Browsing by Author "Atman"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemADAPTASI EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA PADA SISTEM OLAH TANAH MINIMUM (OTM) DI SUMATERA BARAT(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Atman; Yardha; BPTP JambiProduktivitas jagung di Propinsi Sumatera Barat menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia dan berada di atas rata-rata nasional. Kedepan, prioritas utama di daerah ini adalah peningkatan produktivitas sekaligus pendapatan petani jagung, diantaranya melalui pemakaian varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida pada sistem olah tanah minimum (OTM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan adaptasi empat VUB jagung hibrida pada sistem OTM di Sumatera Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dari bulan Juni sampai Oktober 2013. Percobaan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuannya adalah empat VUB jagung hibrida yang dilepas oleh Balitbangtan, yaitu: Bima-5, Bima-6, Bima-14 Batara, dan Bima-19 URI. Tanah diolah hanya pada barisan tanaman (olah tanah minimum). Petakan berukuran 4x6 meter. Benih jagung sebanyak 2 biji/lubang ditanam pada jarak 75x40 cm. Pupuk diberikan sebanyak 300-50-150 kg/ha Phonska-SP36-Urea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh VUB yang diuji pada sistem OTM memberikan hasil pipilan kering lebih rendah dibanding rata-rata hasil pada deskripsinya, yaitu: hasil tertinggi pada Bima-6 (8,94 t/ha, deskripsinya 9,36 t/ha), diikuti Bima-5 (8,70 t/ha, deskripsinya 9,30 t/ha), Bima-14 Batara (8,41 t/ha, deskripsinya 10,10 t/ha), dan Bima-19 URI (8,39 t/ha, deskripsinya 10,60 t/ha). Namun demikian, keempat VUB jagung hibrida ini mampu berdaptasi baik dan sangat berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan dengan sistem OTM di kawasan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
- ItemIntegrasi Tanaman-Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani(IAARD Press, 2017) Irawanto, Candra; Atman; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianIntegritas tanaman-ternak merupakan kegiatan usahatani yang memadukan kegiatan usaha pertanian dan usaha peterbakan. Di areal pertanaman tanpa mengganggu aktifitas dan produktivitas tanaman dan ternak tersebut, bahkan sebaliknya mampu meningkatkan produktivitasnya, seperti: integrasi jagung-sapi, kelapa sawir-sapi, dan kakao-sapi. Potensi limbah tanaman jagung sekitar 43 juta ton yang dapat menghasilkan > 10 juta ton pupuk organik dapat dimanfaatkan untuk >3,4 juta ha lahan pertanian, sedangkan silase dapat dimanfaatkan untuk pakan sekitar 8 juta ekor ternak sapi dewasa. Potensi limbah kelapa sawit hampir sebesar 37 juta ton yang dapat dimanfaatkan untuk pakan sekitar 16,5 juta ekor ternak sapi dewasa. Potensi limbah kakao hamper sebanyak 73 juta ton untuk pakan sekitar 32,6 juta ekor ternak sapi dewasa.
- ItemIntegrasi Tanaman-Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani(IAARD Press, 2018-07-05) Indrawanto, Chandra; Atman; Balitbangtan
- ItemKERAGAAN TIGA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DI SUMATERA BARAT(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Sumilah; Atman; BPTP JambiPengembanganjagung yang toleran cekaman kekeringan dan pemakaian varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida diharapkan mampu meningkatkan produksi di lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan tampilan tiga VUB jagung hibrida pada kondisi cekaman kekeringan di Sumatera Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dari bulan Mei sampai September 2014. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Perlakuannya adalah tiga macam VUB jagung hibrida yang dilepas oleh Balitbangtan, yaitu: Bima-9, Bima-15 dan Bima-19. Teknologi yang diterapkan adalah komponen dasar dan pilihan yang terdapat dalam model pengelolaan tanaman terpadu (PTT) jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan VUB berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati, kecuali lingkar tongkol dan jumlah baris per tongkol. Didapatkan VUB jagung hibrida yang memberikan hasil berturut-turut, yaitu: Bima-15 (5,08 t/ha), Bima-9 (4.80 t/ha) dan Bima-19 (4.28 t/ha). VUB jagung hibrida Bima-15 sangat berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan di kawasan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
- ItemPanduan Teknis Teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) Cabai Merah Spesifik Sumatera Barat(BPTP Sumatera Barat, 2020) Atman; Artati, Farida; Misran; Zulifwadi; Aryawaita; Rahayu, Winda; Azwardi, Dedi; BPTP Sumatera BaratPanduan Teknis ini berisi informasi tentang inovasi teknologi Proliga Cabai Merah spesifik Sumatera Barat. Panduan Teknis ini dimaksudkan sebagai bahan rujukan dalam penyusunan materi penyuluhan dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi cabai merah di Sumatera Barat.
- ItemPengaruh Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Batang Lembang(BPTP Jambi, 2008) Atman; Yardha; BPTP JambiPengaruh Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Batang Lembang bertujuan untuk mengetahui jumlah bibit per rumpun terbaik dalam mendapatkan pertumbuhan dan hasil padi sawah VUB Batang Lembang, dilaksanakan di Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat pada bulan September 2005 sampai Januari 2006, dengan ketinggian tempat 800 m dpl. Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima macam perlakuan dan empat kali ulangan, perlakuan adalah jumlah bibit yang ditanam per rumpun, yaitu: (A) 1 batang/rumpun; (B) 3 batang/rumpun; (C) 5 batang/rumpun; (D) 7 batang/rumpun; dan (E) 9 batang/rumpun.
- ItemPengelolaan hara P dan K pada padi sawah dengan Metode Omission Plot(BPTP Jambi, 2008) Atman; Yardha; Salwati; BPTP JambiPengelolaan Hara P dan K Pada Padi Sawah Dengan Metode Omission Plot bertujuan untuk menentukan rekomendasi pupuk P dan K padi sawah dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan di Nagari Kotogaek Guguak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat dari bulan Juli sampai Desember 2004, pada tanah sawah beririgasi.