Browsing by Author "Mulijanti, Siti Lia"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- Item1. Analisis Profitabilitas Usahatani Beberapa Vub Padi Pada Musim Kemarau Panjang Di Kabupaten Sumedang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Mulijanti, Siti Lia; Sianipar, Ratima; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Upaya peningkatan produksi padi dalam menghadapi perubahan iklim global memerlukan upaya seperti mitigasi dan adaptasi. Inovasi teknologi perlu diterapkan antara lain pendekatan PTT. Varietas unggul baru perlu digunakan dan penerapan teknologi PTT. Peranan varitas unggul yang mampu beradaptasi pada kondisi kekeringan sangat dibutuhkan. Untuk itu diadakan demplot mitigasi kekeringan panjang dengan menggunakan varietas unggul baru. Kajian bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas dan keuntungan masing-masing varietas. Pengkajian dilaksanakan dengan metode demplot di lahan petani pada areal seluas 3 hektar di Desa Kebun Cau Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang pada musim kemarau panjang tahun 2015 dengan tujuan untuk menguji potensi masing-masing VUB terhadap dampak perubahan iklim global yang berdampak kekeringan. Teknologi yang digunakan adalah pendekatan PTT dan varietas yang ditanam adalah Inpari 1, Inpari 7, dan Inpari 10, yang diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dan varietas eksisiting di lokasi yaitu Mekongga sebagai pembanding. Data yang dikumpulkan meliputi data input output produksi dan data keragaan tanaman. Analisis data usahatani dengan menggunakan R/C dan data keragaaan tanaman dengan analisis deskriptif. Hasil kajian menunjukkan semua varietas unggul Inpari 1, Inpari 7, Inpari 10 dan Mekongga dapat berproduksi dan tahan terhadap cekaman kekeringan. Produktivitas varietas Inpari 7 lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya. Selain itu varietas Inpari 7 memiliki kalayakan usahatani paling tinggi.
- ItemKeragaan dan Produktivitas Padi Varitas Inpari 30 Pada Lahan Tergenang di Kabupaten Bandung (Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung)(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Sianipar, Ratima; Sunandar, Nandang; Mulijanti, Siti Lia; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPerubahan iklim di Indonesia yang tidak menentu menjadi salah satu kendala yang mengkhawatirkan bagi peningkatan produksi padi. Varietas unggul padi yang berdaya hasil tinggi memiliki peran sangat penting dalam peningkatan produksi padi dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan utama terutama beras. Varietas inpari 30 adalah varietas unggul baru yang diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut terutama dalam upaya pencapaian target swasembada pangan 2017. Namun pada penerapan terdapat hambatan perubahan cuaca seperti musim hujan yang berkepanjangan khususnya di wilayah tergenang yang sulit dihindari. Sehingga varietas unggul baru yang telah dilepas penting untuk dikaji pada daerah genangan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan dan produktivitas padi pada demplot varietas inpari 30 pada lahan tergenang. Kajian dilakukan di lahan tergenang (bawah tol Cileunyi) di 3 ( tiga ) desa yaitu desa Cileunyi Kulon, desa Cileunyi Wetan dan desa Cibiru Hilir kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung pada Musim Hujan bulan Nopember 2013 – Maret 2014. Areal demplot seluas 3 (tiga) ha. Sistim tanam yang digunakan adalah tanam Legowo 2 : 1. Hasil kajian menunjukan varietas inpari 30 dapat tumbuh dengan baik pada saat tergenang (umur mulai tanam – 1 bulan). Keragaan inpari 30 pada lahan tergenang, tanaman padi tumbuh tingginya sama dengan deskripsi dan umur tanaman lebih lama, yaitu: 117 hari (deskripsi 111 hari ), jumlah anakan lebih banyak 50 - 55 anakan. Produktivitas mencapai 9 ton/ha, lebih tinggi dibandingkan Inpari 26 (5,5 ton/ha) dan Ciherang (4,7 ton/ha)
- ItemKeuntungan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) dan Cara Petani(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Mulijanti, Siti Lia; Sinaga, Anna; Marbun, Oswald; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiProduktivitas padi dari tahun ke tahun mengalami penurunan hasil yang tentunya mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh petani. Introduksi teknologi PHSL yang menganjurkan penggunaan pupuk sesuai kebutuhan tanaman diperlukan agar efi siensi input produksi dapat dicapai. Pengkajian penerapan PHSL dilakukan di Desa Tegal Sari Kecamatan Cilamaya Wetan pada tahun 2013. Tujuan pengkajian adalah mengetahui tingkat keuntungan dan efi siensi cara tanam dengan metode PHSL dibandingkan cara petani. Pengkajian dilaksanakan dengan cara on farm participatory research dengan melibatkan 20 Petani tersebar di 2 Kluster, 5 ulangan. 2 kluster menerapkan praktek PHT dan 2 kluster menerapkan pengendalian OPT cara petani (non PHT). Data yang dikumpulkan terdiri atas data in put out put produksi. Untuk melihat tingkat efi siensi penggunaan pupuk berdasarkan PHSL dilakukan 2 analisis, yaitu (1) analisis fi nancial, yaitu Benefi t Cost Ratio (BCR) dan nilai peningkatan keuntungan bersih atau Incremental Benefi t Cost Ratio (IBCR) dan (2) analisis keuntungan kompetitif, dan (3) tingkat pengembalian modal. Hasil pengkajian menunjukkan penerapan pemupukan cara PHSL dapat meningkatkan produksi padi sebesar 0,4 ton/ha dibandingkan cara petani dan pendapatan bersih memberikan keuntungan lebih besar dan lebih efi sien dibandingkan cara petani dengan B/C 1,97. Penerapan cara tanam dengan metode PHSL meningkatkan pendapatan sebesar 15,52%, dengan IBCR 1,15 dan harga minimal Rp.4.751,-/kg pada tingkat produktivitas 6,372t/ha.
