Browsing by Author "Ayu Safira, Mutiara"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BENIH KENTANG G0 (Solanum tuberosum L.) SISTEM AEOROPONIK(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Ayu Safira, Mutiara; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaKentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat yang merupakan famili Solanaceae, tanaman kentang ini memiliki nilai gizi yang sangat tinggi sehingga perlu ditingkatkan produksi dalam segi kulitas maupun kuantitasnya. Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa menggunakan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara atau nutrisi disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Tugas Akhir ini dilakukan untuk mengetahui keuntungan dan kelayakan usahatani benih kentang G0 (Solanum tuberosum L.) dengan sistem aeroponic dan menganalisis aspek yang meliputi keuntungan, Break Event Point (BEP) dan R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan Keuntungan usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik di BBPP Lembang dengan modal produksi Rp 10,520,123 dan penerimaan Rp 15.000.000, maka pendapatan atau keuntungan yang di dapatkan Rp 4.479.877. Kelayakan usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik di BBPP Lembang dengan BEP unit atau produksi benih kentang G0 penjualan basah sebanyak 3.507 knol dan BEP unit atau produksi benih kentang G0 dormansi sebanyak 2.630 knol dan BEP harga Rp 1.202 artinya mencapai titik impas atau tidak untung dan tidak rugi, serta R/C Ratio 1,4 dikatakan layak diusahakan di BBPP Lembang
- ItemPemanfaatan Pompa Satelit Pada Lahan Yang Terdampak Banjir Di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kembangan Kota Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Ayu Safira, Mutiara; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 1.2019.TAP.PENDAHULUAN.Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045, maka perlu dilakukan peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan. Salah satunya adalah dengan melakukan optimalisasi alat dan mesin pertanian baik pada saat pengolahan lahan, proses produksi, pemanenan, bahkan sampai pada pengolahan hasil produksinya. Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) sebagai penyelenggara pendidikan tinggi vokasi di lingkup Kementerian Pertanian bertujuan menghasilkan sumber daya manusia lulusan yang terampil pada bidang mekanisasi pertanian serta menjadi praktisi agribisnis yang memiliki daya saing serta berjiwa wirausaha. Penyelenggara pendidikan PEPI bertujuan untuk menghasilkan job creator dan job seeker yang akan bermitra dengan dunia usaha/dunia kerja. Sistem pendidikan yang diberikan berbasis pada peningkatan keterampilan sumberdaya manusia dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar yang kuat, sehingga lulusannya mampu mengembangkan diri untuk menghadapi perubahan lingkungan. Selain itu lulusan PEPI diharapkan dapat berkompetisi di dunia industri dan mampu berwirausaha secara mandiri. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan di BPP Kembangan, Kecamatan Kembangan yang didalamnya terdapat delapan kecamatan binaan memiliki beberapa alsintan, diantara alsintan yang ada yaitu, traktor roda 2, pompa air, dan mesin pemotong rumput. Pada BPP Kembangan juga terdapat berbagai macam kegiatan baik dari BPP itu sendiri maupun kegiatan kelompok tani yang sifatnya tidak tetap yang berubah-ubah setiap tahunnya. BPP Kembangan mengelola lahan seluas 2.2 ha, yang diantaranya ditanami padi seluas 200 m2, aneka jenis sayuran seluas 282 m2, berbagai jenis tanaman obat/biofarmaka sebanyak 20 jenis, buah-buahan sebanyak 25jenis, dan tanaman hias termasuk anggrek. Lahan yang dikelola oleh BPP Kembangan berjenis Alluvial. Tanah Aluvial ini merupakan tanah yang terjadi karena endapan lumpur yang biasanya terbawa aliran sungai. Biasanya tanah ini ditemukan di bagian hilir atau daerah rendah. Untuk warna tanah ini coklat hingga kelabu. Tanah ini sifatnya subur sehingga cocok untuk pertanian, baik untuk padi, palawija hingga tembakau dan bisa memberikan hasil yang baik. Tekstur tanahnya lembut dan mudah diolah, ini memudahkan dalam pengolahan tanah tersebut.