Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Mustikawati, Dewi Rumbaina"

Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Keragaan Mutu Benih Padi Varietas Unggul Baru Berdasarkan Standar Laboratorium
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Arief, Ratna Wylis; Mustikawati, Dewi Rumbaina
    Abstract Performance of Seed Quality of Some New Improved Rice Varieties Based on the Laboratory Standard. To most of the rice farmers in Indonesia, the availability of quality rice seeds is paramount to support their rice farming. The availability of rice seeds is depended on the seed companies available in Indonesia. Unfortunately, the rice seeds available in the markets were very often found to be very poor, such as low germinability, contain other varietal mixtures, a lot of unnecessary stuffs, etc. It is the time, therefore, to pose the farmers to become seed producers with the guidance from the Institute of Seed Certification (BPSB). This experiment was carried out in Lampung District during the WS of 2008. Five new varieties of rice, namely Cimelati, Mekongga, Gilirang, Bondoyudo, and Conde were grown. During the rice cropping season, crop inspection by the team of BPSB were carried out three time, Le. when the rice crops were at 21 s after transplanting (DAT), at the growth stage of 90% flowering, and at 7 days before harvesting. Results of the experiment indicated that the highest yield of 6.43 t/ha were demonstrated by Mekongga, while the highest quality seed of 26.97% was by Conde. Due to their high productivity and taste, most farmers preferred more on Mekongga, Conde, and Gilirang than the other varieties. The quality seeds produced by all rice varieties evaluated meet the criteria to be as the foundation seeds (FS) class. Abstrak Bagi sebagian besar petani padi di Indonesia, ketersediaan benih yang memadai baik dari segi mutu, jumlah, maupun harga masih menjadi faktor pembatas dalam menjalankan usahataninya. Pada umumnya mereka masih sangat tergantung pada benih yang ada di Indonesia. Namun demikian, di pasar masih sering dijumpai benih dengan daya tumbuh yang rendah, mengandung banyak CVL, mengandung banyak kotoran, dib. Oleh sebab itu, sudah saatnya untuk petani tidak tergantung pada produsen benih. Untuk ini, perlu diupayakan kerja sama langsung antara petani penangkar padi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) untuk melakukan produksi benih bermutu. Percobaan untuk merintis kerja sama antara petani dengan BPSB dalam memproduksi benih padi telah dilaksanakan di Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah pada MH 2008. Dalam percobaan ini ditanam 5 varietas padi unggul baru, yaitu Cimelati, Mekongga, Gilirang, Bondoyudo, dan Conde. Selama pertanaman, dilakukan 3 kali pemeriksaan oleh BPSB, yaitu saat tanaman berumur 21 hari, saat tanaman 90% berbunga, dan saat 7 hari sebelum panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil gabah tertinggi dicapai oleh varietas Mekongga, yaitu sebesar 6,43 t/ha, sedangkan hasil benih tertinggi sebesar 26,97% dicapai oleh varietas Conde. Petani dan penangkar benih setempat menyukai varietas Mekongga, Conde, dan Gilirang untuk dikembangkan, karena varietas-varietas tersebut memiliki produktivitas lebih tinggi dan rasa nasi yang lebih disukai dibandingkan dengan produksi dan rasa nasi varietas lain. Hasil panen kelima varietas unggul baru ini secara keseluruhan memenuhi persyaratan standar laboratorium benih padi untuk kelas benih pokok
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pertumbuhan dan Hasil beberapa Varietas Jagung Komposit pada Berbagai Dosis Pemupukan
    (BPTP Jambi, 2008) Mustikawati, Dewi Rumbaina; Mulyanti, Nina; BPTP Jambi
    Pengkajian dilakukan pada agroekosistem lahan kering, Desa Budi Lestari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan dari bulan Oktober 2005-Februari 2006. Rancangan yang digunakan adalah Split Plot dengan dua faktor diulang lima kali. Faktor pertama adalah varietas jagung yaitu: Lamuru, Sukmaraga, Srikandi kuning, Srikandi Putih dan varietas lokal (pembanding). Faktor kedua adalah dosis pemupukan yaitu: A). 300 kg Urea + 100 kg SP36 + 150 kg KCl + 5 ton pupuk kandang /ha. B). 150 kg Urea + 50 kg SP36 + 75 kg KCl + 5 ton pupuk kandang /ha. C). 350 kg Urea + 150 kg SP36 + 100 kg KCl /ha. D). 300 kg Urea+ 100 kg SP36 + 150 kg KCl /ha.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Teknologi Budidaya Kedelai
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Nazar, Amrizal; Mustikawati, Dewi Rumbaina; Yani, Alvi
    Komoditas kedelai sudah umum dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan tahu, tempe, kecap dan susu kedelai serta pakan ternak. Namun dewasa ini kedelai tidak hanya digunakan sebagai sumber protein, tetapi juga sebagai pangan fungsional yang dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit degeneratif, seperti jantung koroner dan hipertensi. Zat isoflavon yang ada pada kedelai ternyata berfungsi sebagai antioksidan. Dengan beragamnya penggunaan kedelai menjadi pemicu peningkatan kebutuhankomoditas ini. Saat ini harga kedelai di pasar Internasional naik 100%. Kalau di awal 2007 harga kedelai masih 300 dollar AS per ton di akhir tahun 2007 meningkat menjadi 600 dollar per ton. Kenaikan harga kedelai di pasar dunia berdampak langsung terhadap kenaikan harga kedelai di dalam negeri.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Teknologi Budidaya Nilam
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Pujiharti, Yulia; Mustikawati, Dewi Rumbaina; Slameto
    Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam (“patchouly oil”). Minyak nilam banyak dipergunakan dalam industri kosmetik, parfum, sabun, dan industri lainnya. Dengan berkembangnya pengobatan aromaterapi, minyak nilam selain sangat bermanfaat untuk penyembuhan fisik juga mental dan emosional. Manfaat lainnya, minyak nilam bersifat fixatif (yakni bisa mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya (pengganti). Produk yang dihasilkan dari usahatani nilam adalah terna (daun dan ranting). Melalui proses penyulingan dihasilkan minyak nilam. Dalam proses penyulingan tersebut dihasilkan limbah berupa ampas penyulingan minyak. Ampas ini dapat digunakan sebagai mulsa untuk mengembalikan lahan ke kondisi semula (virgin soil).

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback