Browsing by Author "Ambarsari, Indrie"
Now showing 1 - 12 of 12
Results Per Page
Sort Options
- Item15. Pemanfaatan Limbah Ternak Untuk Membangun Sistem Budidaya Padi Organik Guna Mendukung Pertanian Bioindustri(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Joko, Pramono; Ambarsari, Indrie; Abadi; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiTuntutan konsumen terhadap bahan pangan yang berkualitas, beragam dan dengan citarasa yang bervariasi, merupakan tantangan yang tidak mudah untuk direalisasikan. Di negara-negara maju dengan tingkat pendapatan tinggi dan kesadaran pola hidup sehat, tuntutan akan produk pangan yang aman bagi kesehatan sangat tinggi. Kondisi tersebut telah mendorong berkembangnya “Pertanian Organik” di negara-negara agraris termasuk di kawasan Asia seperti Thailand, Jepang, Philipina dan Indonesia. Pengkajian inisiasi budidaya padi organik telah dilakukan selama 5 musim tanam (MT) di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Lokasi kegiatan merupakan desa kegiatan MP3MI sejak tahun 2011, dan telah diintroduksikan ternak kambing, kerbau dan sapi melalui berbagai program. Pada tahun 2011 telah dikembangkan unit pengelola pupuk organik (UPPO) yang difasilitasi oleh pemerintah pusat. Salah satu pemanfaatan produk pupuk organik adalah untuk inisiasi budidaya padi organik di desa tersebut. Pada MT pertama sampai ke empat, hasil tanaman padi yang hanya mengandalkan penggunaan pupuk organik berupa kompos dengan takaran 2 t/ha dan pupuk organik cair (POC) yang dibuat petani dari bahan-bahan lokal hanya mampu menghasilkan gabah pada kisaran 2 t/ha GKG. Kendala selama empat musim antara lain adalah hama tikus, penggerek batang dan burung. Pada MT ke lima, di lahan yang sama telah dicoba membuat perlakuan aras penggunaan kompos 4, 6, dan 8 t/ha. Sebagai kontrol adalah pola petani dengan penggunaan pupuk 200 kg Urea dan 750 kg/ha pupuk kandang. Varietas padi yang digunakan adalah “Mentik Wangi”. Hasil gabah padi organik tertinggi dicapai pada perlakuan pupuk organik 8 t/ha dengan hasil mencapai 5,41 t/ha GKG sedikit lebih tinggi dari pola non organik sebagai kontrol yang mencapai 5,16 t/ha GKG. Keberhasilan ini membuat semangat petani pelaksana bertambah dan kemudian bergabung dengan Kelompok Petani Organik “Boja Mandiri” yang telah memiliki sertifi kat organik dari Inofi ce.
- Item313 Kreasi Inspiratif Masyarakat Karomah Pari (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di Jawa Tengah(BPTP Jateng / KAN, 2013) Hermawan, Agus; Pramono, Joko; hartoyo, Budi; Dyah Ariani, Forita; Prayudi, Bambang; Ambarsari, Indrie; Jauhari, Sodiq; Subiharta; Qanytah; Sarjana; Sularno; Muryanto; Bahri, Syamsul; Maharso Yuwono, Dian; Suhendra, Tota; Aryana, Citra; Kormalawati; Dewi Anomsari, Selvia; Prasetianti, Dwinta; Kumianto, Heri; Khosiyah, Parti; Fitriana, Nur; Ernawati; Iswanto; Susila, Arif; Anwar, Hairil; Oelviani, Reni; E, Herwinarni Mumpuni; BPTP JatengKaromah Pari merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian untuk mendorong terciptanya Rumah Pangan Lestari (RPL) dengan memanfaatkan halaman atau pekarangan secara intensif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga. RPL dapat diterapkan pada rumah dengan pekarangan sempit, sedang maupun luas. RPL diupayakan dapat diterapkan bersama-sama dalam satu kawasan, baik RT, RW, dusun, atau desa. Tujuan ideal dari Karomah Pari meliputi: 1)peningkatan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman, ternak dan ikan, serta melaksanakan diversifikasi pangan, pengolahan hasil dan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos, 2) pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. 3) pengembangan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, 4) pengembangan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan, pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan, serta 5) penciptaan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.
