Browsing by Author "Gunarsih, Cucu"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Tingkat Kesesuaian Kalender Tanam Terpadu dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Padi di D.I. Yogyakarta(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Srihartanto, Eko; Fibrianti; Wahyuningrum, Retno Dwi; Gunarsih, Cucu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKalender Tanam Terpadu (KATAM) merupakan terobosan dalam mengantisipasi anomali iklim yang cenderung menurunkan produksi padi. Di dalam KATAM terdapat rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat, varietas benih, dosis pupuk serta antisipasi serangan hama/penyakit, maka diharapkan kegagalan panen akan terhindarkan. BPTP Yogyakarta telah mensosialisasikan KATAM kepada para penyuluh setiap menjelang musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara rekomendasi KATAM dengan penerapan di lapangan dan pengaruhnya terhadap produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan April 2015 dengan data pada MH 1 (2014/2015) dan MH 2 (2015) yang digali dengan wawancara kepada Penyuluh Lapang berpaduan pada kuisioner. Penelitian dilakukan di 54 lokasi binaan Penyuluh Lapang yang tersebar di 4 kabupaten di D.I. Yogyakarta dan dipilih secara acak. Penilaian kesesuaiannya tiap musim tanam didasarkan atas 4 parameter yaitu saat tanam, varietas, dosis pupuk dan serangan OPT, yang sesuai mendapat skor 1 dan yang tidak sesuai mendapat skor 0. Data kesesuaian dianalisa dengan prosentase kesesuaian, sedangkan pengaruh kesesuaian dianalisa dengan regresi linier dengan produksi sebagai variabel dependen dan kesesuaian sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian KATAM pada MH 1 tahun 2014/2015 adalah 46,3% penerapan dosis pupuk, 53,7% waktu tanam, 72,2% penerapan VUB dan 77,8% kesesuaian serangan OPT. Produktivitas padi dipengaruhi oleh kesesuaian penggunaan VUB, waktu tanam, dosis pupuk dan serangan OPT dengan sangat nyata.
- ItemEvaluasi Tingkat Kesesuaian Katam Terpadu dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Padi di D.I. Yogyakarta(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Srihartanto, Eko; Fibrianti; Wahyuningrum, Retno Dwi; Gunarsih, Cucu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKalender Tanam Terpadu (KATAM) merupakan terobosan dalam mengantisipasi anomali iklim yang cenderung menurunkan produksi padi. Di dalam KATAM terdapat rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat, varietas benih, dosis pupuk serta antisipasi serangan hama/penyakit, maka diharapkan kegagalan panen akan terhindarkan. BPTP Yogyakarta telah mensosialisasikan KATAM kepada para penyuluh setiap menjelang musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara rekomendasi KATAM dengan penerapan di lapangan dan pengaruhnya terhadap produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan April 2015 dengan data pada MH 1 (2014/2015) dan MH 2 (2015) yang digali dengan wawancara kepada Penyuluh Lapang berpaduan pada kuisioner. Penelitian dilakukan di 54 lokasi binaan Penyuluh Lapang yang tersebar di 4 kabupaten di D.I. Yogyakarta dan dipilih secara acak. Penilaian kesesuaiannya tiap musim tanam didasarkan atas 4 parameter yaitu saat tanam, varietas, dosis pupuk dan serangan OPT, yang sesuai mendapat skor 1 dan yang tidak sesuai mendapat skor 0. Data kesesuaian dianalisa dengan prosentase kesesuaian, sedangkan pengaruh kesesuaian dianalisa dengan regresi linier dengan produksi sebagai variabel dependen dan kesesuaian sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian KATAM pada MH 1 tahun 2014/2015 adalah 46,3% penerapan dosis pupuk, 53,7% waktu tanam, 72,2% penerapan VUB dan 77,8% kesesuaian serangan OPT. Produktivitas padi dipengaruhi oleh kesesuaian penggunaan VUB, waktu tanam, dosis pupuk dan serangan OPT dengan sangat nyata.
- ItemStudi Morfologis dan Fisiologis Galur-galur Padi Gogo dan Varietas Lokal Pada Kondisi Intensitas Cahaya Rendah di Bawah Naungan Buatan (Paranet)(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Zarwazi, Lalu M.; Gunarsih, Cucu; Sasmita, Priatna; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPenelitian keragaan morfologis dan fisiologis galur-galur padi gogo dan varietas lokal pada kondisi intensitas cahaya rendah dengan metode naungan buatan (paranet) 25-50% telah dilaksanakan di KP. Kuningan pada musim tanam 2011. Penelitian bertujuan untuk mengamati dan mempelajari keragaan morfologis dan fisiologis galur dan atau varietas lokal padi gogo yang memiliki toleransi terhadap naungan dan memiliki produksi tinggi. Penelitian menggunakan rancangan acak petak terpisah dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah tanpa naungan, naungan dengan paranet intensitas cahaya 25% dan paranet intensitas cahaya 50%. Bahan tanaman yang digunakan adalah 20 genotipe padi gogo toleran naungan hasil uji gelap fase bibit ditambah 2 genotipe kontrol (Jatiluhur untuk kontrol toleran, dan Kalimutu untuk kontrol peka). Hasil Penelitian dengan menggunakan metode naungan buatan (paranet) 25-50%, diperoleh sebanyak 14 dari 20 genotipe yang diuji menunjukkan konsisten memiliki morfologi tanaman padi gogo yang toleran pada naungan 25% dan 50%. Genotipe tersebut adalah; BL, BP 3416- 3E-Kn-25-2-3, IR6510-24-3-63-2-3-1, S4616-PN-7-3, B11577E-MR-12-1-1, B11338BF-TB-26, B10-111-BC-Pr-7, BP606E-18-9-5, BP751F-4-12-PK-2-3, Laka Tesan A, OM1490, OM4495, OM2514, dan BIO114. Berdasarkan hasil pengukuran Intensitas cahaya dibawah naungan 25 % dan 50%, disampaikan bahwa secara umum galur padi gogo yang toleran memiliki karakter tinggi, berbatang keras dan berklorofil daun yang lebih tinggi dari yang rentan.
- ItemUji Toleransi Galur-Galur Elit Padi Gogo Terhadap Cekaman Kekeringan Dengan Menggunakan Dua Metode Penapisan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Gunarsih, Cucu; Sitaresmi, Trias; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi galur-galur elit padi gogo terhadap cekaman kekeringan dan untuk mendapatkan informasi toleransi galur-galur elit terhadap cekaman kekeringan. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Sukamandi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, pada MT 1 2014. Penapisan galur-galur terhadap cekaman kekeringan dilakukan dengan dua tahap, yaitu perendaman dengan PEG dan skrining fase vegetatif di bak semen. Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah 55 galur elit padi gogo, 6 varietas pembanding, ditambah Salumpikit (cek toleran kekeringan), dan IR 20 (cek peka kekeringan). Percobaan menggunakan rancangan augmented dengan modifikasi rancangan acak kelompok dengan 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah teridentifikasi 38 galur elit padi gogo yang memberikan respon toleran terhadap cekaman kekeringan. Galur-galur tersebut terpilih memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan dan memiliki daya pulih kembali yang baik. Informasi toleransi terhadap cekaman kekeringan dari ketigapuluh delapan galur tersebut sangat berguna dalam mendukung proses pelepasan varietas unggul baru padi gogo.