Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Marwah, Sofwa"

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    PRODUKSI KENTANG (Solanum tuberosum L.) G0 SISTEM AEROPONIK DI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DESA CIKAJANG KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT
    (Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Marwah, Sofwa; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    PROPOSAL PKL 2.2019.TAP.PENDAHULUAN.Salah satu tantangan utama dalam pengingkatan produksi kentang di Indonesia adalah ketersediaan benih yang bermutu yang jumlahnya masih terbatas dan belum memenuhi kebutuhan petani (Husen, et al. 2018). Tempat pembenihan kentang secara konvensional terkendala dengan produktivitas yang masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan teknologi baru yang aplikatif dan adaptif supaya bisa meningkatkan produktivitas benih kentang yang berkualitas. Aeroponic merupakan cara budidaya tanaman dengan melalui system pengkabutan (Farran, et al. 2010). Penerapan Teknik aeroponic merupakan terobosan baru dalam usaha proses produksi benih kentang varietas G0 berkualitas tinggi dan dengan kuantitas yang banyak. Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang merupakan pusat pelatihan pertanian di bawah binaan Kementerian Pertanian yang berlokasi di Desa Cikajang Kabupaten Garut. Pelatihan pertanian yang dilaksanakan merupakan pertanian yang berbasis teknologi dengan berbagai terobosan teknologi yang akan memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pertanian. Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang berlokasi di daerah Dataran tinggi sehingga tanaman yang dibudidayakan merupakan tanaman hortikultura dataran tinggi seperti kentang, wortel, cabai, dan lainnya. Namun, masih banyak petani yang melakukan budidaya benih Kentang dengan menggunakan cara konvensional yaitu budidaya dengan media tanam tanah. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan modal petani untuk melakukan budidaya benih kentang menggunakan teknologi pertanian yang sudah ada. Produksi benih kentang menggunakan cara konvensional maupun menggunakan sistem Aeroponik tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Baik dari proses budidaya maupun dari kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Di TTP Cikajang sendiri produksi benih kentang dilakukan dengan dua media tanam yang berbeda yaitu dengan media tanam tanah yang ditanam secara konvensional, dan dengan sistem Aeroponik. Oleh sebab itu, dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 2 ini saya ingin menganalisis pengaruh media tanam terhadap hasil produksi benih kentang G0 yang dilakukan di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang Kab.Garut Provinsi Jawa Barat
  • No Thumbnail Available
    Item
    RANCANG BANGUN ALAT MONITORING ELECTRICAL CONDUCTIVITY (EC) DAN NILAI POWER OF HYDROGEN (pH) PADA INSTALASI HIDROPONIK
    (Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Marwah, Sofwa; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    Lahan pertanian yang menyempit mengakibatkan banyak petani dan masyarakat yang berpindah cara bercocok tanam dari cara konvensional menjadi budidaya dengan teknologi tanpa media tanam salah satunya sistem hidroponik. Dalam proses budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik harus selalu dilakukan pengecekan kadar nutrisi pada media air, pengecekan ini harus dilakukan minimal 1 kali sehari menggunakan TDS Meter. Dalam larutan nutrisi hidroponik tersebut terdapat kandungan garam yang terlarut yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, kandungan garam ini bisa diukur secara akurat menggunakan EC meter atau sensor EC. Selain kandungan garam, nilai asam pada larutan nutrisi hidroponik juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga nilai pH tanaman juga harus diperhatikan, nilai pH ini bisa diukur menggunakan sensor pH. Pada kegiatan ini saya ingin membuat sebuah alat untuk monitoring kadar nutrsisi Electrical Conductivity (EC) dan kadar pH Air pada sistem budidaya hidroponik yang bisa dimonitoring melalui LCD. Alat ini tentunya akan memudahkan petani dalam proses budidaya hidroponik. Metode pengujian alat menggunakan larutan kalibrasi dan pengaruh suhu terhadap nilai EC dan pH yang dihasilkan. Melalui pengujian sensor EC dan sensor pH akan mendapatkan persamaan yang selannjutnya akan dijadikan acuan pada program mikrokontroller. Hasil dari pengujian ini didapatkan bahwa nilai EC dan pH berbanding lurus dengan suhu, seiiring naiknya suhu maka nilai EC dan pH akan naik dan tegangan yg dihasilkan juga meningkat.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback