Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "KOESRINI"

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    EVALUASI HARAPAN KACANG TANAH DI LAHAN RAWA KALIMANTAN SELATAN
    (Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2007) NINGSIH; SABRAN; KOESRINI
    Lahan rawa lebak adalah lahan yang tergenang J bulan, dcngan masa kering sekitar 4 bulan. Pada musim kcring inilah lahan tcrscbut berpotensi ditanami kacang tanah dan palawija lainnya. Kctersediaan hara lahan rawa lebak relatif baik dan kandungan bahan organik cukup tinggi. Yang menjadi kendala selain datang dan surutnya air yang tidak biga diprediksi, pada umumnya adalah PH yang kurang dari 5 dan kandungan Ca tanah yang rendah. Sedangkan kacang tanah merupakan tanaman yang sangat memerlukan unsur Ca dalam pertumbuhan dan untuk pembentukan polong, Sebagian beşar varietas kacang tanah yang dilepas diperuntukkan pada tanah alfısol dengan PH cenderung 2 7. Peneiitian bertujuan untuk mengevaluasi daya adaptasi dan hasil galur-galur harapan kacang tanah. Penelitian dilakukan pada musim kering 2004 dan 2005 di lima lokasi lahan rawa lebak yaitu Deşa Tambangan, Deşa Panggang Marak, Deşa Setiap, Deşa Awang dan Deşa Telang. menggunakan rancangan acak kelompok, diulang 3 kali. Ada 7 galur harapan yang diuji dengan varictas Jerapah dan lokal sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil kacang tanah di lahan rawa lebak sangat bervariasi seiring dengan kondisi lingkungan dan kesuburan lahan rawa lebak yang sangat variatif Galur harapan GH5, GH8 dan GHI I pada lingkungan tunıbuh optimal dan tercekam memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasii di masing-masing lingkungan tumbuh Satü galur harapan yaitu GHII dapat diidentifıkasi sebagai galur harapan kacang tanah berdaya hasil tinggi dan toleran terhadap cekaman lingkungan (kemasaman lahan) di lahan rawa lebak.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    TEKNOLOGI PANEN DAN PASCAPANEN KEDELAI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
    (Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2014) KOESRINI; Nurita; S.S. Antarlina
    Kedelai memiliki prospek untuk dikembangkan di lahan rawa pasang surut yang telah diperbaiki kualitas tanahnya. Penanganan panen dan pascapanen kedelai merupakan bagian penting dalam proses produksi kedelai. Rendahnya hasil kedelai di lahan tersebut, selain disebabkan oleh kondisi tanahnya, juga disebabkan oleh penanganan panen dan pasca panen yang kurang tepat. Penentuan waktu panen dilakukan dengan melihat penampilan fisik tanaman saat panen dan kadar air biji. Pemanenan kedelai dapat dilakukan secara manual dengan cara dicabut atau dipotong dan secara mekanis dengan alat pemanen kedelai. Ada enam tahapan yang perlu dilakukan pada penanganan pascapanen kedelai, yaitu (1) pengeringan brangkasan, (2) perontokkan biji, (3) pembersihan biji, (4) pengeringan biji, (5) pengemasan biji dan (5) penyimpanan biji. Pengeringan brangkasan dilakukan sampai kadar air 17%, sehingga memudahkan perontokkan biji. Perontokkan dengan mesin perontok lebih efisien dibandingkan perontokkan secara manual. Biji utuh yang dihasilkan mencapai 98%, sedangkan secara manual hanya 69,9% Pembersihan biji kedelai dengan mesin penampi lebih cepat dibandingkan secara manual. Biji bersih yang dihasilkan pada umumnya masih tinggi kadar airnya, yaitu sekitar 15%. Kadar air biji perlu diturunkan sampai kadar air aman simpan, yaitu 13%-14% (untuk konsumsi) dan (11% untuk benih) dengan cara pengeringan secara alami (sinar matahari) atau buatan (alat pengering). Biji kedelai yang telah kering perlu dikemas dengan wadah kedap udara dan disimpan pada ruang simpan suhu gudang (untuk konsumsi) dan ruang simpan suhu dingin (untuk benih) dengan kisaran suhu 18°-20°C

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback