Modul atau Laporan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

Permanent URI for this community

https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9370

Browse

Browsing Modul atau Laporan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian by Author "Abdulloh, Nashirul Hakim"

Now showing 1 - 2 of 2
  • No Thumbnail Available
    Item
    Manufaktur Mesin Pencampur Benih Bayam Tipe Mobile
    (Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Abdulloh, Nashirul Hakim; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    Sayur bayam merupakan bahan pangan, tetapi bukan makanan pokok melainkan sebagai pelengkap atau penyeimbang. Meskipun demikian sayur bayam tidak dapat diabaikan begitu saja. Sudah banyak diketahui pentinnya sayur bayam untuk kesehatan masnusia, berbagai jenis maanfaat yang diperoleh jika kita mengkonsumsi sayur bayam organik khususnya. Mesin mixer merupakan mesin yang berfungsi untuk mengaduk atau mencampurkan 2 bahan atau lebih, yang berbeda sehingga menghasilkan percampuran yang sempuran dan merata. Prinsip kerjanya yaitu mesin yang mentransmisikan energi ke drum, sehingga drum beruputar dengan kemiringan antara 45°-50°. Cocopeat adalah media tanam yang terbuat dari sabut kelapa yang berfungsi untuk menggantikan media tanah dalam proses penanaman. Dengan kangdungan unsur hara yang dimiliki oleh media tanam cocopeat berupa fosfor, kalium, magnesium, natrium, dan kalsium yang sangat penting untuk mendukung pertumbuahan tanaman. Sehingga cocopeat layak untuk menggantikan tanah sebagai media tanam. (1). Dalam proses manufaktur terdapat beberapa alat yang digunakan antara lain: (a). Mesin gerinda yang dilengkapi dengan mata pisau cutting wheel. (b). Mesin las yang dilengkapi dengan kawat las RD 260 dengan tegangan arus listrik 70 A. (c). Mesin bor yang dilengka dengan mata bor 3 mm, 6 mm, 7 mm, 8 mm, 10 mm, dan 12 mm. (d). Mesin frais yang dilengkapi dengan mata bor 7 mm. (e). Mesin bubut yang dilengkapi dengan mata pisau bubut dalam, pisau bubut rata kanan dan mata bor 7 mm, 10 mm, 12 mm. (2). Pada proses manufaktur untuk menciptakan prototype memerlukan bahan-bahan yang mendukung antara lain: (a). Besi hollow galvanis dengan ukuran 40 mm x 40 mm x 1,7 mm (b). Besi pipa galvanis dengan ukuran 26 mm x 2 mm (c). Besi siku dengan ukuran 40 mm x 40 mm x 2mm (d). Plat sirip dengan ukuran 25 mm x 3 mm dan 25 mm x 5 mm (e). Besi behel 10 mm (f). Plat besi 2 mm.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI PT. SERBA INDONESIA SEJAHTERA DESA KADEMANGAN KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG
    (Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Abdulloh, Nashirul Hakim; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    PROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas atau mesin tersebut agar dapat berfungsi dengan baik dan dalam keadaan siap pakai. Perawatan yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin yang dilakukan perawatan. Sistem perawatan yang kurang tepat dapat mengakibatkan kerusakan mesin yang tiba-tiba baik kerusakan ringan maupun kerusakan yang cukup berat. Pentingnya perawatan pada mesin adalah untuk menjaga kondisi mesin agar tetap dapat bekerja. Perawatan yang tepat akan meminimalkan biaya akibat rugi downtime mesin yang tidak dijadwalkan, kerugian akibat biaya perbaikan mesin karena terjadi breakdown. Dengan demikian perawatan bertujuan untuk menjaga alat-alat agar dapat beroperasi dengan baik, kelancaran pemakaian alat-alat dan mesin serta perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit suatu alat dan mesin, memperpanjang umur teknis alat dan mesin, serta untuk menciptakan kondisi kerja sebaik mungkin, sekaligus dapat mempertahankan kondisi alat dan mesin agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Disini perawatan alat dan mesin pertanian sebagai sarana dan prasarana pengolahan lahan pertanian sayur organik. Perawatan merupakan suatu pencegahan dari terjadinya kerusakan yang berat pada satu alat dan mesin pertanian yang dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap dan proses. Tujuannya agar alat dan mesin dapat beroperasi sesuai dengan standar dan efisien, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. Pemeliharaan dan perawatan sehari-hari secara rutin terhadap mesin sebetulnya jauh lebih baik dibandingkan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin. Dan kerusakan biasanya terjadi akibat karena kurang atau tidak adanya dilakukan dengan baik berarti umur mesin menjadi panjang dan akan jarang mengalami kerusakan. Oleh karenanya sebelum alat mesin pertanian mengalami kerusakan dan mengeluarkan biaya cukup mahal, maka dilakukan perawatan alat mesin pertanian secara rutin. pemeriksaan dan perawatan rutin/berkala membantu dalam mengantisipasi kerusakan yang lebih fatal, mengurangi downtime mesin, efektivitas kerja mesin dan target kerja, mencegah resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan. Sementara perbaikan adalah suatu peroses memperbaiki baik itu alat maupun mesin yang sudah mengalami kerusakan baik kerusakan ringan/kecil maupun kerusakan berat/besar sehingga perbaikan memerlukan teknisi yang handal dalam bidang alat dan mesin pertanian sehingga permasalahan yang terjadi dapat diatasi sesuai dengan prosedur yang baik dan benar sesuai dengan standar. Umumnya proses perbaikan akan memerlukan biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan proses perawatan karena perbaikan memerlukan komponen yang relatif baru karena ada beberapa komponen/suku cadang bekas yang jarang berada di pasaran, sehingga pembelian komponen baru menjadi jalan tercepat yang bisa petani ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. PT. Serba Indonesia Sejahtera merupakan perusahaan yang memproduksi sayuran organik sebagai komoditi utama produknya, pada proses yang dijalankan PT. Serba Indonesia Sejahtera menggunakan mesin mulai dari cultivator, traktor roda dua, sampai dengan traktor roda empat yang dilengkapi dengan beberapa implement pendukung, namun pada proses perawatan dan perbaikan mesin masih belum optimal sehingga perlu dikaji kembali terkait dengan prosedur perawatan dan perbaikan alsintan yang ada. perawatan yang rutin dan benar pada alat mesin pertanian. Jika pemeliharaan