Browsing by Author "Made J. Mejaya"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPerbedaan Hasil Padi Antarmusim di Lahan Sawah Irigasi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2013-10-11) Satoto; Yuni Widyastuti; Untung Susanto; Made J. MejayaIndonesia terletak di daerah tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan (MH, Oktober-April) dan kemarau (MK, Mei-September). Kedua musim memiliki karkateristik yang berbeda, antara lain pada karakter curah hujan, suhu udara, kelembaban, radiasi surya, dan tingkat keawanan (mendung). Meskipun terpengaruh oleh perubahan iklim global, kondisi yang berbeda antarmusim memungkinkan terjadinya kesenjangan hasil antarmusim. Hasil pengujian di berbagai lokasi dan waktu menggunakan galur/varietas hibrida maupun inbrida menunjukkan kecenderungan senjang hasil antarmusim yang bervariasi. Pengujian pada hibrida beserta pembanding varietas inbrida di Jawa Timur (2001–2003) menunjukkan kecenderungan berbeda antarmusim dan tahun. Pengujian 29 aksesi padi ultra genjah koleksi plasma nutfah BB Padi di Kuningan (dataran menengah, 550 m dpl) pada MK 2010 dan MH 2010/2011 tidak menunjukkan senjang hasil yang nyata antarmusim. Demikian juga pengujian 10 galur inbrida GSR beserta empat varietas pembanding di Sukamandi pada MK 2012 dan MH 2012/2013, tidak menunjukkan pengaruh genotipe, jarak tanam, maupun musim tanam terhadap karakter hasil tanaman. Beberapa faktor yang menyebabkan senjang hasil antarmusim antara lain adalah kondisi suhu, konsentrasi CO2, dan radiasi surya pada fase pemasakan biji. Kenaikan suhu menurunkan daya hasil, peningkatan kadar CO2 mendorong pembentukan biomassa tanaman, sedangkan radiasi surya yang optimal mendorong peningkatan daya hasil padi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi senjang hasil antarmusim adalah mengetahui prevalensi serangan hama/penyakit pada tiap musim, memetakan varietas spesifik untuk tiap musim, dan menerapkan teknik budi daya spesifik musim, misalnya rekomendasi khusus pemupukan, jarak tanam, pengairan, dan pengelolaan hama/penyakit tanaman.
- ItemTanaman Pangan Fungsional Kaya Antioksidan(IAARD Press, 2020-10-15) Made J. Mejaya; Haris Syahbuddin; Yuliantoro Baliadi; Agus W. Anggara; Ronald Hutapea; Erliana Ginting; Febria C. Indriani; M. Muclish Adie; Muchdar Soedarjo; Yudi Widodo; Joko S. Utomo; Bambang S. Koentjoro; M. Yasin H.G.; Nur Richana; S Joni MunarsoKita tentu pernah mendengar sebuah frasa “You are what you eat”. Ini bukan sebuah peribahasa, tetapi fakta bahwa apa yang kita makan akan merepresentasikan diri kita. Sejak digaungkan melalui sebuah buku (victor Lindlahr, 1940), frasa ini seolah menjadi sebuah gaya hidup baru, yaitu gaya hidup sehat. Masyarakat konsumen tidak cukup dengan ketersediaan pangan, tetapi pangan harus berkualitas, aman dan berkontribusi dalam menjaga kesehatan tubuh. Sejak itu pula muncul istilah pangan fungsional, yaitu pangan yang mempunyai kandungan komponen aktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Merespon tren permintaan masyarakat sebagai konsumen pangan, sejumlah riset untuk menyediakan bahan pangan yang bersifat fungsional banyak dilakukan, salah satunya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Cakupan riset pangan fungsional tersebut meliputi tuntutan kandungan gizi yang lebih baik, kadar antioksidan tinggi, kadar zat besi, zinc maupun iodium tinggi, rendah indeks glikemik, dan sebagainya. Pangan fungsional beberapa tahun terakhir banyak dibahas, dikaji dan dibukukan oleh peneliti maupun peminat. Pangan fungsional yang terkandung di tanaman pangan, yang hari-hari di konsumsi, belum banyak di bahas. Pangan fungsional pada beras, jagung, kedelai dan ubi jalar terutama sifat antioksidannya belum banyak dibukukan. Kemajuan teknologi pangan, meliputi pemuliaan, budidaya tanaman, dan pengolahan hasil, membuat tanaman pangan khususnya padi, jagung, kedelai dan ubi jalar dapat menghasilkan tanaman yang tangguh, produktif dan mempunyai pangan fungsional tinggi, Buku ini yang membahas tentang tanaman pangan fungsional kaya antioksidan, akan membuka pandangan yang mengantar kita lebih mudah memahami perkembangan teknologi maju. Buku ini menyajikan perkembangan terkini hasil riset pangan fungsional, khususnya dari kelompok tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, dan aneka umbi), yang dapat berperan sebagai sumber antioksidan yang tinggi. Berbagai isu terkait disampaikan mengalir dalam buku ini, mulai dari situasi umum produksi pangan, cakupan pangan fungsional, perolehan varietas tanaman pangan yang kaya antioksidan, hingga kemajuan teknik pemuliaan, budidaya dan pengolahan untuk tanaman pangan spesifik ini. Buku ini sangat bermanfaat bagi peneliti, penyuluh, mahasiswa, petani atau mereka yang menaruh perhatian dan ingin memperluas wawasannya tentang pangan fungsional.