Browsing by Author "Kote, Mode"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Kelayakan Finansial Pemanfaatan Biochar Pada Sistem Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Seran, Yohanes Leki; Kote, Mode; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSalah satu lahan potensial yang perlu dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung kemandirian pangan yakni lahan sawah tadah hujan. Masyarakat di daerah lahan kering yang belum memiliki infrastruktur pengairan yang memadai dapat mengembangkan sistem usahatani padi sawah dengan mengandalkan ketersediaan curah hujan. Rendahnya curah hujan yang didukung oleh tidak menentunya pola distribusi curah hujan dapat mengganggu pertanaman padi sawah tadah hujan bahkan dapat berpengaruh terhadap produktivitas yang dihasilkan. Dalam rangka mepertahankan produktivitas yang diperoleh selama ini bahkan meningkatkan produktivitas padi sawah tadah hujan diperkenalkan pemanfaatan Biochar dan kompos pada usahatani tersebut. Penelitian ini bertujuan (a) mempertahankan produktivitas usahatani padi sawah tadah hujan. (b) mengevaluasi kelayakan finansial pemanfaatan Biochar pada sistem usahatani padi sawah tadah hujan. Penelitian ini dilaksanakan di hamparan persawahan Kutu loncat - Ben Mboy pada musim tanam 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan Biochar dan kompos pada pengelolaan sistem usahatani padi sawah tadah hujan dapat memacu ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman yang diusahakan sehingga tanaman yang diusahakan mampu memberikan produktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sistem usahatani padi sawah tadah hujan yang tidak diaplikasikan Biochar dan kompos. Hasill analisis R/C ratio Sistem usahatani padi sawah tadah hujan yang menggunakan Biochar dan kompos lebih besar dari sistem usahatani padi sawah tadah hujan yang tidak menggunan Biochar dan Kompos dan system usahatani padi sawah tadah hujan pola petani. Dan analisis terhadap marginal Benifit Cost Ratio meunjukkan bahwa penggnuaan Biochar dan Kompos lebih layak untuk dikembangkan atau diaplikasikan pada system usahatani padi sawah tadah hujan.
- ItemInovasi Teknologi Dan Respon Petani Dalam Pengembangan Bawang Merah Mendukung Kawasan Hortikultura Di Pulau Timor(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Da Silva, Helena; Kote, Mode; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKomoditas bawang merah telah ditetapkan sebagai komoditas pangan penting di Indonesia dewasa ini. Komoditas tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat inflasi dan perekonomian makro. Dalam tahun 2014, BPTP NTT telah melakukan pendampingan dalam rangka mendukung pengembangan kawasan komoditas tersebut. Kegiatan pendampingan tersebut bertujuan : (a) melaksanakan perbanyakan bawang merah melalui KBI di BPTP NTT, (b) mengintroduksikan varietas unggul bawang merah, dan (c) Mengetahui respon petani terhadap introduksi bawang merah. Hasil pendampingan yaitu sebagai berikut: (1) Kegiatan perbenihan bawang merah di KBI BPTP NTT dapat dilaksanakan dan menghasilkan benih bawang merah varietas Tadayung, Mentes, Bima, Sembrani dan Pikatan, (2) Dua varietas yang diintroduksi ke petani yaitu varietas Tadayung dan Bima, masing-masing dengan produktivitas sebesar 29 t/ha dan 17 t/ha, (3) Respon petani menunjukkan bahwa 31,43% petani lebih memilih bawang merah yang berumbi besar, sedangkan 20% petani memilih hasil produksi cukup tinggi, dan (4) Berdasarkan keseluruhan karakteristik bawang merah yang dinilai, yaitu umbi, warna umbi, bentuk umbi, dan daya hasil, diketahui bahwa varietas Tadayung lebih disukai oleh petani.
- ItemPeluang Pengembangan Ayam KUB Di Nusa Tenggara Timur(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Fernandez, Paskalis Th; Kote, Mode; Seran, Yohanes Leki; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenyediaan protein hewani bagi kebutuhan gizi masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dalam upaya pemenuhan gizi. Salah satu sumber protein yang murah dilakukan yakni melalui pengembangan ayam KUB. Ayam KUB ini mulai diperkenalkan di NTT sejak tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk (a) Mengetahui potensi telur yang dihasilkan ayam KUB di lahan kering. (b) Mengetahui penerimaan yang bersumber dari telur ayam KUB. Penelitian ini dilaksanakan di Nekmese - NTT. Penelitian dilaksanakan sejak tahun 2015. Dan pengambilan data dalam makalah ini diambil sejak bulan Desember 2015 sampai dengan Mei 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam KUB dapat beradaptasi dengan baik di lahan kering Nusa Tenggara Timur. Selain itu pula ayam KUB berpotensi menghasilkan telur sebanyak 2.733,5 telur/bulan. Hal lain yang dihasilkan dalam penelitian ini yakni pengembangan ayam KUB dapat berkontribusi terhadap penerimaan petani dalam memperkuat pendapatan petani. Rata-rata penerimaan per bulan atas penjualan telur ayam KUB dapat mencapai Rp 2.429.000/bulan.
- ItemPemanfaatan Pakan Konsentrat Bahan Baku Lokal Bagi Ternak Sapi Ongole Di NTT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Kote, Mode; Fernandez, Paskalis Th; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKondisi kekeringan yang terjadi setiap tahun yang diakibatkan oleh pola musim di Nusa Tenggara Timur yang hanya memiliki 3-4 bulan basah menyebabkan ketersediaan pakan berkurang selama musim kemarau. Dalam kuran waktu selama musim hujan pakan ternak terutama pakan ternak sapi ongol sangat berlimpah. Melimpanya pakan di musim hujan ini memberikan peluang bagi pengelolaan dan pemanfaatnya sebagai pakan konsentrat. Hal ini untuk mengatasi kekurangan pakan selama musim kemarau. Penelitian ini bertujuan (1) Mengintroduksi pakan konsentrat yang berbahan baku lokal.(2) Meningkatkan pendapatan peternak sapi ongol melaui penyediaan pakan konsentrat. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2015. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan on farm Reseearch yang melibatkan petani secara aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pakan konsentrat yang diperkenalkan merupakan pakan yang berbahan baku lokal. Bahan baku merupakan Limbah pertanian diolah menjadi pakan konsentrat yang bermanfaat. (2) Pakan konsentrat dapat meningkatkan pertambahan berat badan sapi ongol. Rata-rata pertambahan bobot sapi dapat mencapai 26,67 kg/bulan.
- ItemPendampingan Teknologi Pada Kawasan Pengembangan Ternak Mendukung Pembangunan Peternakan Di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Ratnawaty, Sophia; Kote, Mode; Purmanto, Dwi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPembangunan peternakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kabupaten Sumba Timur dihadapkan pada berbagai masalah dasar yang membutuhkan penanganan secara bertahap. Tujuan yang ingin di capai dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Sumba Timur selain meningkatkan populasi dan produktivitas ternak, adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia peternakan. Oleh karena itu pada pelaksanaan kegiatan pendampingan teknologi ternak di Kecamatan Kawangu, Desa Laipori pada poktan Miradida dilakukan pelatihan pembuatan kokeran untuk penanaman lamtoro tarramba dan dilanjutkan dengan demonstrasi plot tanaman lamtoro tarramba pada lahan seluas 1 ha. Dukungan Disnak dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Sumba Timur dijabarkan dalam program peningkatan produksi hasil peternakan diantaranya kegiatan pendistribusian bibit ternak, pendistribusian vaksin, inseminasi buatan (IB), penguatan kelompok petani ternak daerah irigasi dan daerah aliran sungai. Program pemda yang bersinergi dengan program pendampingan teknologi ternak mempunyai peranan penting dalam proses adopsi inovasi teknologi