Browsing by Author "Hendra, Jekvy"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemDIVERSIFIKASI POLA NAFKAH DAN STRUKTUR PENDAPATAN PETANI (KASUS PADA PELAKU ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH KE SAWIT DI KELURAHAN RIMBO KEDUI, SELUMA – BENGKULU)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Ishak, Andi; Eka Putra, Wawan; Hendra, Jekvy; Balai Pengkajian Teknologi PertanianBeragamnya sumber nafkah petani merupakan suatu fenomena yang seringkali ditemui di pedesaan. Sumber nafkah tersebut dapat berasal dari kegiatan on-farm, off-farm dan non-farm atau kombinasi diantaranya yang akan mempengaruhi struktur pendapatan petani. Suatu penelitian tentang keragaman pola nafkah dan struktur pendapatan petani telah dilakukan di Kelurahan Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian yaitu untuk: (1) mengkaji pola nafkah yang diterapkan petani dan sumbangannya terhadap sumber pendapatan keluarga, (2) menganalisis hubungan antara struktur pendapatan dengan luas kepemilikan lahan dan pola nafkah, (3) menganalisis ketimpangan pendapatan yang terjadi di dalam komunitas petani. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan melibatkan 30 orang petani sebagai responden. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik. Metode statistik yang digunakan adalah Korelasi Pearson dan Indeks Gini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek pola nafkah ganda ditemukan pada seluruh lapisan sosial petani dengan kombinasi antara kegiatan on-farm dan non-farm menghasilkan rata-rata pendapatan tertinggi bagi keluarga petani yaitu Rp. 7.791.379/bulan; (2) struktur pendapatan petani berhubungan positif dengan luas penguasaan lahan; (3) ketimpangan pendapatan petani masih tergolong rendah dengan nilai Indeks Gini 0,383.
- ItemDIVERSIFIKASI POLA NAFKAH DAN STRUKTUR PENDAPATAN PETANI (KASUS PADA PELAKU ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH KE SAWIT DI KELURAHAN RIMBO KEDUI, SELUMA – BENGKULU)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Ishak, Andi; Putra, Wawan Eka; Hendra, Jekvy; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungBeragamnya sumber nafkah petani merupakan suatu fenomena yang seringkali ditemui di pedesaan. Sumber nafkah tersebut dapat berasal dari kegiatan on-farm, off-farm dan non-farm atau kombinasi diantaranya yang akan mempengaruhi struktur pendapatan petani. Suatu penelitian tentang keragaman pola nafkah dan struktur pendapatan petani telah dilakukan di Kelurahan Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian yaitu untuk: (1) mengkaji pola nafkah yang diterapkan petani dan sumbangannya terhadap sumber pendapatan keluarga, (2) menganalisis hubungan antara struktur pendapatan dengan luas kepemilikan lahan dan pola nafkah, (3) menganalisis ketimpangan pendapatan yang terjadi di dalam komunitas petani. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan melibatkan 30 orang petani sebagai responden. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik. Metode statistik yang digunakan adalah Korelasi Pearson dan Indeks Gini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek pola nafkah ganda ditemukan pada seluruh lapisan sosial petani dengan kombinasi antara kegiatan on-farm dan non-farm menghasilkan rata-rata pendapatan tertinggi bagi keluarga petani yaitu Rp. 7.791.379/bulan; (2) struktur pendapatan petani berhubungan positif dengan luas penguasaan lahan; (3) ketimpangan pendapatan petani masih tergolong rendah dengan nilai Indeks Gini 0,383.
- ItemEFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN SAWAH IRIGASI DENGAN TANAMAN KANGKUNG CABUT PADA KELOMPOK TANI PANCA USAHA DI KELURAHAN RIMBO KEDUI KABUPATEN SELUMA – BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Eka Putra, Wawan; Ishak, Andi; Hendra, Jekvy; Balai Pengkajian Teknologi PertanianDiversifikasi lahan adalah salah satu upaya petani untuk menganekaragamkan tanaman dengan tujuan untuk: (1) efisiensi tenaga kerja dan waktu, (2) mengurangi resiko usahatani karena penurunan harga dan gagal panen, (3) memanfaatkan peluang pasar, dan (4) mempertahankan kesuburan lahan dan kerusakan ekosistem. Praktek diversifikasi lahan telah umum diterapkan oleh petani di lahan sawah irigasi, misalnya dengan pengaturan pola tanam dan meningkatkan indeks pertanaman dengan tanamanpalawija dan sayuran.Suatu penelitian tentang diversifikasi pemanfaatan lahan sawah irigasi dengan penanaman kangkung cabut telah dilakukan pada bulan Agustus 2016.Lokasi penelitian pada Kelompok Tani Panca Usaha di Kelurahan Rimbo Kedui,Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Penelitian bertujuan untuk membandingkan efisiensi ekonomi usahatani kangkung cabut yangditanam pada lahan sawah irigasi dengan padi sawah. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan panduan kuesioner untuk mengetahui nilai input dan output usahatani kedua jenis tanaman tersebut. Analisis data menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan usahatani kangkung cabut mencapai Rp. 3.291.000 atau meningkat 35,85% dibandingkan dengan usahatani padi sawah dalam satu periode musim tanam. Nilai R/C ratio meningkat 0,72 atau 38,92%. Efisiensi usahatani kangkung cabut diperoleh karena adanya pengurangan penggunaan input usahatani sebesar Rp. 2.891.000 (26,72%). Efisiensi biaya input usahatani tersebut paling banyak disumbangkan oleh selisih biaya tenaga kerja antara padi sawah dan kangkung cabut yaitu Rp. 4.935.000/ha.
- ItemTeknologi Budidaya Pisang(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Mulyanti, Nina; Suprapto; Hendra, JekvyDi Indonesia, pisang menduduki tempat pertama di antara jenis buah-buahan lainnya, baik dari segi sebaran, luas pertanamannya maupun dari segi produksinya. Total produksi pisang Indonesia tahun 2006 sekitar 5.037.472 ton dan Lampung menyumbang 535.732 ton, atau 10,6% dari produksi pisang nasional. Namun demikian secara umum produktivitas pisang yang dikembangkan masyarakat masih sangat rendah, seperti di Lampung produktivitas pisang hanya 10-15 ton/ha, padahal potensi produktivitasnya bisa mencapai 35-40 ton/ha. Kesenjangan produktivitas tersebut terutama disebabkan teknik budidaya tidak tepat dan tingginya gangguan hama dan penyakit terutama oleh serangan dua penyakit paling berbahaya dan mematikan, yaitu penyakit layu bakteri atau penyakit darah dan penyakit layu Fusarium.