Browsing by Author "Balai Penelitian Tanah"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
- ItemLaporan Tahunan 2007(Balai Penelitian Tanah, 2008-07) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2015(Balai Penelitian Tanah, 2016) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2018(Balai Penelitian Tanah, 2018) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2021:TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAH DAN PUPUK(Balai Penelitian Tanah, 2022-01) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2004(Balai Penelitian Tanah, 2005-07) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2005(Balai Penelitian Tanah, 2006-04) Balai Penelitian Tanah
- ItemLaporan Tahunan 2016(Balai Penelitian Tanah, 2017) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2017(Balai Penelitian Tanah, 2018) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2019(Balai Penelitian Tanah, 2020) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemLaporan Tahunan 2020(Balai Penelitian Tanah, 2020) Balai Penelitian Tanah; Balai PenelitianTanah
- ItemPeningkatan Kesuburan Tanah dan Pemupukan Berimbang(Balai Penelitian Tanah, 2007) Hartatik, Wiwik; Rachman, Achmad; Balai Penelitian TanahSalah satu program revitalisasi pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMA TANI). Model diseminasi teknologi ini dapat mempercepat adopsi teknologi yang dihasilkan Badan litbang Pertanian oleh petani. Untuk itu. Balai Penelitian Tanah telah menyusun buku yang berisikan hasil-hasil penelitian tentang Peningkatan Kesuburan Tanah Dan Pemupukan Berimbang. Teknologi Peningkatan Kesuburan Tanah Dan Pemupukan Berimbang disajikan dalam bentuk gambar dengan harapan lebih menarik untuk dibaca serta mudah dimengerti terutama oleh petani dan siapa saja yang akan menerapkan teknologi tersebut.
- ItemPetunjuk Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (Paddy Soil Test Kit) Versi 1.0(Balai Penelitian Tanah, 2004) Balai Penelitian Tanah; Balai Penelitian TanahPenerapan pemupukan berimbang berdasar uji tanah memerlukan data analisis tanah. Disisi lain daya jangkau (aksesibilitas) penyuluh dan petani untuk menganalisis contoh tanah rendah, hal ini menyebabkan rekomendasi pupuk untuk padi bersifat umum dan seragam untuk seluruh Indonesia. Hal ini mengakibatkan pupuk yang diberikan tidak berimbang dan efisiensi pemupukan menjadi rendah karena kemungkinan suatu unsur hara diberikan secara berlebihan, sementara unsur hara lainnya diberikan lebih rendah dari yang dibutuhkan tanaman. Ketidaktepatan pemberian pupuk menyebabkan kurang termanfaatkannya sebagian unsur hara yang diberikan, rendahnya produksi pertanian, serta polusi lingkungan. Perangkat Uji Tanah Sawah ini diharapkan mampu membantu petani meningkatkan ketepatan pemberian dosis pupuk N, P, dan K untuk padi sawah. Dengan menggunakan alat ini, status hara tanah sawah dapat ditentukan di lapangan dan rekomendasi pupuk ditetapkan sesuai yang dibutuhkan tanaman.
- ItemPetunjuk Teknis Uji Mutu dan Efektivitas Pupuk Alternatif Anorganik(Balai Penelitian Tanah, 2004) Suriadikarta, Didi Ardi; Setyorini, Diah; Hartatik, Wiwik; Balai Penelitian TanahKebijaksanaan penghapusan subsidi pupuk telah mengakibatkan terjadinya kelangkaan pupuk-pupuk anorganik produksi pabrik di lapangan. Hal itu segera diatasi dengan kebijakan pemerintah melalui pintu terbuka dengan menumbuh kembangkan mekanisme pasar bagi pengadaan dan penyaluran pupuk. Kebijakan tersebut berakibat beredarnya pupuk anorganik merek-merek baru, baik impor maupun produksi dalam negeri yang mutu dan efektivitasnya belum diketahui. Pupuk baru yang beredar di pasaran dan sebagiannya belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dikenal dengan sebutan pupuk alternatif. Dalam rangka penertiban dan pengawasan kualitas pupuk anorganik yang beredar di lapangan, Departemen Pertanian telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 9/Kpts/TP.260/1/2003 tentang Persyaratan dan Tatacara Pendaftaran Pupuk Anorganik. Dalam keputusan tersebut ditetapkan bahwa semua pupuk anorganik yang akan diedarkan di pasaran harus mempunyai nom or pendaftaran. Uji mutu dan efektivitas pupuk diperlukan agar setiap pupuk yang beredar mempunyai mutu yang sesuai dengan standar dan efektif meningkatkan hasil tanaman. Dalam rangka mendukung terlaksananya pengujian mutu dan uji efektivitas ini diperlukan adanya standardisasi metode pengujian berupa petunjuk teknis metodologi pengujian efektivitas pupuk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Balai Penelitian Tanah (Balittanah) telah menyusun Buku Petunjuk Teknis Uji Mutu dan Efektivitas Pupuk Alternatif Anorganik yang dapat dipergunakan oleh pihak terkait antara lain Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Perguruan Tinggi atau instansi lainnya baik swasta maupun pemerintah yang ditunjuk untuk melakukan pengujian pupuk alternatif anorganik.