- ItemAneka Produk Olahan Berbasis Sumber Daya Lokal(BPTP Jateng, 2015) Sutanto, Agus; Ambarsari, Indrie; BPTP JatengBerbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas/ tanaman lokal tidak hanya memiliki potensi untuk dikembangkan dalam program diversifikasi pangan, namun juga dikembangkan sebagai produk fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayangnya, saat ini pemanfaatan komoditas lokal masih sangat terbatas. Sebagai bahan pangan, umumnya komoditas lokal hanya diolah sekedarnya. Kurangnya sentuhan inovasi teknologi ini menjadikan produk pangan dari bahan baku lokal belum mampu berperan penting dalam ekonomi pangan nasional. Melalui pengembangan inovasi teknologi pengolahan pangan, berbagai komoditas lokal dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan yang lebih bervariasi, bergizi, dan menarik sehingga dapat memiliki nilai ekonomis dan bersaing di pasaran.
- ItemEfektivitas Perlakuan Ozon dan Suhu Penyimpanan dalam Mempertahankan Kualitas Brokoli(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Ambarsari, Indrie; N, Gama; Oktaningrum; Hermawan, Agus; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianBrokoli merupakan salah satu tanaman sayur bernilai ekonomi tinggi. Namun, seperti halnya komoditas sayur pada umumnya, brokoli sangat rentan mengalami kerusakan pasca panen sehingga memiliki umur simpan yang relatif singkat. Aplikasi ozon merupakan salah satu teknologi yang dipandang potensial untuk memperpanjang umur simpan brokoli karena memiliki kemampuan yang baik dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme pangan. Selain itu, ozon juga dinilai aman karena tidak meninggalkan residu kimia dan ramah lingkungan. Kajian ini dilakukan pada tahun 2018 di laboratorium pasca panen, BPTP Jawa Tengah dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas ozon dalam mempertahankan kualitas dan meningkatkan daya simpan brokoli. Aplikasi ozon pada brokoli dilakukan pada saat pencucian dengan cara melarutkan ozon ke dalam air pencuci. Sebagai kontrol perlakuan digunakan brokoli yang dicuci dengan menggunakan air biasa (tanpa ozon). Penyimpanan brokoli dilakukan pada suhu ruang dan suhu dingin. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan 2 hari sekali selama 10 hari masa penyimpanan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan ozon akan lebih efektif dalam mempertahankan kualitas brokoli apabila dikombinasikan dengan kondisi penyimpanan suhu dingin.
- ItemEfektivitas Sosialisasi Aplikasi Teknologi Ozon pada Penyimpanan Benih Kedelai di Kabupaten Grobogan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Hidayah, Restu; Oktaningrum, Gama N.; Dini, Dian; Anomsari, S. Dewi; Ambarsari, Indrie; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianProduksi kedelai nasional belum bisa maksimal karena harga kedelai lokal rendah, tingkat kehilangan hasil tinggi dan penurunan kualitas benih selama penyimpanan. Aplikasi teknologi ozon pada penyimpanan benih kedelai dapat mempertahankan kualitas benih kedelai sampai dengan enam bulan. Informasi ini perlu segera disosialisakan kepada pengguna teknologi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui keragaan tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah sosialisasi serta mengetahui persepsi dan respon peserta sosialisasi. Pengambilan data tingkat pengetahuan peserta tentang materi yang disampaikan, tingkat persepsi dan respon peserta dilakukan dengan menggunakan kuisioner sebelum dan sesudah sosialisasi. Data tingkat pengetahuan dianalisis dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test sedangkan data persepsi dan respon disajikan secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta. Sebanyak 82,50% peserta memiliki persepsi yang tinggi terhadap materi yang disampaikan. Secara keseluruhan responden memberikan respon yang baik terhadap kegiatan sosialisasi ini, dimana sebanyak 74,19% responden menyatakan bahwa teknologi yang dikenalkan potensial dikembangkan.
- ItemFrom Zero To Hero(BPTP Jawa Tengah, 2016) Hermawan, Agus; Ambarsari, Indrie; Kushartani, Ekaningtyas; Sutanto, Agus; BPTP Jawa TengahKegiatan pengkajian dan diseminasi BPTP Jawa Tengah akan berdaya guna apabila diadopsi oleh pengguna teknologi. Proses tranfer teknologi berkaitan dengan adopsi teknologi, salah satunya dapat ditempuh melalui para mitra binaan yaitu petani/kelompok tani pelaksana kegiatan tersebut. Para mitra binaan/pelaku kegiatan pengkajian diseminasi BPTP Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi contoh dan refrensi bagi petani lainnya.
