Browsing by Author "Khomariyah, Siti"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemFarmakokinetik Siprofloksasin Pada Ayam Layer(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2022-12) Palupi, Maria Fatima; Sari, Rosana Anita; Khomariyah, Siti; Ambarwati; Ariyani, Novida; Nurhidayah; Idrishanti, Nafisah; Carry, Luckyana; Indriyana; Nugraha, Eli; Widyarimbi, Dyah; Rusmiati, Emi; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Penggunaan antibiotik pada hewan dan manusia jika tidak dikontrol sejak saat ini, maka berdasarkan kajian akan menimbulkan resistansi antimikroba. Adapun antibiotik yang dibahas dalam artikel ini adalah Siprofloksasin. Siprofloksasin adalah antibiotik golongan kuinolon-flurokuinolon yang banyak diregistrasikan sebagi salah satu obat hewan di Indonesia. Menurut Indeks Obat Hewan Indonesia edisi XII tahun 2019 terdapat 22 produk obat hewan siprofloksasin baik dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi dengan antibiotik lain telah mendapat nomor resgistrasi untuk beredar di Indonesia. Farmakokinetik dan farmakodinamik adalah salah satu parameter yang sangat penting dalam melakukan penilaian risiko resistansi antimikroba. Dari data diperoleh hasil evaluasi AUC siproflokasin dengan dosis 40 mg/kg baik per oral ataupun intravena dan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) siprofloksasin terhadap kuman Escherichia coli didapatkan nilai AUC/KHM adalah kurang dari 125, sehingga pada dosis 40 mg/kg Berat Badan masih memungkinkan terjadinya resistansi single step mutant. Sehingga, disarankan agar siprofloksasin tidak sebagai pilihan pertama dalam mengobati infeksi bakteri pada ayam, karena memungkinkan terjadinya reistansi antibiotik.
- ItemPengkajian Mutu Antibiotik Golongan (Fluoro)kuinolon di Delapan Provinsi di Indonesia tahun 2022(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2022-12) Sari, Rosana Anita; Palupi, Maria Fatima; Ambarwati; Khomariyah, Siti; Rusmiati, Emi; Indrishanty, Nafisah; Fanani, Fika Asti; Ariyani, Novida; Nurhidayah; Indriyana; Jannah, Anna Miftahul; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Antibiotik golongan (fluoro)kuinolon merupakan antibiotik spektrum luas yang banyak digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui mutu antibiotik golongan (fluoro)kuinolon yang beredar di delapan provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan di poultry shop dan distributor obat hewan. Adapun lokasi pengambilan sampel dilakukan di provinsi Sumatera Selatan, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil pengujian mutu ang dilakukan di unit uji Farmasetik dan Premiks diperoleh semua sampel memenuhi persyaratan mutu.
- ItemPengkajian Mutu Sediaan Obat Hewan Siprofoloksasin di Tujuh Provinsi Indonesia(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2021) Khomariyah, Siti; Palupi, Maria Fatima; Ambarwati; Sari, Rosana Anita; Rusmiati, Emi; Idrishanty, Nafisah; Carry, LuckyanaSiprofloksasin adalah antibiotik golongan fluorokuinolon yang termasuk ke dalam antibiotik spektrum luas. Siprofloksasin bekerja dengan menghambat kinerja enzim topoisomerase IV dan topoisomerase II (DNA gyrase). Enzim tersebut merupakan komponen dasar yang diperlukan bakteri dalam perbaikan DNA, transkripsi, rekombinasi dan replika. Siprofloksasin sendiri direkomendasikan penggunaannya dalam dunia kesehatan hewan untuk menangani kasus infeksi pada saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran urinaria yang disebabkan oleh Campylobacter, E.coli, Haemophilus, Mycoplasma, Pasteurella dan Salmonella sp. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas siprofloksasin yang beredar di Indonesia. Adapun sampelnya di ambil dari 7 provinsi di Indonesia. Pengujian siprofloksasin di BBPMSOH dilakukan dengan melakukan uji umum dengan melihat keseragaman warna. Uji khusus terdiri dari dua uji, yaitu uji identitas dan uji kadar menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh semua sampel siprofloksasin dinyatakan telah memenuhi persyaratan mutu obat hewan.
