Browsing by Author "Hartatik, Wiwik"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemAplikasi Biochar dan Tithoganic dalam Peningkatan Produktivitas Kedelai (Glycine max L.) pada Typic Kanhapludults di Lampung Timur(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2015-07-01) Hartatik, Wiwik; Wibowo, Heri; Balai Penelitian Tanah; Purwani, Jati; Balai Penelitian Tanah
- ItemFormulasi dan Pola Kelarutan N Pupuk Urea-Zeolit Lepas Lambat(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, ) Hartatik, Wiwik; Mardliyati, Eti; Peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; Wibowo, Heri; Balai Penelitian Tanah; Sukarto, Agus; Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Yusron, Yusron; Peneliti Pusat Penelitian Perkebunan
- ItemPENGELOLAAN LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SWADAYA PETANI(Balittra, 2021) Sosiawan, Hendri; Masganti; Susilawati, Ani; Hartatik, Wiwik; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
- ItemPengelolaan Lahan Kering Berlereng Untuk Budi Daya Kentang di Dataran Tinggi(IAARD Press, 2013) Haryati, Umi; Erfandi, Deddy; Hartatik, Wiwik; Sukristyonubowo; Irawan; Soelaeman, YoyoUsaha tani komoditas hortikultura khususnya tanaman sayuran di dataran tinggi, umumnya dilakukan pada lahan dengan kemiringan curam, tanpa tindakan konservasi tanah yang memadai. Hal ini mengakibatkan terjadinya erosi cukup tinggi yang menyebabkan kerusakan lahan dan lingkungan. Oleh karena itu, usaha tani tanaman sayuran di dataran tinggi harus berdasarkan upaya konservasi tanah. Petani merupakan pelaksana langsung usaha tani konservasi di lapangan yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan dalam menerapkan usaha taninya. Buku ini berisi tentang cara pengelolaan lahan yang baik dan benar khususnya di dataran tinggi, baik ditinjau dari segi pengolahan lahan, teknik konservasi tanah dan air, budi daya tanaman kentang di dataran tinggi.
- ItemPengelolaan Lahan untuk Pertanaman Kedelai di Lahan Kering Suboptimal(Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2023) Hartatik, Wiwik; Haryati, Umi; IrawanUsaha tani kedelai di lahan kering suboptimal umumnya menghadapi permasalahan reaksi tanah masam, kadar aluminium dan fiksasi P tinggi, kandungan bahan organik, basa basa dapat ditukar, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa dan aktivitas biologi yang rendah. Faktor pembatas fisik tanah yaitu bobot isi tanah yang tinggi, kapasitas menahan air yang rendah dan mudah memadat sehingga dibutuhkan pengelolaan lahan yang tepat agar kedelai dapat tumbuh optimal. Buku ini berisi tentang cara pengelolaan lahan yang baik dan benar untuk budidaya kedelai, ditinjau dari segi kesesuaian lahan, pengolahan tanah, teknik penanaman kedelai, ameliorasi dan pemupukan teknik konservasi tanah dan air,dan analisis finansial usaha tani kedelai.
- ItemPeningkatan Kesuburan Tanah dan Pemupukan Berimbang(Balai Penelitian Tanah, 2007) Hartatik, Wiwik; Rachman, Achmad; Balai Penelitian TanahSalah satu program revitalisasi pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMA TANI). Model diseminasi teknologi ini dapat mempercepat adopsi teknologi yang dihasilkan Badan litbang Pertanian oleh petani. Untuk itu. Balai Penelitian Tanah telah menyusun buku yang berisikan hasil-hasil penelitian tentang Peningkatan Kesuburan Tanah Dan Pemupukan Berimbang. Teknologi Peningkatan Kesuburan Tanah Dan Pemupukan Berimbang disajikan dalam bentuk gambar dengan harapan lebih menarik untuk dibaca serta mudah dimengerti terutama oleh petani dan siapa saja yang akan menerapkan teknologi tersebut.
- ItemPetunjuk Teknis Uji Mutu dan Efektivitas Pupuk Alternatif Anorganik(Balai Penelitian Tanah, 2004) Suriadikarta, Didi Ardi; Setyorini, Diah; Hartatik, Wiwik; Balai Penelitian TanahKebijaksanaan penghapusan subsidi pupuk telah mengakibatkan terjadinya kelangkaan pupuk-pupuk anorganik produksi pabrik di lapangan. Hal itu segera diatasi dengan kebijakan pemerintah melalui pintu terbuka dengan menumbuh kembangkan mekanisme pasar bagi pengadaan dan penyaluran pupuk. Kebijakan tersebut berakibat beredarnya pupuk anorganik merek-merek baru, baik impor maupun produksi dalam negeri yang mutu dan efektivitasnya belum diketahui. Pupuk baru yang beredar di pasaran dan sebagiannya belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dikenal dengan sebutan pupuk alternatif. Dalam rangka penertiban dan pengawasan kualitas pupuk anorganik yang beredar di lapangan, Departemen Pertanian telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 9/Kpts/TP.260/1/2003 tentang Persyaratan dan Tatacara Pendaftaran Pupuk Anorganik. Dalam keputusan tersebut ditetapkan bahwa semua pupuk anorganik yang akan diedarkan di pasaran harus mempunyai nom or pendaftaran. Uji mutu dan efektivitas pupuk diperlukan agar setiap pupuk yang beredar mempunyai mutu yang sesuai dengan standar dan efektif meningkatkan hasil tanaman. Dalam rangka mendukung terlaksananya pengujian mutu dan uji efektivitas ini diperlukan adanya standardisasi metode pengujian berupa petunjuk teknis metodologi pengujian efektivitas pupuk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Balai Penelitian Tanah (Balittanah) telah menyusun Buku Petunjuk Teknis Uji Mutu dan Efektivitas Pupuk Alternatif Anorganik yang dapat dipergunakan oleh pihak terkait antara lain Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Perguruan Tinggi atau instansi lainnya baik swasta maupun pemerintah yang ditunjuk untuk melakukan pengujian pupuk alternatif anorganik.
- ItemPupuk Organik dan Pupuk Hayati(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006) Simanungkalit, R.D.M.; Suriadikarta, Didi Ardi; Saraswati,Rasti; Setyorini, Diah; Hartatik, Wiwik
- ItemPupuk Organik: Dibuatnya Mudah, Hasil Tanam Melimpah(Kementerian Pertanian, 2022-11-04) Widowati, Ladiyani Retno; Hartatik, Wiwik; Setyorin, Diah; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianKetersediaan pupuk merupakan salah satu syarat mutlak peningkatan produksi tanaman pertanian. Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus memiliki banyak kerugian diantaranya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan akibat residu kimia yang tertinggal pada tanaman serta menurunnya kesuburan tanah. Selain itu ketersediaan pupuk kimia terbatas dan harganya cukup mahal. Oleh karena itu, penyediaan informasi terkait alternatif penggunaan pupuk kimia untuk meningkatkan kesuburan tanah serta produktivitas tanaman menjadi hal penting yang harus diperhatikan berbagai pihak terkait. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) pada tahun 2022 menerbitkan buku dengan judul “Pupuk Organik : Dibuatnya Mudah, Hasil Tanam Melimpah” sebagai wujud penyediaan informasi tersebut.
- ItemPupuk Organik: Dibuatnya Mudah, Hasil Tanam Melimpah(Pertanian Press, ) Widowati, Ladiyani Retno; Hartatik, Wiwik; Setyorini, Diah; Trisnawati, Yani