Browsing by Author "Ivanti, Lina"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya, Produksi Benih dan Pascapanen Cabai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2021) Dinata, Kusmea; Oktavia, Yulie; Astuti, Herlena Bidi; Yesmawati; Sudarmansyah; Calista, Irma; Puspitasari, Monita; Yuliasari, Shannora; Nurmegawati; Afrizon; Mikasari, Wilda; Ivanti, Lina; Rosmanah, SitiCabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Cabai dapat ditanam di berbagai tempat dan musim, tergantung pada varietasnya. Kegunaan cabai cukup banyak, dari kebutuhan sehari – hari untuk bumbu masak, dalam bentuk segar atau olahan, juga untuk bahan industri dan farmasi. Oleh karena itu, komoditas ini banyak diusahakan oleh petani kecil secara konvensional/tradisional sampai pengusaha besar yang menggunakan sistem agribisnis. Keberhasilan usaha tani cabai salah satunya ditentukan oleh kualitas benih. Panduan teknis produksi benih inti dan benih penjenis cabai disusun untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan produksi benih inti dan benih penjenis varietas – varietas unggul tanaman cabai, sehingga diperoleh benih cabai berkualitas
- ItemKAJIAN ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG MOCAF DI KELOMPOK TANI SUNGAI SUCI KABUPATEN BENGKULU TENGAH(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Hidayat, Taufik; Mikasari, Wilda; Ivanti, Lina; BPTP JambiAgroindustri pengolahan tepung mocaf memiliki peluang yang sangat cerah seiring dengan program pemerintah dalam upaya diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses pengolahan tepung mocaf, menganalisis pendapatan pelaku usaha, serta menganalisis nilai tambah pengolahan tepung mocaf. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-Agustus tahun 2014 dengan menggunakan metode surveimelaluiwawancaradengananggota Kelompok Tani Sungai Suci Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Analisis biaya dan pendapatan serta analisis nilai tambah. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan dan nilai tambah dalam sekali proses produksi pada usaha pengolahan ubi kayu menjadi tepung mocaf sebesar Rp. 645.000,- dengan tingkat keuntungan Rp. 305.000,-/250 kg bahan baku atau RC ratio sebesar 1,90. Sedangkan besarnya nilai tambah pengolahan tepung mocaf yang diperoleh sebesar Rp.1.550,-/kg.
- ItemSikap Petani Kooperator terhadap Varietas Unggul Baru Padi(IAARD Press, 2019) Oktafia, Rahmat; Yuliasari, Shannora; Ivanti, Lina; Musaddad, Darkam; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPeningkatan produksi padi dan pencapaian swasembada berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan varietas unggul. Varietas-varietas unggul baru di petani kooperator yang dianjurkan untuk diadopsi tentunya berdampak terhadap perilaku petani dalam penggunaan varietas-varietas unggul baru, mengingat perbedaan sikap petani padi terhadap varietas di masing-masing wilayah tidak sama. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis sikap petani kooperator/penangkar terhadap varietas unggul baru. Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma pada bulan Mei sampai dengan September 2018. Data dikumpulkan melalui wawancara individual menggunakan kuesioner terhadap 9 orang petani kooperator/penangkar. Analisis data sikap menggunakan pendekatan tertimbang, statistik deskriptif dan analisis korelasi sikap digunakan pearson product-moment correlation coefficient menggunakan SPSS 16.0. Hasil pengkajian menunjukkan persentase rata-rata sikap petani penangkar padi yaitu sikap Kognitif (tahu), Afektif (suka) dan Konatif (tindakan) terhadap pernyataan benih varietas unggul baru (VUB) yang tertinggi adalah pada varietas Inpari 42 yaitu sikap kognitif (78,6%), afektif (80,6%) dan konatif (83,7%). Keragaan sikap petani kooperator yang tertinggi pada keragaan sikap varietas Inpari 42 yaitu sikap kognitif pada kriteria (tahu) 64% dengan skor 184/65,02%, sikap afektif pada kriteria (sangat setuju) 33,33% dengan skor 105/41,34%, dan sikap konatif pada kriteria (sangat setuju) 23,81% dengan skor 75/28,41%. Analisis korelasi sikap kognitif, sikap afektif dan sikap konatif menunjukkan bahwa sikap afektif dan konatif terjadi korelasi positif dengan tingkat keeratan hubungan tergolong cukup.
- ItemTeknologi Pengolahan Komoditas Spesifik Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2022) Mikasari, Wilda; Ivanti, Lina; Hidayat, Taufik; Yuliasari, Shannora
- ItemTeknologi Peningkatan Produksi Jeruk RGL di Provinsi Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu, 2021) Calista, Irma; Mikasari, Wilda; Sastro, Yudi; Puspitasari, Monita; Dinata, Kusmea; Nurmegawati; Putra, Wawan Eka; Astusti, Herlena Bidi; Miswarti; Ivanti, Lina; Fauzi, EmlanJeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dikembangkan di Indonesia dan dapat ditanam dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi (Falo et al., 2016). Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis yang dapat dikembangkan dalam menyongsong persaingan global, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga untuk pangsa ekspor.\ Diantara berbagai jenis jeruk komersial yang ada, jenis jeruk yang cukup banyak dikembangkan oleh petani adalah jeruk siam, jeruk keprok, pamelo dan jeruk manis. Untuk di Provinsi Bengkulu, prospek pengembangan jeruk keprok RGL sangat bagus, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Jeruk Rimau Gerga Lebong atau yang biasa dikenal dengan sebutan jeruk RGL merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan daerah di Provinsi Bengkulu. Komoditas tanaman jeruk RGL ini berkembang pesat di Kabupaten Lebong, bahkan saat ini sudah mulai dikembangkan juga di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten pahiang.
- ItemTeknologi Sistem Perbenihan Padi Di Provinsi Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2021) Nurmegawati; Sastro, Yudi; Yuliasari, Shannora; Putra, Wawan Eka; Ivanti, Lina; Wahyuni, Tri; Iksimilda, Selva; Kusnadi, Harwi; Yahumri; Astuti, Herlena Bidi; Dinata, Kusmea; Oktavia, Rahmat; Yartiwi; Oktavia, YulieKebutuhan beras masyarakat Indonesia semakin meningkat seiringan dengan peningkatan jumlah penduduknya. Hingga saat ini beras masih menjadi bahan pangan pokok masyarakat Indonesia sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi padi secara berkelanjutan. Salah satu komponen penting dalam upaya mendukung swasembada beras adalah melalui peneydaan benih bermutu varietas unggul baru yang sesuai dengan agroekologi dan preferensi petani konsumen. Ketersediaan benih bermutu dengan jumlah yang cukup dan tepat waktu memegang peranan sangat penting. Penggunaan varietas unggul menunjukkan kontribusi terhadap peningkatan produksi dibandingkan dengan penerapan teknologi lainnya (Badan Litbang Pertanian (2011); Putra dan Hayati (2018). Sistem perbenihan yang produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung upaya peningkatan penyediaan benih padi dan peningkatan produksi beras nasional. Selain tersedia benih dalam jumlah yang cukup, untuk mendorong percepatan penggunaan benih bermutu diperlukan upaya penangkaran dan sertifikasi benih.