- ItemInovasi Mekanisme Pertanian Untuk Swasembada Beras : Implementasi dan Diseminasi(BPTP Jateng/IAARD PRESS, 2015) Sahara, Dewi; Kushartanti, Ekaningtyas; Hermawan, Agus; Ambarsari, Indrie; Ismail Wahab, Moh.; BPTP JatengKementerian Pertanian telah menetapkan program Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi yang berorientasi kepada upaya efisiensi usahatani, meningkatkan daya saing produk serta kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Salah satu paket teknologi padi yang mampu meningkatkan produktivitas dan sesuai dengan konsep pertanian modern adalah pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah dengan dukungan teknologi mekanisasi pertanian. Inovasi teknologi mekanisasi pertanian lahan sawah untuk meningkatkan efisiensi usahatani padi antara lain dengan menggunakan mesin traktor (hand tractor), mesin tanam padi (rice transplanter/indo Jarwo transplanter), mesin penyiang gulma tanaman padi (power weeder), mesin panen padi (combine harvester), mesin pemotong batang padi (paddy reaper dan mower) dan mesin perontok padi (power thresher). Mekanisasi pertanian pada usahatani padi perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan secara arif tanpa menimbulkan marginalisasi atau mengesampingkan tenaga kerja pertanian yang sudah ada.
- ItemKawasan Rumah Pangan Lestari Pekarangan untuk Diversifikasi Pangan(BPTP Jawa Tengah/IAARD Press, 2014) Hermawan, Agus; Sudaryanto, Bambang; Pramono, Joko; Yulianto; Ambarsari, Indrie; BPTP JatengSebagai bagian dari upaya diseminasi teknologi, kami menyambut baik penerbitan buku “Kawasan Rumah Pangan Lestari: Pekarangan untuk Diversifikasi Pangan” yang disusun oleh para peneliti dan penyuluh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan kami, kinerja kegiatan m-KRPL di Jawa Tengah cukup baik sehingga menjadi rujukan baik bagi para pemangku kepentingan di Jawa Tengah maupun para pelaksana kegiatan m-KRPL/KRPL di provinsi lain.
- ItemPANEN DAN PASCAPANEN CABAI RAWIT(BPTP Jawa Tengah, 2015) Lestari, Fitri; Ambarsari, Indrie; BPTP Jawa TengahBagi masyarakat indonesia, cabai rawit merupakan salah satu bahan yang tidak bisa dipisahkan dengan masakan sehari hari. Secara ekonomis budidaya cabai dapat meningkatkan penghasilan, terlebih sekarang pertanian cabai di indonesia diarahkan pada penningkatan hasil dan mutu yang kemudian dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani
- ItemPendampingan Untuk Pemberdayaan Menuju Daulat Pangan(BPTP Jateng/IAARD PRESS, 2015) Hermawan, Agus; Sahara, Dewi; Ambarsari, Indrie; Noor Oktaningrum, Gama; Ismail Wahab, Moh.; BPTP JatengPendampingan program strategis bagi Balai/Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP/LPTP), bukan hal baru. Pendampingan dilaksanakan kepada para pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupaten, hingga tingkat petani, khususnya dalam bentuk pengembangan model yang menjabarkan kebijakan pembangunan pertanian tertentu di lapangan yang disertai dengan mengintroduksikan inovasi teknologi spesifik lokasi. Konsep dan model pendampingan, serta implementasi dan hasil pendampingan beberapa program strategis Kementerian Pertanian di Jawa Tengah telah dituangkan dalam Buku Pendampingan untuk Pemberdayaan Menuju Daulat Pangan.
- ItemPengembangan Bioindustri di Tingkat Petani(BPTP Jateng/IAARD PRESS, 2014) Hermawan, Agus; Sudaryanto, Bambang; Prayudi, Bambang; Dyah Ariani, Forita; Ambarsari, Indrie; BPTP JatengEksploitasi sumber daya semakin tinggi, penggunaan input luar yang semakin tinggi, terutama, pupuk dan pestisida, dalam upaya meningkatkan hasil pertanian ditengarai mempunyai efek samping terhadap produk yang dihasilkan. Kritik lain dari revolusi hijau adalah karena gerakan telah menimbulkan kesenjangan antara daerah lahan irigasi dan daerah marjinal dan terpencil lainnya, serta antara petani skala besar dengan petani kecil. Di Indonesia, gerakan revolusi hijau juga berdampak pada meningkatnya ketidak merataan distribusi penguasaan tanah dan pendapatan.
- ItemTEPUNG JAGUNG(BPTP Jawa Tengah, 2015) Ambarsari, Indrie; Dewi Anomsari, Selvia; N. Oktaningrum, Gama; BPTP Jawa TengahJagung merupakan komoditas strategis dan bernilai ekonomis di indonesia, salah satu proses pengolahan jagung paling sederhana namun dapat diaplikasikan secara luas pada produk pangan adalah dalm bentuk tepung memiliki keunggulan dibandingkan produk setengah jadi lainnya. Pengolahan jagung menjadi tepung diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bahan pendukung diversifikasi pangan dan aplikasikan seccara lebih luas dalm industri pangan.