- ItemValidasi Metode Uji Kadar Albendazole Suspensi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Ambarwati; Anita Sari, Rosana; Khomariyah, Siti; Idrishanty, Nafisah; Palupi, Maria Fatima; Rusmiati, Emi; Cerry, LuckyanaInfeksi cacing nematode pada saluran pencernaan hewan meruapakan salah satu penghambat upaya meningkatkan produktivitas ternak. Penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan obat cacing (anthelminthik) yang sering digunakan pada ruminansia menurut informasi dari beberapa Dinas Peternakan dan perusahaan obat hewan di Indonesia yaitu dari golobgan benzimidazole. Albendazole adalah obat hewan golongan anthelminthik derivat benzimidazol berspektrumm luas yang cukup dikenal dalam dunia kedokteran hewan. Daya ovicidail dari albendazole yang kuat terhadap Ascaris suum dan Fasciola hepatic dengan cara merusak struktur sel (deformasi). Salah satu tugas pokok dan fungsi BBPMSOH menurut SK Menteri Pertanian No 53/Permentan/OT.140/5/2013 adalah melaksanakan pengembangan teknik dan metode pengujian obat hewan guna menjamin mutu layanan dan meningkatkan kinerja BBPMSOH, maka selaku laboratirium pengujian melalui unit Uji farmasetik dan Premiks dilakukan validasi metode uji kadar Albendazole sediaan suspensi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pelarut H2So4 1% dalam methanol p.a., diperoleh nilai yang presisi, akurasi dan lineraitas yang baik, sedangkan nilai LOD dan LOQ metode uji adalah masing-masing 1,30 ppm dan 4,34 ppm. Pengujian kadar albendazole sediann suspensi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pelarut H2So4 1% dalam methanol p.a. dapat digunakan dalam pengujian rutinitas dan memrikan hasil yang baik dalam validasi pengujian obat hewan.
- ItemValidasi Metode Uji Kadar Sediaan Diklazuril Serbuk Tunggal dengan Pelarut Sodium Asetat Trihidrat dalam Metanol menggunakan Spektrofotometer UV-Vis(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Palupi, Maria Fatima; Khomariyah, Siti; Nugraha, Eli; Rusmiati, Emi; Idrishanty, NafisahVBalai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) mempunyai tugas antara lain melakukan pengujian mutu obat hewan dan pengembangan metode. Dua tugas ini saling berhubungan satu dengan lainnya. Sebagai laboratorium uji yang mengacu pada ISO 17025:2017 maka metode yang dikembangkan di BBPMSOH harus divalidasi terlebih dahulu seblum digunakan sebagai uji rutin di laboratorium. Salah satu obat hewan yang diuji di Unit Uji farmasetik dan Premiks adalah diklazuril. Diklazulir merupakan antitoksida derivatif benzeneacetonotrile. Diklazuril adalah antioksida yang banyak digunakan pada unggas seperti broiler, aklkun selain itu juga bisa digunakan dalam domba. Menurut Indeks Obat Hewan Indonesia Edisi X tahun 2016 terdaat sepuluh produk obat hewan yang mengandung diklazuril. Tujuan pengkajian ini adalah untuk melakukan validasi metode uji kadar sediaan diklazulir serbuk tunggal dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pelarut sodium asetat trihidrat dalam metanol. Parameter validasi yang di ujikan adalah presisi, akurasi, linearitas, spesifisitas. Dari hasil pengujian diperoleh metode uji kadar diklazuril dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pelarut sodium asetat trihidrat dalam metanol memiliki presisi, akurasi, liniearitas dan spesifisitas yang baik. Selain itu metode ini memiliki batas deteksi 0,480 ppm dan batas kuantitasi 1,610 ppm. Metode ini telah divalidasi dan dapat memberikan hasil yang valid untuk uji kadar diklazuril serbuk tunggal dalam kegiatn rutin pengujian obat hewan.