dan Inpari 32 berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif VUB menggantikan varietas Ciherang di Jawa Barat.
- ItemProduktivitas dan kualitas benih kedelai varietas anjasmoro pada lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Haryati, Yati; Nurbaeti, Bebet; Noviana, Irma; BPTP Jawa BaratPengembangan pertanaman kedelai dapat diarahkan pada tiga agroekosistem utama, yaitu lahan sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, dan lahan kering. Untuk mendapatkan produktivitas yang paling tinggi dan resiko kegagalan yang paling kecil, lahan sawah setelah padi mempunyai potensi yang paling besar untuk pengembangan tanaman kedelai. Dengan pertimbangan tersebut produksi benih kedelai dilaksanakan di lahan sawah irigasi dan tadah hujan. Kegiatan dilaksanakan di Jawa Barat pada empat Kabupaten yaitu Cianjur, Sumedang, Majalengka dan Indramayu. Pelaksanaan kegiatan pada Bulan Maret sampai Juni 2016. Varietas yang digunakan adalah Anjasmoro.Teknologi yang diterapkan PTT kedelai yaitu: 1) Tanpa Olah tanah (TOT), 2) Jarak tanam 40 x 20 cm, 3) Pembuatan saluran drainase, 4) Pemupukan berdasarkan status hara tanah sawah (PUTS), 5) Penggunaan mulsa jerami, 6) Pengairan dilakukan sesuai fase kritis (15 - 21 HST), fase berbunga (25 - 35 HST), dan pengisian polong (55 - 70 HST), 7) Pengendalian hama/penyakit berdasarkan konsep PHT dan 8) Panen dan pasca panen. Data yang diamati yaitu karakteristik agronomis (tinggi tanaman, jumlah cabang, produktivitas), komponen hasil (jumlah polong isi dan polong hampa per tanaman, bobot 100 butir), dan produksi benih. Pengumpulan data dengan metode eksperimen dan survey. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh bahwa produksi benih Varietas Anjasmoro di lahan sawah irigasi di Sumedang 1,71 t ha-1 dan Cianjur 1,81 t ha-1 dan kualitas/daya tumbuh masing-masing mencapai 93% dan di lahan sawah tadah hujan di Majalengka 1,30 t ha-1 dan Indramayu 1,20 t ha-1 dengan kualitas/daya tumbuh benih masing-masing 83% dan 90%.