Browsing by Author "Maryono"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemInvestigasi Kasus dan Identifikasi Faktor Risiko Kematian Ternak di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Desember 2018-Januari 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Susilaningrum, Siwi; Mukhtar, Imam; Wibawa, Hendra; Prasetya, Rahendra; Sutopo; MaryonoInvestigasi kasus penyakit telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Wates menindaklanjuti laporan kematian kematian ternak (sapi potong dan kambing) Desa Soko Kec. Tikung, Desa Katemas, Kec. Kembangbahu dan Desa Gedangan, Kec. Sukodadi, Kabupaten Lamongan. Tujuan investigasi adalah mengetahui penyebab kematian dengan mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengambilan dan pengujian sampel, mengindentifi kasi kemungkinan faktor risiko. Sebagai unit epidemiologi adalah pemilik ternak sapi/kambing. Pendekatan sampling menggunakan studi kasus-kontrol, dimana diperoleh dari 11 peternakan kasus dan 15 peternakan kontrol. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif anthraks, tetapi pada pengujian residu pestisida kualitatif ditemukan positif (organofosfat, organoklorin dan karbamat) pada sampel darah, isi rumen, dan tanah dari beberapa peternak yang mati ternaknya dengan tanda klinis di atas. Berdasarkan hasil penyidikan, kemungkinan sumber keracunan berasal dari pakan hijauan yang tercemar pestisida. Hasil analisa kuantitatif menunjukkan bahwa ternak yang diberi pakan hijauan segar dari sawah memiliki risiko keracunan pestisida 8.8x lebih tinggi (95% CI: 0.6-133.6) dibanding ternak yang tidak mengkomsumsi hijauan dari sawah. Sebagai tindak lanjut hasil investigasi perlu dilakukan sosialisasi, bimbingan dan pengawasan penggunaan pestisida yang tepat dan benar sesuai dosis aturan dan tidak berlebihan baik dalam jumlah/volume dan frekuensi penggunaan. Petani diminta untuk memberikan tanda pada sawah yang dimana pestisida digunakan dan peternak sebaiknya tidak mengambil hijauan dari sawah tersebut.
- ItemUji Susceptibility Isolat Klinis Mycoplasma Gallysepticum yang Diisolasi dari Ayam Program Bekerja BBVet Wates Tahun 2018 terhadap Antibiotik Tylosin(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Widayati, Tri; Maryono; Subekti, WoroMycoplasma gallisepticum merupakan kelas molliculate yang dimasukkan dalam kelompok bakteri meskipun tidak memiliki dinding sel sebagaimana ciri khas bakteri. Mikroorganisme ini bersifat pathogen penyebab Cronic Respiratory Disease (CRD) pada unggas dan menimbulkan kerugian cukup tinggi, tylosin merupakan antibiotik golongan makrolide yang banyak digunakan untuk mengatasi Mycoplasmosis pada unggas. Penggunaan antibiotik dalam waktu yang lama dengan dosis yang tidak tepat menigkatkan potensi terjadinya resistensi sehingga penggunaannya tidak efektif . Untuk mengukur efektifi tas antibiotik dilakukan uji susceptibility dengan mengukur minimum inhibitory concentration (MIC). Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui MIC antibiotik tylosin terhadap isolate Mycoplasma gallisepticum penyebab CRD pada ayam Joper program BEKERJA BBVet Wates 2018. Uji susceptibility menggunakan metode microbroth dilution. Media yang digunakan adalah mycoplasma broth dan mycoplasma agar ditambah suplemen serta indikator warna. Isolat Mycoplasma gallisepticum diisolasi dari swab nasoparing ayam petelur jenis Jawasuper (Joper) yang disebar pada RTM di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga dalam rangka program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera. Sampel diambil dari ayam yang menunjukkan gejala klinis sindrom pernafasan. Dari 250 sampel swab nasopharyng diperoleh 74 isolat Mycoplasma sp. Selanjutnya dipilih 11 isolat Mycoplasma gallisepticum yang memfermentasi glukosa untuk dilakukan diuji susceptibility terhadap antibiotik tylosin. Hasil uji susceptibility yang diperoleh menunjukkan MIC sebesar 0.125 μg/mL, s.d 0.25 μg/mL. Menurut penelitian sebelumnya Mycoplasma gallisepticum dikatakan resisten terhadap tylosin apabila MIC sama atau lebih besar dari 2.5 μg/mL Sehingga disimpulkan bahwa 11 isolat Mycoplasma gallisepticum yang di uji Antimikrobial Susceptibility masih peka terhadap antibiotik tylosin.