Browsing by Author "Indrasti, Rita"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS KINERJA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAMPING DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN ASSET GAPOKTAN PUAP(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Tan, Siti S.; Indrasti, Rita; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratUntuk membangun kemandirian Gapoktan PUAP maka perlu didampingi Penyelia Mitra Tani (PMT) dan Penyuluh Pendamping. Keberadaan PMT sangat diperlukan di tingkat kabupaten untuk mengoptimalkan dan mengawasi pemanfaatan dana bantuan modal usaha yang diberikan oleh PUAP. Guna menunjang tugas dan fungsi PMT secara optimal, maka diperlukan adanya dukungan biaya operasional bagi PMT untuk melakukan tugas pendampingan dan supervisi ke lokasi penerima bantuan dana PUAP di wilayah kerjanya masing-masing. Untuk itu pengkajian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana kinerjapendamping atau Penyelia Mitra Tani (PMT) dalam mengembangkan asset Gapoktanberupa modal usaha yang diberikan. Kajian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei-September 2015 yaitu pengumpulan data lapang kinerja PMT 2008-2014 dengan responden PMT,PenjabPUAP di BPTP, Tim TeknisKabupaten/Kota,penyuluh pendamping dan Gapoktan, (purposive sampling), melalui FGD dan wawancara menggunakan kuesioner, ditunjang dengan data sekunder dari instansi terkait. Data ditabulasi berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dan dianalisis secara sederhana menggunakan exel dengan teori metode umpan balik 360 derajat (multirater feedback, multisource feedback atau multisource assessment). Hasilnya menunjukan bahwa kinerja PMT atau peran pendamping belum sesuai dengan yang diharapkan dalam menunjang pengembangan asset Gapoktan, dari nilai 1-5 (buruk-sangat baik), posisi kinerja pendamping rata-rata berada 2,9-3,4. Banyakfaktor lain penyebab sebagian besar Gapoktan PUAP tidak bisa berkembang dengan baik.
- ItemAPLIKASI MODEL KIRKPATRICK DALAM MENGEVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PERTANIAN(Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2022-06-10) Rawung, Jefny B. Markus; Indrasti, RitaIn the study of evaluation, there are many evaluation models with different formats or systematics or some are the same. Kirkpatrick's model is commonly used in evaluating education and training activities. This paper aims to determine the feasibility of using the Kirkpatrick model approach in evaluating technical guidance activities called “Bimtek” in the agricultural sector. The procedure for designing data collection instruments, the types of data collected and interpreting the evaluation results are carried out by adapting the Kirkpatrick Model, carried out through simulations of “Bimtek” activities. Based on the simulation of agricultural technical guidance by adapting the use of the Kirkpatrick model, the following conclusions were obtained: Adaptation of the Kirkpatrick Model in evaluating agricultural technical guidance activities “Bimtek” showed a fairly effective performance, which was indicated by the practicality aspect in doing so and the suitability of the activity components evaluated. Kirkpatrick's evaluation was able to explore aspects of “Bimtek” activities in more detail, starting from the aspects of participants' reactions to Bimtek activities, learning processes, behaviors and results obtained from “Bimtek”. Thus, the adaptation of Kirkpatrick's model is appropriate to be used in evaluating “Bimtek” activities in the agricultural sector.
- ItemImplementasi Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) dalam Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk; Kendala dan Upaya Perbaikannya(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Indrasti, Rita; BPTP JambiPengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) merupakan satu pendekatan dalam pengembangan kawasan jeruk secara nasional. Dalam pengembangan kawasan agribisnis jeruk, penerapan PTKJS menjadi komponen manajemen yang penting salah satunya adalah penggunaan benih berlabel. Kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi PTKJS adalah tidak selamanya benih berlabel tersedia, pengendalian H/P secara hayati masih terbatas, sikap petani yang masih individual dan sistem pemasaran. Upaya perbaikan dalam PTKJS adalah peran BBI (Balai Benih Induk) yang harus ditingkatkan, pemanfaatan hasil-hasil pengkajian, peningkatan peran penyuluhan dan mengembangkan kelembagaan pemasaran. Kegiatan ini dilakukan pada tahun 2015. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah dalam mengimplementasikan PTKJS dan menyarankan upaya perbaikannya. Metode penulisannya adalah review maka penulisan ini disusun berdasarkan data sekunder dari wilayah pengkajian Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Jawa Timur. Data tersebut terkait dengan komponen-komponen teknologi PTKJS yang diimplementasikan di beberapa daerah sentra jeruk.
