Browsing by Author "Marmansari, Dini"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- Item1. Modul Penguatan Teknis SDM Puskeswan(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2022) Muflihanah; Wahyuni; Djatmikowati, Titis Furi; Marmansari, Dini; Balai Besar Veteriner Maros
- ItemAnalysis of a novel cyclin like melecule CYC2 of Toxoplasma gondii(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2010-09) Marmansari, Dini; Balai Besar Veteriner MarosIn previously study, we successfully cloned a novel gone containing one cyclin box motif, which has homology with cyclin Y (CCNY) in human, we described this new gene as CYC2. The results of that study described the identification of the T.gondii CDK family, CYC1 and TPK2, and new gene CYC2 by produced antibody against CYC1, TPK2, and CYC2, and then observed of their location in T.gondii. Subsequently, we concluded that the CYC2 was not involved in the cell cycle of T.gondii because of CYC2 had different cyclin box motif and protein localization. Recently, by yeast two-hybrid system, we found one protein, which could interact with CYC2 we named C2BP. A polyclonal antibody TgCYC2 was produced with molecular weight 29 kDa and antibody TgC2BP could be detected at 90 kDa, 70 KDa, 60 kDa, 50 kDa, which both were localized in the dense granule and secreted into parasitophorus cavuole (PV) after infection. The interaction of CYC2 with C2BP in the yeast two-hybrid system was confirmed by gluthathione S-transferase (GST) pull-down assay.
- ItemAnalysis of CYC1, TPK2 and novel like molecule CYC2 of Toxoplasma gondii(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2009-09) Marmansari, Dini; Balai Besar Veteriner MarosToxoplasma gondi is causative agent of Toxoplasmosis which one of important pathogens of human and animals. In this study, we succesfully cloned a novel containing one cyclin box motif, which has homology with cyclin Y (CCNY) in human, we described this new gene as CYC2. The results of this study describe the identification of the T.gondii CDK family, CYC1 and TPK2, and new gene CYC2. We produced antibody against CYC1 and CYC2, and we observed that their located in different compartments. By using anti-CYC1 antibody, protein was located at the dense granule. By using anti-TPK2 antibody, the signal still could not be detected in the parasites. Because these particular differences in the immunostaining patterns, their targets might be different. We will examine the function of them, which might be involved in the cell cycle of T.gondii.
- ItemInvestigasi Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) ke Manusia di Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Selatan(Balai Besar Veteriner Maros, 2018) Alfinus; Marmansari, Dini; Hadi, Sulaxono; Widyastuti, Danny Raty; Sukri; RamlanPada Bulan Februari 2018, Balai Besar Veteriner Maros bersama dengan Tim dari Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Donggala melaksanakan penyidikan kasus Gigitan dari Anjing (HPR) di Kecamatan Sirenja, Kecamatan Tompe, KabupatenDonggala Propinsi Sulawesi Selatan. Tujuan penyidikan adalah untuk mengetahui penyebab manusia digigit oleh Hewan Penular Rabies (anjing), mengumpulkan data dan informasi, melakukan tindakan pengendalian, mengidentifikasi kemungkinan sumber / rute infeksi, pengambilan sampel (hipokampus dan serum), tindakan pengendalian dilapangan dan saran serta diagnosa. Kasus gigitan anjing pada manusia Berdasarkan data dari Puskesmas Tompe, Kec Sirenja, Kab Donggala sejak Januari sampai 15 Februari 2018 telah terjadi kasus gigitan anjing ke manusia sebanyak 22 korban gigitan; 15 korban gigitan manusia pada bulan Januaridan 7 korban pada bulan Februari 2018. Kasus gigitan anjing pertama kali dilaporkan oleh Staf Puskesmas Tompe kepada Petugas Dinas Peternakan Kab Donggala.Kegiatan dilapangan berupa Pengambilan data, Vaksinasi massal rabies, KIE (Pemutaran video perihal Rabies); Pengambilan sampel dan pemasangan penning pasca vaksinasi.Hasil pengujian laboratorium berdasarkan metode Sellers dan FAT dinyatakan Positif Negri bodies rabies. Penyebab anjing mengigit manusia dikarenakan anjing menderita rabies.Rekomendasi tindakan pengendalian adalah Vaksinasi, Identifikasi dan KIE serta Koordinasi dengan instansi terkait (Kesehatan, Dishub, Kepolisian dan tokoh masyarakat).
- ItemKomunikasi, Edukasi dan Informasi Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare)(Balai Besar Veteriner Maros, 2018) Alfinus; Marmansari, Dini; Widyastuti, Danny Raty; Irmayanti; Jumardi; Susilawati, Cici; Ramlan
- ItemModul Penguatan Teknis Sumber Daya Manusia Pusat Kesehatan Hewan di Wilayah Kerja Balai Besar Veteriner Maros(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2022-11) Muflihanah; Wahyuni; Furi Djatmikowati, Titis; Marmansari, Dini; Balai Besar Veteriner Maros
- ItemPenerapan Aspek Higienis Daging pada Penyembelihan Hewan Qurban di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan(Balai Besar Veteriner Maros, 2020) Alfinus; Marmansari, Dini; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosPenyembelihan hewan qurban merupakan salah satu ibadah bagi umat islam yang mampu dalam berqurban dan itu dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah. Pada Tahun 1441 H atau 2002 M, di tahun 2020 M ini pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dilaksanakan dalam masa pandemi Covid 19 sehingga dalam pelaksanaan menerapkan protokol kesehatan. Kabupaten Maros di tahun 2020 ini menetapkan 5 lokasi yaitu Lokasi 1 (H. Hafid); Lokasi 2 (H. Pacong); Lokasi 3 (Puskeswan); Lokasi 4 (Mesjid Agung Maros) dan Lokasi 5 (Mesjid Al Markaz Al Islami Maros) Pengulisan kali ini membahas penerapan aspek higienes perlu dilakukan dan mengetahui ada atau tidak adanya cemaran mikroba atau kontaminasi mikroorganisame pada produk pangan asal hewan tersebut (daging). Hasil pengamatan terhadap penerapan aspek higienes bahwa di lokasi 1 10/16 atau sebesar 62,50%, Lokasi 2 11/16 atau sebesar 68,75%, Lokasi 3 14/16 atau sebesar 87,50%, Lokasi 4 13/16 atau sebesar 81,25 dan Lokasi 5 15/16 atau sebesar 93,75%, sedangakan hasil pengujian laboratorium bahwa di lokasi 1, 2 dan 4 masih terdapat cemaran mikroba atau kontaminasi mikroorganisme Escherichia coli dan Salmonella sp sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan semakin tingginya persentase penerapan aspek higienes maka semakin kecil kemungkinan produk pangan asal hewan tersebut terkontaminasi mikroorganisme sehing