Browsing by Author "Mulsanti, Indria W."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- Item15. Evaluasi Metode Untuk Skrining Varietas Padi yang Dapat Berkecambah Pada Kondisi Anaerob(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Mulsanti, Indria W.; Rumanti, Indrastuti A.; Wahyuni, Sri; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKondisi lingkungan tergenang merupakan salah satu cekaman abiotik yang banyak ditemui di lahan-lahan pertanian di Indonesia. Walaupun padi dikenal sebagai tanaman yang dapat beradaptasi padi kondisi tergenang tetapi banyak varietas yang sensitif terhadap kondisi oksigen terbatas atau anaerob saat masa perkecambahan. Saat ini asesi palasma nutfah, galur dan varietas yang ada belum diIdentifi kasi kemampuan berkecambahnya dalam kondisi anaerob, selain itu metode standard untuk pengujian benih yang dapat berkecambah pada kondisi anaerob juga belum ditetapkan. Varietas atau galur yang dapat berkecambah pada kondisi anaerob tidak hanya berguna untuk lahan-lahan yang rawan banjir dan selalu tergenang seperti rawa lebak. tetapi juga untuk pola pertanaman tebar benih langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode yang efektif untuk evaluasi galur/ varietas yang dapat berkecambah pada kondisi anaerob/perkecambahan tergenang. Evaluasi metode skrining galur/varietas padi dilakukan dua tahap, tahap pertama adalah tujuh perlakuan yang merupakan kombinasi metode perendaman dan media perkecambahan benih. Dari kegiatan pertama akan dipilih empat perlakuan untuk dilanjutkan pada kegiatan kedua dengan metode yang dimodifi kasi agar lebih mendekati kondisi lapang. Hasil penelitian menunjukkan mutu awal benih yang diuji memiliki mutu fi siologis yang cukup baik dicerminkan oleh nilai persentase daya berkecambah 94.5 – 97 %. Pada kegiatan pertama didapatkan bahwa metode perkecambahan dengan membenamkan benih dalam media tanam dan kemudian diairi sedalam 5 cm merupakan metode yang dapat digunakan untuk skrining perkecambahan anaerob. Selanjutnya hasil pada kegiatan kedua perlakuan perkecambahan pada tanah lumpur dan tanah kebun dengan membenamkan benih sedalam 1 cm yang kemudian direndam air dalam 5 cm dapat digunakan untuk pengujian benih yang dapat berkecambah pada kondisi anaerob. Tetapi perlakuan pembenaman benih 1,5-2 cm dan rendaman air sedalam 10 cm selama 11 hari adalah perlakuan yang paling efektif untuk evaluasi perkecambahan anaerob karena dapat membedakan antara varietas yang rentan dengan varietas-varietas toleran. Selanjutnya perlakuan tersebut dapat digunakan untuk skrining varietas padi toleran perkecambahan anaerob
- ItemPengaruh Perbedaan Kelas Benih Terhadap Produktivitas Padi Varietas Ciherang dan IR64(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Mulsanti, Indria W.; Wahyuni, SriAbstract The Influence of Different Seed Classes to the Irrigated Rice Productivity of Ciherang and IR64. Respond of farmers to high quality rice seeds was increasing at recent time. Formally, the quality of seeds, including the rice seeds in each province was under the responsibility of the Seed Control and Certification Service. There are 4 classes of rice seeds in Indonesia i.e. breeder seed (BS), foundation seed (FS), stock seed (SS), and extension seed (ES). Due to the price of each class of rice seeds, it is suggested that farmers should grow the extension seeds in producing rice grain for consumption. However, recently several farmers preferred the stock seed class instead, as they thought that the higher the level of the seed class will produce the higher of the rice grain when they were grown. An experiment to study the influence of various seed classes on plant performance, yield, and yield component of paddy has been conducted at Sukamandi Experimental Station of the Indonesian Centre for Rice Research (ICCR) during the dry season of 2007. Three different rice seed classes of Ciherang and IR64 varieties i.e. FS, SS, and ES were planted in plots of 6 m x 4m in size with the planting distance of 25 cm x 25 cm. The crops were fertilized with 250 kg/ha urea, 100 kg/ha SP36, and 100 kg/ha KC1. The yield and yield components were measured at harvest time, while the seed quality was assessed in the Seed Quality Laboratory of the ICRR. Results of this experiment indicated that plant performance, yield component, yield of rice, and seed quality were not significantly affected by the seed classes used. Abstrak Respons petani terhadap benih padi bermutu makin meningkat. Secara formal Balai Pengawasan dan Serifikasi Benih di tiap provinsi mempunyai otoritas untuk mengendalikan mutu benih selama proses produksi, pengolahan, dan pemasarannya. Dalam sistem perbenihan di Indonesia, terdapat empat kelas benih, yaitu benih penjenis (breeder seed, BS), benih dasar (foundation seed, FS), benih pokok (stock seed, SS), dan benih sebar (extension seed, ES). Selama ini, untuk produksi gabah konsumsi, petani dianjurkan untuk menanam benih sebar. Namun, ternyata banyak petani yang menggunakan benih pokok, karena mereka menganggap bahwa kelas benih yang lebih tinggi akan menghasilkan gabah yang lebih tinggi pula. Penelitian untuk mempelajari pengaruh perbedaan kelas benih padi terhadap penampilan tanaman, hasil gabah, dan komponen hasil padi telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Sukamandi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, pada MK 2007. Masing-masing tiga kelas benih padi varietas Ciherang dan IR64, yaitu benih dasar, benih pokok, dan benih sebar, ditanam dalam rancangan percobaan kelompok, dengan nan dipupuk dengan 250 kg/ha urea, 100 ulangan dengan jarab kg/ha SP36, and 100 kg/ha KCl. Tinggi tanaman dan jumlah anakan amati sejak di pert pertanaman sampai setelah panen, komponen hasil dan hasil gabah diukur saat panen, sedangkan mutu benih (daya berkecambah dan vigor benih) diamati di Laboratorium Mutu Benih, BB Padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas benih yang ditanam tidak nyata berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot gabah isi. panjang malai, jumla isi/malai, bobot 1.000 butir, hasil gabah, dan mutu gabah dari jumlah gabah pertanaman yang berasal dari kelas benih yang berbeda tersebut.