Browsing by Author "Mustaha, Muhammad Alwi"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemHilirisasi Sorgum Sebagai Komoditi Substitusi Gandum di Kepulauan Riau (Studi Kasus di Kabupaten Bintan)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Humaidi, Lutfi; Sariri, Firsta Anugerah; Hernita, Helen; Mustaha, Muhammad AlwiKabupaten Bintan merupakan salah satu daerah di Kepulauan Riau yang potensial untuk pengembangan sorgum. Tercatat luas lahan pertanian di Bintan Tahun 2022 adalah 11.983,34 ha, dimana penggunaan lahan untuk pengembangan sorgum hanya mencapai 18,5 ha. Selama ini petani telah memanfaatkan sorgum untuk pangan, khususnya aneka produk primer dan olahan. Beberapa produk telah dihilirisasikan dan dipasarkan di pasar lokal dan domestik. Tujuan makalah ini adalah untuk mengentahui sejauhmana produk hilirisasi sorgum dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan gandum atau bahkan sebagai produk substitusi gandum. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif kualitatif. Lokasi pengambilan data adalah Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa produk olahan sorgum yang dihasilkan petani seperti beras, mie, dan aneka kue yang selama ini menggunakan bahan baku tepung terigu yang berasal dari gandum. Selain itu, produk hilirisasi lainnya seperti teh, gula cair, kecap telah dipasarkan dengan tingkat penerimaan yang tinggi di masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut, terdapat peluang besar dan potensial untuk mengembangkan sorgum menjadi komoditi yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
- ItemPenerapan SNI dan Potensi Usaha Alpukat(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian DKI Jakarta, 2023-09-01) Mustaha, Muhammad Alwi; Maharani, Willa Sylvia; Mayasari, KartikaAlpukat merupakan salah satu hortikultura buah bernilai ekonomi tinggi sehingga potensial untuk dikembangkan. Selain rasanya enak, alpukat juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Trend permintaan alpukat pun semakin meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk, pendapatan serta kesadaran gizi masyarakat. Agribisnis alpukat memiliki prospek yang sangat cerah untuk tujuan pasar dalam dan luar negeri maupun luar negeri. Saat ini telah dikenal delapan jenis buah alpukat, salah satu diantaranya adalah Alpukat Cipedak yang merupakan asli wilayah Jakarta. Jenis ini sangat digemari konsumen buah dan sudah tersebar luas ke sejumlah wilayah di tanah air. Disadari bahwa untuk memberikankepercayaan public dan sekaligus mendorong harkat komoditi ini, maka dibutuhkan acuan dalam penerapanstandar seperti SNI dan sekaligus informasi potensi dan peluang agribisnis alpukat. Buku ini dihadirkan sebagai bhakti kami dalam berkontribusi terhadap kemajuan pembangunan pertanian di kota Jakarta pada tahun pertama BSIP.
- ItemPengaruh Pengolahan Terhadap Kadar Vitamin C Pada Beberapa Komoditas(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Nurfaizin; Ratnawaty, Fauzia; Mustaha, Muhammad Alwi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengolahan terhadap kandungan vitamin C pada tomat, cabai merah, jambu biji, dan nanas. Terdapat 4 (empat) perlakuan yang dilakukan, yaitu buah segar dipotong besar, buah segar dipotong kecil, buah dipotong besar + blansing 80oC selama 5 menit, dan buah dipotong kecil + blansing 80oC selama 5 menit. Metode yang digunakan adalah titrasi iodimetri dengan prinsip titrasi redoks. Kadar vitamin C tomat yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 50,75-58,33 mg/100 gram, cabai merah 51,14 - 119,23 mg/100 gram, jambu biji 42,49 -117,77 mg/100 gram, dan nanas 17,33-43,58 mg/100 gram. Beberapa tahap pengolahan seperti penyimpanan, pemotongan dan penggilingan (menggunakan blender) dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kadar vitamin C dari sampel.
- ItemRekomendasi Varietas, Waktu Tanam dan Cara Tanam Serta Pemupukan pada Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai (PJK) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara, 2015) Suharno; Mustaha, Muhammad Alwi; Nugroho, CiptoPemerintah telah mencanangkan pencapaian swasembada pangan khususnya padi, jagung dan kedelai (PJK) tiga tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dukungan semua pihak. Sehubungan dengan itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian telah bersinergi lintas instansi, penuh semangat menyingsingkan lengan, menyatukan misi, mengikis rasa ego sektoral, berjibaku bekerja, bekerja dan bekerja dalam rangka mensukseskan target tersebut (Balitbangtan, 2015). Oleh karena itu dibutuhkan strategi tepat dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi, jagung dan kedelai. Salah satu cara meningkatkan produksi adalah melalui perbaikan teknologi budidaya dan perluasan areal tanam. Perbaikan teknologi budidaya harus disesuaikan dengan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, sedangkan dalam perluasan areal tanam harus dipertimbangkan dukungan sumberdaya lahan dan sumberdaya air.
- ItemStrategi Penurunan Inflasi Melalui Proliga Cabai di Kota Batam Kepulauan Riau(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sitompul, Jonri Suhendra; Sariffudin, Apriyani Nur; Khaerudin, Syaema Yulida; Mustaha, Muhammad AlwiKarya tulis ilmiah ini mengulas tentang strategi penurunan inflasi melalui proliga cabai merah. Hal ini didasari atas inflasi yang terjadi di Kota Batam beberapa tahun terakhir. Inflasi yang terjadi seringkali dipengaruhi oleh harga cabai merah yang melambung. Penyebab kenaikan harga cabai yang terlalu tinggi disebabkan oleh masih kurangnya produksi cabai di Kota Batam, sehingga kebutuhan cabai masyarakat harus dipenuhi melalui pasokan dari luar daerah. Langkah-langkah strategi penurunan inflasi ini didasarkan pada data kebutuhan dan produksi cabai merah untuk lokasi Kepulauan Riau khususnya Kota Batam. Penelitian dilakukan selama bulan Juli-Agustus 2022 di Kota Batam. Lokasi penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian merupakan kota tertinggi penyumbang inflasi serta lokasi yang memiliki luas panen serta produksi cabai merah terbesar di Kepulauan Riau. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan diskusi menghasilkan data sekunder dan data primer. Data dianalisis menggunakan statistik desktiftif kualitatif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Adapun hasil yang diperoleh yaitu salah satu cara untuk menurunkan tingkat inflasi akibat kenaikan harga cabai merah adalah penggunaan teknologi PROLIGA (produksi lipat ganda) cabai merah yang dapat meningkatkan produktivitas petani dalam menghasilkan cabai merah untuk memenuhi kebutuhan cabai daerah khususnya di Kota Batam.
- ItemTumpangsari Jagung Kedelai (Turiman Jale)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara, 2019-08-24) Mustaha, Muhammad Alwi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara