Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Hobir ...[at al]"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pertumbuhan dan Produksi Serat Tanaman Abaka Asal Kultur Jaringan
    (Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, 1997-11) Hobir ...[at al]; Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor
    Abaka (Musa textilis Nee.) merupakan tanaman bahan industri (kertas) dan akhir-akhir ini minat pengusaha untuk pengembangannya cukup tinggi. Secara konvensional perbanyakan bibit dilakukan dengan menggunakan bonggol (anakan) tetapi perbanyakannya memerlukan lahan yang luas, waktu yang lama dan bibit mudah rusak dalam pengangkutan serta besar kemungkinan bonggol tersebut membawa penyakit. Untuk pengadaan bibit dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat, perbanyakan dapat dilakukan melalui kultur jaringan. Metode perbanyakan melalui kultur jaringan telah tersedia tetapi tingkat produktivitas di lapang belum diketahui. Dalam penelitian ini dipelajari pertumbuhan dan produktivitas tanaman asal kultur jaringan dan sebagai kontrol digunakan bibit konvensional asal bonggol. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Sukamulya, Sukabumi dari Maret 1994-Maret 1996, dalam rancangan kelompok. Parameter yang digunakan adalah jumlah anakan, jumlah tanaman dewasa, jumlah tanaman berbunga, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah lapisan pelepah, panjang pelepah, berat basah seluruh pelepah, berat pelepah yang diserut, berat kering serat, rendemen dan produksi serat pada umur 24 bulan setelah tanam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit asal kultur jaringan lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan bibit asal bonggol, dilihat dari jumlah anakan dan tinggi tanaman. Komponen produksi dari kedua jenis bibit ini tidak berbeda nyata. Tanaman asal bibit kultur jaringan sampai umur 24 bulan belum ada yang berbunga sedang tanaman asal bibit konvensional di tiap rumpun sudah mulai berbunga.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback