Browsing by Author "Husen, Edi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemMetode Analisis Biologi Tanah(Balai Penelitian Tanah, 2022) Husen, Edi; Surono; Pratiwi, Etty; Widowati, Ladiyani RetnoPesatnya pembangunan pertanian dewasa ini untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus bertambah telah memacu peningkatan penggunaan lahan pertanian (makin intensif) dan penambahan luas areal tanam. Situasi ini sudah tentu memicu peningkatan kebutuhan dan ketersediaan sarana produksi, seperti pupuk dan pestisida. Menghadapi situasi ini, peran biologi tanah menjadi semakin penting ke depan karena penggunaan berbagai produk berba sis biologi tanah dapat menghemat penggunaan pupuk anorganik, meningkat kan produktivitas lahan, dan dalam beberapa kasus mampu memperbaiki kualitas tanah pertanian akibat salah kelola. Saat ini berbagai jenis mikroba dan juga fauna tanah telah diketahui ber potensi sebagai pupuk hayati, perombak bahan organik, dan beberapa atribut biologi tanah juga sudah mulai banyak digunakan sebagai indikator kualitas dan kesehatan tanah. Namun untuk mengetahui pemanfaatan produk berbasis biologi tanah tersebut perlu ditunjang oleh penuntun analisis biologi tanah yang mema dai untuk eksplorasi agen hayati, analisis aktivitas, merakit formula dan teknologi penggunaannya secara tepat, dan analisis mutu agen hayati komersial
- ItemPetunjuk Teknis Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Kartiwa, Budi; Heryani, Nani; Rejekiningrum, Popi; Susanti, Erni; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Haryono; Sosiawan, Hendri; Sutrisno, Nono; Hamdani, Adang; Talaohu, Sidik Hadi; Sudarman, Kurmen; Pramudia, Aris; Apriyana, Yayan; Surmaini, Elza; Husen, Edi; Syahbuddin, Haris; Nursyamsi, DediPetunjuk teknis (Juknis) Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer merupakan pedoman bagi: (1) koordinator POPT Kabupaten (Dinas Pertanian), (2) Danramil wilayah kekeringan (KODIM), (3) koordinator Liaison Officer (LO) Upaya Khusus (UPSUS) BPTP, di 14 provinsi yang terkena kekeringan, serta (4) beberapa eselon 2 dan 3 Balitbangtan, (5) Eselon 2 dan 3 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, (6) eselon 2 dan 3 Ditjen Tanaman Pangan, dan (7) Tim kekeringan Kementerian Pertanian. Juknis Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer terdiri atas: (1) pendahuluan, (2) jenis-jenis sumber dan bangunan air, (3) identifikasi sumber dan bangunan air eksisting, (4) identifikasi dan pengembangan sumber dan bangunan air baru, (5) perawatan sumber dan bangunan air, dan (6) pelaporan hasil
- ItemRoad Map Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2014) Las, Irsal; Agus, Fahmuddin; Nursyamsi, Dedi; Husen, Edi; Sutriadi, Teddy; Wiratno; Syahbuddin, Haris; Jamil, Ali; Ritung, Sofyan; Mulyani, Anny; Hendrayana, Rahmat; Dariah, Ai; Suryani, Erna; Sulaeman, Yiyi; Nurida, Neneng L.; Rejekiningrum, PopiEksistensi lahan kering di Indonesia memiliki peran strategis mendukung pembangunan menuju pertanian bioindustri berkelanjutan. Peran strategis lahan kering tersebut ditunjukkan antara lain oleh potensi areal yang luas, adanya peluang untuk meningkatkan nilai tambah melalui pengembangan komoditas komersial (perkebunan, hortikultura dan peternakan), dapat mengkompensasi produksi pertanian karena lahannya terdegradasi, dan karena konversi lahan. "Road Map Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering Mendukung Pertanian Bioindustri Berkelanjutan" disusun untuk memberikan arahan secara koseptual dan komprehensif berlandaskan tag line Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian "Science. Innovation. Networks", serta memuat bahasan antara lain: (1) potensi, karakteristik dan permasalahan lahan kering; (2) state of the art pengembangan IPTEK lahan kering; (3) arah, strategi, dan road map penelitian dan pengembangan lahan kering; dan (4) konsep dan strategi pengembangan lahan kering untuk mendukung pembangunan pertanian bioindustri berkelanjutan.