Browsing by Author "Bety, Yayuk Aneka"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemCharacteristics of Some Qualitative and Quantitative Traits on Soybean Germplasm Collection(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 1998) Bety, Yayuk Aneka; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKarakteristik Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Koleksi Plasma Nutt'ah Kedelai. Karakterisasi dan rejuvinasi genotipe kedelai koleksi plasma nullah dimaksudkan untuk mengetahui dan meluruskan identitas genotipe apabila terjadi penyimpangan dan melakukim pembaharuan benih. Penelitian mencakup 115 genotipe kedelai dan koleksi plasma nutfah Balitkabi (Balai Penelitian Kaeang-kacangan dan Umbi-umbian). dilaksanakan di Inlitkabi Kendalpayak pada MK 1995. Tiap genotipe ditanam 1 banspanjang 5 m dengan jarak Uuiam 10 cm dalam bans dan 80 cm antarbaris, 1 tanaman/rumpun. tanpa ukmgan. Tanaman dipupuk dengan 50 kg urea. 75 kg TSP dan 75 kg KC 1/ha pada waktu tanam. Hasil penelitian menunjukkan. untuk sifat kualitatif semua genotipe yang diuji bertipe tumbuh determinate, 87% mempunyai hipokotil berwama ungu dan 15% berwama hijau, 9()% memiliki waraa bttnga ungu dan yang lainnya berwama putih. Wama biji bervariasi dari kuning, hijau, hitamhingga campuran kuning dan hijau. Wamapolongmasak didominasi oleh wama coklat dan sisanya kuning. Sebanyak 61% genotipe yang memiiiki umur masak antara genjalt dan sedang berkisar antara 76-93 hari dengan rata-rata 84 hari. Umur berbunga berkisar 37-53 hari dengan rata-rata 46 hari. Tinggi tanaman cuktip beragam, 27,4-70,8 cm dengan rata-rata 46,7 cm. Ukuran biji umumnya kecil dengan berat 100 biji 4,5-12,4 g. rata-rata 6,8 g. Potensi hasil genotipe yang diuji cukup beragam, 7,6-20,5 g dengan rata-rata 7,6 g/tanaman. Dari evaluasi baku dapat disimpulkanbahw a conioh genotipe kedelai dari koleksi plasma nutfah Balitkabi masih memiliki karaktenstik yang tidak berubah, dan berpotensi sebagai bahan pembentukan variolas unggul kedelai umur genjah, tanaman pendek, dan ukuran biji kecil hingga sedang.
- ItemEVALUASI GALUR PADI UNTUK DAERAH BERIKLIM BASAH PADA SISTEM PADI GOGO RANCAH(Balittra, 2005) Bety, Yayuk Aneka; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaSalah satu upaya unluk nıeningkatkan prodüksi padi tanpa harus meningkatkan maşukan bahan kimia ke lahan pertanian adalah dengan menanam varietas unggııl padi. Penelitian bertujuan unluk mendapatkan galur-galur baru yang memiliki daya hasil yang lebih linggi dan sifat-sifat lain yang lebih baik dari varietas unggul yang sudah ada di daerah beriklim kering pada sistem padi gogo rancah. Penelitian dilakukaıı pada bulan Januari sampai April 2003 di lahan sawah tadah hujan Deşa Meteseh, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Curah hujan selama masa tananı sebesar 115,5 mm pada bulan l, 229 mm pada bulan ke II, dan 86,5 mm pada bulan ke III, dengan rata-rata curah hujan pada seluruh masa tanam adalah 4,8 mm/hari• percobacın disusıın ınenggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan empat belas galıır/varietas padi dan varietas İR 64 sebagai kontrol, dua ulangan. Dosis dan jenis pupuk yang diberikan sesuai dengan penıupukan baku unluk padi gogo rancah• Paranıeler yang diamati adalah hasil gabah kering, umur panen, tinggi tanamm jıımlah anakan per rumpıın, tipe daun dan penyakit utama. Hasil penelitian menımjukkan bahwa galur S4325Dl-2-3-1 dan S4903F-Jkn-3 merupakan galıır harapmı padi pada sistem padi gogo rancah di daerah berik/im kering dan lebih baik dari varielas IR64, karena nıemiliki hasil gabah kering yang tinggi, unıur genjah, tinggi lanaman sedang, dan tipe legakan daun sedang. S4903F-Jkn-3 tidak terserang blas dari ııınur 45 hari sampai menjelang panen, sedangkan S4325D-l-2-3-l terserang blas. Setelah dilepas sebagai varietas, dua galıır ini memiliki prospek yang baik unluk
