Seminar Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Seminar Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia by Author "Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemBioteknologi Pertanian untuk Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional(Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, 1997-11) Baharsyah, Syarifudin; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemStatus Penelitian Bioteknologi Pertanian di Indonesia(Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, 1997-11) Soedarsono ...[at al], Joedoro; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianStrategi utama dalam sistem riset pertanian adalah meningkatkan produksi pangan dan ketersediaan sumber energi dengan memanfaatkan inovasi teknologi modern. Kebijakan pemerintah enam tahun yang lalu yang diungkapkan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi merupakan tonggak sejarah Iptek dalam bidang biologi di Indonesia yang dampaknya terhadap bidang pertanian belum kita hayati sepenuhnya. Pernyataan Menteri Negara Riset dan Teknologi pada saat itu ialah bioteknologi merupakan topik penelitian strategis prioritas utama bagi Pembangunan Nasional Indonesia. Indonesia sebagai negara dunia kedua yang kaya akan biodiversitas fauna dan flora, pengalaman dalam revolusi hijau, akan mampu memerangi kekurangan pangan serta meningkatkan pangan bernilai gizi tinggi pada kondisi baru yang sesuai. Melalui RUT, RUK, hibah bersaing dan lain-lainnya, Indonesia telah menerjemahkan kebijakan Menteri Negara Riset danTeknologi, telah meningkatkan tahana riset biologi molekuler/biokimia dalam menyongsong abad dua puluh satu yang akan datang. Hal ini merupakan jawaban atas tantangan dunia bila kita tidak ingin orang lain "menjarah" kekayaan plasma nutfah yang kita punyai, satu-satunya jalan adalah kewajiban kita menguasai ilmu dan pengetahuan mutakhir dalam hal inl bioteknologi.