Browsing by Author "ARIFIN, Zaenal"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemBULAI Budidaya Tumpangsari Tebu dan Kedelai(BPTP Jatim, 2017) ARIFIN, Zaenal
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) DI KECAMATAN REJOSO, KABUPATEN PASURUAN(BPTP Karangploso, 2000) ARIFIN, Zaenal; I, SumonoEfisiensi faktor produksi melalui penggunaan alat mesin pertanian (ALSINTAN) dan rasionalisasi penggunaan sarana produksi antara lain ditempuh melalui pengembangan sistem usahatani berbasis padi dengan orientasi agribisnis (SUTPA). Pengkajian SUTPA pada musim hujan 1996/1997 dilaksanakan di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, terdiri dari tiga paket teknologi menggunakan varietas Maros, yaitu 1) TABELA, 2) tanam jajar legowo, dan 3) tanam pindah dengan teknologi yang diperbaiki (TAPIN plus). Teknologi petani sekitar areal SUTPA diamati sebagai pembanding. Kebutuhan tenaga kerja/ha berdasarkan hari kerja setara pria (HKSP) pada teknologi SUTPA meningkat sebesar 5-7% dibanding teknologi petani. Bertambahnya kebutuhan tenaga kerja pada teknologi SUTPA diimbangi dengan meningkatnya hasil gabah berdasarkan ubinan sebesar 9-24% dibanding teknologi petani dengan hasil 5.732 kg/ha gabah kering panen (GKP). Ditinjau secara ekonomi, penerapan teknologi SUTPA cukup layak dengan biaya produksi per kilogram gabah lebih rendah dibanding teknologi petani. Penerapan teknik TABELA memperoleh pendapatan bersih Rp 1.266.800/ha dan dan R/C ratio 2,09. Teknik tanam jajar legowo memberikan pendapatan bersih Rp 1.146.000/ha dan R/C ratio 2,05; TAPIN plus sebesar Rp 1.062.000/ha dan R/C ratio 1,99. Teknik TAPIN varietas IR-64 cara petani memberikan pendapatan bersih terendah sebesar Rp. 871.700 dengan R/C ratio 1,87. Teknologi SUTPA memberikan prospek yang baik untuk dikembangkan secara luas dengan dukungan dan bimbingan secara langsung oleh penyuluh dan aparat terkait terhadap petani.
- ItemKONSERVASI DAN PENGELOLAAN AIR PADA TANAMAN PANGAN(BPTP Jatim, 2007) ARIFIN, ZaenalAir merupakan faktor kritis tumbuh tanaman sehingga apabila terjadi kekurangan (kekeringan) atau kelebihan (genangan) air pada fase tumbuh dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak normal, menurunkan hasil dan kegagalan panen. Secara umum faktor air sangat mempengaruhi produktivitas, kualitas dan gangguan OPT, sehingga berdampak terhadap gangguan keamanan pangan. Untuk mengatasi kekurangan air maupun kelebihan air agar produktivitas dan produksi tanaman meningkat, diperlukan tindakan kultur teknis yang sesuai, konservasi air dan pengelolaannya. Tindakan konservasi air dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan resapan air serta memelihara kesuburan tanah dengan mengendalikan erosi maupun run off pada saat terjadinya hujan. Konservasi air tidak hanya dilakukan dengan hanya pemanenan hujan dan aliran permukaan saja, tetapi juga bagaimana teknik penataan tanaman dalam satu kesatuan pola tanam secara baik disertai pengelolaan lahan yang tepat sehingga wilayah bagian hulu sampai wilayah hilir dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) mempunyai fungsi hidrologi yang cukup baik
- ItemKONSERVASI TANAH DAN AIR DALAM BUDIDAYA KENTANG DI LAHAN BERLERENG DATARAN TINGGI(PSE, 2002) ARIFIN, Zaenal; Suyamto
- ItemPENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN SERTIFIKASINYA(BPTP Jatim, 2007) ARIFIN, ZaenalTerjadinya penurunan kesuburan tanah akibat menipisnya bahan organik tanah serta terjadinya kerusakan lingkungan menyebabkan rendahnya kuantitas dan kualitas hasil tanaman. Penurunan kesuburan tanah tidak hanya diakibatkan oleh penggunaan pupuk anorganik yang kurang berimbang, tetapi juga secara tidak langsung diakibatkan oleh residu pestisida sintetis di dalam tanah, akumulasi zat-zat berbahaya dari akar-akar tanaman yang tersisa, akumulasi mikroorganisme yang merugikan di dalam tanah akibat penanaman tanaman sejenis dan pemberian bahan organik yang tidak tepat. Di lain pihak, semakin ketatnya kompetisi pemasaran produk pertanian yang aman bagi kesehatan serta mempunyai kualitas hasil lebih baik, maka secara tidak langsung dalam sistem perdagangan telah mengaitkan sistem pertanian yang berbasis ramah lingkungan (label hijau). Melalui sistem pertanian yang kembali ke alam (Back to nature) yaitu pertanian secara organik diharapkan dapat mempertahankan kesuburan tanah, baik secara fisik, biologis maupun kimia sebagaimana ekosistem alami dengan cara pemberian pupuk organik dan pestisida non sintetis, rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat, dan berbagai teknik konservasi lahan lainnya. Semakin berkembangnya produk organik di berbagai daerah yang cukup beragam, namun masih belum memenuhi kaidah pertanian organik yang benar, sehingga diperlukan pedoman teknis pelaksanaan sertifikasi dalam pengelolaan usahatani yang sesuai kaidah pertanian organik.
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN NISBAH LAHAN DAN PANDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING(PSE, 2002) ARIFIN, Zaenal
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) Jagung(BPTP Jatim, 2012) ARIFIN, Zaenal; F.Kasijadi
- ItemPENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SENGAN SISTEM PEMANENAN HUJAN DI LAHAN TADAH HUJAN(PSE, 2002) ARIFIN, Zaenal
- ItemPeningkatan Produktivitas Padi Lahan Sawah Tadah Hujan Melalui Teknik Tanam Gogorancah(BPTP Jatim, 2006) ARIFIN, Zaenal