- ItemPeningkatan Pendapatan Peternak Bioindustri Sapi Perah Melalui Inovasi Pakan Probiotik(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Mulijanti, Siti Lia; Tedy, S.; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPeningkatan produksi susu sangat dipengaruhi oleh pakan yang diberikan. Pakan konsentrat sapi perah umumnya telah dipenuhi oleh Koperasi Susu yang menampung pemasaran hasil susu. Sehingga untuk meningkatkan produksi susu perlu adanya tambahan perlakuan pakan. Peningkatan produksi susu merupakan hal yang diperlukan oleh peternak untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan peternak melalui inovasi penggunaan pakan tambahan berupa probiotik. Pengkajian dilakukan di Desa Mekar Bakti Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang pada bulan Mei – Juli 2016. Perlakuan pemberian pakan tambahan berupa probiotik sebanyak 30 gr/ekor/hari yang dicampurkan pada konsentrat, yang diberikan pada50 ekor induk sapi perah laktasi kedua milik 25 orang peternak selama 30 hari. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pemberian pakan tambahan (probiotik) sebanyak 30 gr/ekor/hari dicampur pada konsentrat sapi perah dapat meningkatkan produktivitas susu dari 11,30 menjadi 14,5 liter/ekor/hari sehingga meningkat sebesar 28%. Peningkatan juga diperoleh dari kualitas susu terutama kandungan lemak dari 3,90 menjadi 5,00 dan total padatan dari 11,11 menjadi 12,14. Pemberian pakan tambahan berupa probiotik pada induk sapi perah laktasi dapat meningkatan kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan serta memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp. 11.140/ekor/hari.
- ItemPOTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARIDI KABUPATEN SUMEDANG(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Mulijanti, Siti Lia; Nurnayetti; BPTP JambiPengembangan kawasan rumah pangan lestari mengalami hambatan sesuai dengan dukungan Sumberdaya manusia dan kondisi agroekosistem masing-masing lokasi. Tujuan pengkajian ini untuk identifikasi masalah, potensi, peluang dan ancaman pengembangan Kawasan Rumah Pagan Lestari (KRPL). Pengkajian dilakukan di lahan petani dengan metode Rapid Rural Appraisal (RRA), dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD). Selanjutnya diambil 23 responden anggota KWT Kuncup Mekar dan 18 responden anggota KWT Hanjuang. Data primer yang dikumpulkan terdiri atas data masalah, potensi, peluang dan ancaman pengembangan KRPL. Data sekunder dari Dinas Instansi terkait. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dengan metode SWOT. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerapan KRPL mengalami kendala kurangnya pengetahuan anggota KWT dalam budidaya sayuran di lahan pekarangan, kinerja pengelola Kebun Bibit Desa (KBD), penyediaan media tanam, dan sarana pertanian serta motivasi anggota KWT dalam memelihara KBD dan RPL. Sehingga pengembangan KRPL memerlukan pendampingan dalam hal peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya sayuran di lahan pekarangan, peningkatan kinerja organisasi KWT khususnya dalam mengelola KBD, penentuan komoditas komersil yang bernilai ekonomi sehingga dapat menambah pendapatan anggota KWT.
- ItemPreferensi Petani Terhadap Display Varietas Unggul Baru Di Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Sianipar, Ratima; Mulijanti, Siti Lia; Jarwowati, Restu Desi; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Display varietas unggul baru (VUB) merupakan salah satu metoda penyebarluasan varietas unggul baru. Melalui display varietas petani dapat melihat langsung keragaan pertumbuhan tanaman sebelum memutuskan untuk memilih varietas yang paling disukai untuk diadopsi. Display varietas unggul baru padi dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2015 di Desa Ganeas, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Display dilakukan di lahan petani (on farm participatory research) seluas 3 ha, varietas yang ditanam: Inpari 10, Inpari 9, Inpari 13, Inpari 18, Inpari 20. Komponen utama teknologi yang diterapkan adalah sistem tanam jajar legowo 2:1. Tujuan pengkajian untuk mengetahui preferensi Petani terhadap VUB padi. Responden pada pengkajian ini adalah petani kooperator dan anggota kelompok tani sebanyak 30 orang. Data yang dikumpulkan adalah produktivitas padi dan data preferensi responden terhadap VUB yang didisplaykan. Data yang diperoleh ditabulasikan dan diprosentasi untuk dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa seluruh varietas baru yang didisplaykan dapat tumbuh dengan baik. Preferensi Petani terhadap produktivitas padi pada display memiliki modus disukai (S) dan terhadap performance mempunyai modus disukai (S) sebanyak 70%. Petani memilih Inpari 19 sebagai VUB yang sangat disukai (SS) karena produktivitas cukup tinggi, mudah di rontok, tahan akan penyakit busuk leher.