- ItemPembuatan Kompos Jerami di Lahan Sawah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Ikrarwati; Suwandi; Sugiartini, Emi; Isro’i; Andayani, Dini; Sente, Umming; Setiabudi, Didi; Indrasti, Rita; Nur, M.Potensi jerami padi setap musim panen sangat tinggi, bisa mencapai 10-15 ton/ha. Kompos berbahan baku jerami padi bukanlah hal yang baru. Metode pembuatan kompos jerami juga sudah banyak berkembang, namun ternyata pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kompos masih sangat minim. Hal ini dikarenakan belum tersebarnya informasi pengomposan jerami secara meluas di petani padi dan/atau adanya beberapa komponen dalam pembuatan kompos yang masih dianggap rumit oleh petani. Brosur ini berisi uraian tentang pembuatan kompos berbahan baku jerami padi secara sederhana dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan kompos jerami. Selain itu, diuraikan juga kandungan hara yang terdapat dalam jerami padi.
- ItemPenangkaran Bibit Tiktok di Tingkat Petani(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Sente, Umming; Andayani, Dini; Sugiartini, Emi; Ikrarwati; Setiabudi, Didi; Indrasti, Rita; Nur, M.; SuwandiTiktok merupakan komoditas ternak yang sangat potensial untuk dikembangkan beriringan dengan budidaya padi sawah. Pangsa pasar tiktok di DKI Jakarta sangat terbuka luas. Namun kebutuhan bibit tiktok masih belum terpenuhi walaupun sudah mendatangkan dari luar wilayah. Untuk itu diperlukan kegiatan penangkaran bibit tiktok untuk mendukung usaha ternak tiktok.
- ItemPeningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggul(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Ikrarwati; Suwandi; Sugiartini, Emi; Andayani, Dini; Setiabudi, Didi; Sente, Umming; Indrasti, Rita; Nur, M.Salah satu alternatif peningkatan pendapatan usahatani lahan sawah adalah dengan melakukan penangkaran benih padi varietas unggul bersertifikat. Kebutuhan benih bermutu dan bersertifikat yang menjadi salah satu fahktor keberhasilan usahatani hingga saat ini masih belum terpenuhi. Melihat kondisi tersebut, maka kegiatan penangkaran benih padi dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan usahatani padi sawah.
- ItemPerbanyakan Tanaman Hias Aglaonema(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2009) Astuti, Usmiza; Indrasti, RitaAglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias yang sampai saat ini masih menarik minat masyarakat untuk membelinya. Corak daunnya yang indah dan kombinasi warnanya yang bervariasi sangat mempesona dan memikat bagi yang melihatnya. Harganya pun bervariasi dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini membuat masyarakat tertarik untuk membudidayakannya. Salah satu bagian penting dalam budidaya tanaman hias adalah perbanyakan tanaman. Perbanyakan tanaman secara generatif melalui teknik penyilangan tanaman akan menghasilkan variasi tanaman baru dengan bermacam warna, bentuk serta ukuran daun yang berbeda dengan spesies aslinya. Sementara perbanyakan secara vegetatif relatif lebih cepat dan menghasilkan tanaman sama seperti induknya.
- ItemPERBANYAKAN TANAMAN HIAS AGLAONEMA(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2009-12-20) Astuti, Usmiza; Indrasti, RitaAglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias yang sampai saat ini masih menarik minat masyarakat untuk membelinya. Corak daunnya yang indah dan kombinasi warnanya yang bervariasi sangat mempesona dan memikat bagi yang melihatnya. Harganya pun bervariasi dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini membuat masyarakat tertarik untuk membudidayakannya. Salah satu bagian penting dalam budidaya tanaman hias adalah perbanyakan tanaman. Perbanyakan tanaman secara generatif melalui teknik penyilangan tanaman akan menghasilkan variasi tanaman baru dengan bermacam warna, bentuk serta ukuran daun yang berbeda dengan spesies aslinya. Sementara perbanyakan secara vegetatif relatif lebih cepat dan menghasilkan tanaman sama seperti induknya. Brosur ini berisi uraian singkat cara perbanyakan aglaonema. Semoga bermanfaat dan dapat digunakan sebagai petunjuk dalam perbanyakan tanaman hias aglaonema.