- ItemKarakterisasi Sumberdaya Genetik Ubikayu Lokal Prethel Kabupaten Pati(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Hindarwati, Yulis; Susila, Arif; Bety, Yayuk Aneka; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianProvinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman sumberdaya genetik (SDG) tetapi belum banyak diekplorasi dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah yang banyak mempunyai SDG potensial yang bisa dimanfaatkan. Salah satu komoditas SDG potensial untuk ketahanan pangan adalah ubi kayu. Ubi kayu Prethel merupakan komoditas asli Kabupaten Pati dan telah banyak memberikan nilai ekonomi petani dikawasan pengembangannya, diantaranya mensuplai kebutuhan industri rumah tangga. Kegiatan bertujuan mengkarakterisasi SDG ubi kayu lokal Prethel Kabupaten Pati untuk didaftarkan hak kepemilikannya ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP). Kegiatan dilakukan dengan metode sampling sengaja (purposive) disentra produksi ubi kayu Prethel di Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Karakterisasi menggunakan buku Pedoman Penyusunan Deskripsi Varietas ubikayu. Semua data dianalisis secara deskriptif ditampilkan dalam bentuk words dan exell. Hasil kegiatan, ubi kayu Prethel sudah berkembang di 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati. Jumlah umbi 8-12/pohon, berat 12-15 kg/pohon dengan produktifitas 30-35 ton/ha. Penciri utama ubi kayu Prethel yaitu batang hijau dengan rasa umbi pulen seperti ketan.
- ItemScreening on Soybean Resistant to Rust Disease(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 1999) Bety, Yayuk Aneka; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianBanyuwangi dan IP Jambegede, Ma langpada MK II, 1996.Genolipc yang tersaring pada percobaan lapang diuji kembali di rumah kaca Balilkabi, Malang pada MH 1996/97. Percobaan lapang ditata dalam rancangan acak kelompok, dua ulangan. Tiap genolipe dilanam dalam satu baris panjang 3 m, jarak lanam 50 x 10 cm, satu tanaman/lubang. Tanaman dipupuk dengan 50 kg urea, 90 kg TSP dan 90 kg KCI/ha. Inokulasi jamur karat dilakukan pada waklu tanaman herumur 21 HST dengan konsentrasi 2 x 104 spora/ml. Untuk percobaan di rumah kasa, tiap genotipe ditanam dalam tiga pot, dua tanaman/pot. Tanaman dipupuk dan diinokulasi seperti pada percobaan di lapang. Parameter yang diukur untuk percobaan lapang adalah intensitas penularan karat, umur berbunga, umur masak, jumlah tanaman dipanen/baris dan hasil biji kering/haris, sedangkan untuk percobaan rumah kasa adalah inlensitas penularan karat, umur berbunga, umur masak, hasil biji kering/tanaman. Dari penyaringan bertahap di lapang dan dilanjulkan di rumah kasa teridentil'ikasi empat genolipe kedelai umur genjah yang lahan karat, yaitu MLG 2643, MLG 3059, MLG 3525, dan MSC 9206-D-3 dengan kisaran umur berbunga 30-41 hari, umur masak 84-86 hari dan hasil biji/ lanaman 3,7-4,3 g. Dari kelompok umur dalam teridenlifikasi tiga genolipe lahan karat, yaitu MLG 2550, MLG 2573 dan MLG 3463 dengan kisaran umur berbunga 35-43 hari, umur masak 95-96 hari dan hasil biji/tanaman 4,7-6,3 g. Tujuh genotipe yang tersaring perlu diuji kembali dalam pelakan yang lebih luas pada beberapa lokasi dan musim.