Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Astanto Kasno"

Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kacang tanah inovasi teknologi dan pengembangan produk
    (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015-12-05) Astanto Kasno; Agustina Asri Rahmianna; Made Jana Mejaya; Didik Harnowo; Sudarmadi Purnomo
    Meski bukan tanaman pangan utama, komoditas kacang tanah semakin penting perannya sebagai tanaman cash crop, terutama sebagai pemasok bahan baku untuk bioindustri pangan, khususnya kudapan (snack) yang terus berkembang. Oleh karena itu perhatian terhadap teknologi produksi dan pengolahan kacang tanah perlu mendapat perhatian lebih. Sebagaimana digariskan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan selalu menekankan dan mengarahkan agar rencana strategis (Renstra) Balai Penelitian komoditas senantiasa mengantisipasi kebutuhan inovasi di masa mendatang dengan dasar perubahan lingkungan strategis seperti perubahan iklim, kesuburan tanah, potensi berkembanganya organisme pengganggu dan juga aspek gizi dan kesehatan masyarakat serta yang tak kalah pentingnya adalah potensi penerapan inovasi tersebut secara ekonomis. Monograf Kacang Tanah ini, yang merupakan rangkuman hasil penelitian dengan menjelaskan kacang tanah dari berbagai disiplin, saya pandang sangat penting sebagai salah satu cara mengomunikasikan inovasi yang telah dicapai kepada para penyuluh dan praktisi sebagai bahan penyuluhan kepada petani. Di samping itu, materi dalam monograf ini juga penting untuk pengembangan kacang tanah bagi para akademisi. Lebih-lebih dalam perdagangan internasional aspek gizi dan cemaran aflatoksin akan menjadi parameter penting untuk standar kualitas perdagangan kacang tanah. Semoga buku ini dapat dijadikan pegangan untuk pengembangan kacang tanah, sehingga mendorong peningkatan produksi kacang tanah dalam negeri dan mengurangi impor yang semakin bertambah.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Karakteristik Varietas Unggul Kacang Tanah dan Adopsinya oleh Petani
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2014-10-19) Astanto Kasno; Didik Harnowo
    Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi utama yang berperan penting dalam program peningkatan produksi kacang tanah. Dibandingkan dengan varietas unggul baru padi dan jagung hibrida, varietas unggul baru kacang-kacangan, terutama kacang tanah, relatif lambat diadopsi petani. Padahal, varietas unggul yang telah dilepas tersebut memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan varietas lokal yang masih mendominasi pertanaman kacang tanah dewasa ini, misalnya dari segi produktivitas, umur, dan toleransi terhadap cekaman biotik dan abiotik. Data yang tersedia menunjukkan bahwa dari 34 varietas unggul kacang tanah yang telah dilepas (26 tipe spanish dan 8 tipe valencia), hanya beberapa saja yang populer di kalangan petani. Varietas unggul Gajah dan Kelinci yang masing-masing dilepas tahun 1950 dan 1986 lebih dikenal petani daripada varietas unggul lainnya yang dilepas kemudian. Separuh area pertanaman kacang tanah masih ditanami varietas lokal. Ketersediaan benih bermutu dengan harga terjangkau pada waktu diperlukan, tampaknya menjadi faktor utama yang menyebabkan lambannya adopsi varietas unggul, selain kelancaran informasi ketersediaan varietas baru ke penyuluh dan petani. Faktor pengganda yang kecil (1 kg benih menghasilkan 10 kg) dan daya tumbuh yang cepat menurun mengurangi minat penangkar benih untuk memperbanyak benih kacang tanah. Preferensi petani, pedagang, dan konsumen kacang tanah setempat akan karakteristik varietas yang disenangi perlu penelaahan lebih lanjut sehingga dapat dipadukan dengan varietas yang tersedia atau bahkan sebagai input dalam penelitian selanjutnya
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pencegahan Infeksi A. flavus dan Kontaminasi Aflatoksin pada Kacang Tanah
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009-12-16) Astanto Kasno
    Jamur A. flavus sebagai penghasil aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia, mamalia, unggas, dan menjadi penghambat nontarif dalam perdagangan kacang tanah di pasar internasional perlu dicegah. Gangguan jamur ini pada kesehatan manusia biasanya dengan gejala mual dan pusing, dan pada tahap lanjut berupa kanker hati. Pencegahan infeksi jamur dan produksi aflatoksin perlu dimulai sejak kegiatan prapanen mengingat penggunaan varietas tahan belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan adalah mengendalikan penyakit daun, pemberian hara yang cukup, terutama Ca, menghindari tanaman kacang tanah tercekam kekeringan pada umur 3-6 minggu sebelum panen. Pencegahan infeksi jamur pada kegiatan pascapanen dilakukan adalah panen pada kondisi cuaca baik, polong segera dipetik, menyingkirkan polong muda dan polong rusak, dan polong segar siap dipasarkan maksimal 24 jam setelah dipanen. Jika penjualan kacang tanah terpaksa ditunda, maka polong segera dikeringkan hingga kadar air biji kurang dari 9%, disimpan pada wadah kedap udara dalam ruangan bersih dengan ventilisi baik.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Populasi dan Jarak Tanam Ubi Kayu dan Aneka Tanaman Kacang dalam Pola Tumpangsari
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009-12-13) Astanto Kasno
    Aneka tanaman kacang tidak memiliki wilayah atau lahan khusus dan sulit dikembangkan pada kawasan yang didominasi oleh komoditas tertentu, misalnya tanaman ubi kayu.Agar aneka kacang dapat ditanam dan berkembang di kawasan tersebut, maka teknik tanam ganda, baik tumpangsari, tumpangurut, maupun tumpang gilir merupakan pilihan strategis. Tanaman ubi kayu dan aneka kacang yang tergolong tanaman C3 yang lebih toleran terhadap intensitas cahaya rendah dan kedua jenis tanaman tersebut memiliki umur panen yang berbeda dapat menjadi kombinasi yang serasi dan menguntungkan asal pemilihan varietas diikuti oleh rekayasa lingkungan yang sesuai (ruang, waktu, dan teknik produksi). Ubi kayu yang tumbuh tegak, tidak bercabang/lambat bercabang dan tumbuh agak vigorus merupakan karakteristik penting dalam sistem tanam ganda. Tipe tegak, umur genjah, dan toleran naungan merupakan karakteristik penting aneka tanaman kacang dalam sistem tanam ganda. Ubi kayu varietas Malang 4 dan Adira 4; kedelai varietas Argopuro dan Wilis; kacang tanah varietas Bison dan kacang hijau varietas Kutilang memiliki karakterstik demikian. Dengan penataan tanaman ubi kayu baris tunggal atau baris ganda dengan populasi yang sama dengan tanaman tunggal (10.000 tanaman/ha) tersedia lorong tanaman yang dapat ditanami aneka tanaman kacang dua hingga tiga kali, bergantung pada pola hujan/tipe iklim. Bila diikuti dengan teknologi produksi yang intensif, hasil ubi kayu dan aneka kacang mencapai sekitar 90% dari hasil yang dicapai oleh masing-masing

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback