Browsing by Author "Mariska, Ika"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemKultur Tunas Angelica acutiloba Melalui Teknik Kultur Jaringan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 1987) Mariska, Ika; Gati, Endang; -
- ItemPengaruh Perlakuan Nacl Terhadap Kandungan Kalium Dan Natrium Pada Putatif Mutan Somaklon(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Yunita, Rossa; Khumaida, Nurul; Sopandie, Didy; Mariska, Ika; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Salinitas memberikan pengaruh yang buruk terhadap produksi padi. Oleh karena itu diperlukan varietas yang toleran pada kondisi salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pemberian NaCl terhadap kandungan Kalium dan Natrium pada beberapa putatif mutan somaklon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama tanaman putatif mutan somaklon dan faktor kedua adalah konsentrasi NaCl (0, 75 mM, dan 150 mM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomor-nomor putatif mutan somaklon yang bersifat toleran terhadap NaCl menunjukkan kandungan K yang cenderung tetap dan kandungan Na (daun) yang lebih rendah sehingga ratio K/Na yang cendrung lebih tinggi dari pada tanaman yang peka.
- ItemPengaruh perlakuan NaCl terhadap kandungan kalium dan natrium pada putatif mutan somaklon(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2016-03-15) Yunita, Rossa; Khumaida, Nurul; Sopandie, Didy; Mariska, IkaSalinitas memberikan pengaruh yang buruk terhadap produksi padi. Oleh karena itu diperlukan varietas yang toleran pada kondisi salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pemberian NaCl terhadap kandungan Kalium dan Natrium pada beberapa putatif mutan somaklon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama tanaman putatif mutan somaklon dan faktor kedua adalah konsentrasi NaCl(0,75 Mm dan 150 Mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomor-nomor putatif mutan somaklon yang bersifat toleran terhadap NaCl menunjukkan kandungan K yang cenderung tetap dan kandungan Na (daun) yang lebih rendah sehingga ratio K/Na yang cendrung lebih tinggi dari pada tanaman yang peka.
- ItemPerbanyakan Bibit Abaka Melalui Kultur Jaringan(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003) Mariska, Ika; Sukmadjaja, Deden; Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenyediaan bibit berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan pertanian di masa datang. Perbanyakan bibit melalui teknik kultur jaringan merupakan salah satu teknologi harapan yang banyak dibicarakan dan terbukti memberikan keberhasilan. Teknik ini menawarkan cara perbanyakan tanaman dalam jumlah banyak dan waktu cepat dengan memanfaatkan bahan tanaman asal yang terbatas. Tanaman abaka merupakan jenis pisang yang memiliki kegunaan cukup luas dengan nilai produk yang cukup tinggi, seperti bahan tekstil dan bahan kertas untuk surat berharga. Sebagai komoditas yang baru untuk dikembangkan, sumber bahan tanaman unggul yang memenuhi syarat permintaan pasar jumlahnya relatif terbatas. Padahal untuk memenuhi permintaan pasar atas produk abaka sangat besar, sehingga membutuhkan area penanaman yang cukup luas. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) atau sebelumnya dikenal dengan nama Balitbiogen telah sejak lama mengembangkan teknologi kultur jaringan untuk memperbanyak bahan tanaman abaka. Teknik ini telah banyak diadopsi oleh berbagai institusi baik melalui pelatihan atau magang di BB Biogen. Sebagai upaya untuk mendesiminasikan teknologi, buku ini mengupas aspek teknis perbanyakan tanaman abaka.
- ItemPerbanyakan Bibit Jati Melalui Kultur Jaringan(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003) Sukmadjaja, Deden; Mariska, Ika; Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianTanaman jati merupakan tanaman tahunan yang memiliki nilai produk yang sangat ekonomis. Bahan bangunan dan meubel yang berasal dari kayu jati memiliki kelas pasar tertentu dengan nilai jual tinggi. Umumnya tanaman jati dipanen setelah berumur lebih dari sepuluh tahun. Terobosan teknologi menghasilkan jenis-jenis jati tertentu yang berumur genjah dengan kualitas produk yang baik. Umumnya tanaman jati diperbanyak dengan anakan. Namun untuk kebutuhan pengembangan luas seperti pembangunan hutan industri, misalnya, perbanyakan konvensional sangat menyulitkan. Perbanyakan bibit melalui teknik kultur jaringan merupakan salah satu teknologi harapan yang banyak dibicarakan dan terbukti memberikan keberhasilan. Teknik ini menawarkan cara perbanyakan tanaman dalam jumlah banyak dan waktu cepat dengan memanfaatkan bahan tanaman asal yang terbatas. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) atau sebelumnya dikenal dengan nama Balitbiogen telah sejak lama mengembangkan teknologi kultur jaringan untuk memperbanyak bahan tanaman jati. Teknik ini telah banyak diadopsi oleh berbagai institusi baik melalui pelatihan atau magang di BB Biogen. Sebagai upaya untuk mendesiminasikan teknologi, buku ini mengupas aspek teknis perbanyakan tanaman jati.
- ItemPerkembangan Penelitian Kultur In Vitro pada Tanaman Industri, Pangan, dan Hortikultura(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002) Mariska, Ika; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianIn Vitro Research Development on Industrial, Food, and Horticulture Crops. Ika Mariska. Studies on plant propagation through tissue culture have been applied in different crops, including industrial, horticultural, and different endanger species of medicinal crops. Many factors affected the success of plant propagation of perennial crops. Tissue culture Involves various compound (organic or inorganic) in growing media, so that in developing tissue culture, one will need the knowledge in plant physiology, biochemistry, genetic, and plant breeding. With the basic science, experience and strong intuitions, different problems in regeneration system can be solved. Plant genetic improvement have been applied on vanilla, patchouli, ginger, black pepper, and soybean. The methods used In those crops were embryo rescue in vanilla, in vitro selection in black pepper and soybean, and protoplast fusion In eggplant. In soybean, it has been produced different lines of generation 6 (F6) which were planted in acid soil. The lines produced the pods more that any variety released as tolerant variety to acid soil. To transfer the resistance traits to soil borne pathogens protoplast fusion technique has been applied, where Solanum aethiopicum (resitant) was fussed to cultivated eggplant (S. melongena). The anthers of the fused progenies were further cultured to produce the haploid plants, which further backcrossed to S. melongena. The F1 of the backcross (BC1) resistant to soilborn pathogen and the fruits resemblanced the fruits of S. melongena. The processes were supported by breeders, plant pathologist, and agronomist. Genetic conservation has been focused to the endangered medicinal crops. Seven species of endanger medicinal crops and other potential species have been conserved in vitro
- ItemRegenerasi Tanaman Sedap Malam Melalui Organogenesis dan Embriogenesis Somatik(Indonesian Center for Horticulture Research and Development, 2005-12-21) Rostika, Ika; Mariska, Ika; Purnamaningsih, R