Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Berwawasan Agribisnis Mendukung Pembangunan Pertanian Wilayah Kepulauan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Berwawasan Agribisnis Mendukung Pembangunan Pertanian Wilayah Kepulauan by Author "Balai Pegkajian Teknologi Maluku"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Usahatani Komoditas Sayuran Pinngiran Kota (Studl Kasus Petani Sayuran di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kadya Ambon)(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Pesireron, Marietje; Sirappa, Marthen P; Balai Pegkajian Teknologi MalukuPenentuan skala usahatani yang disertai pemilihan komoditas sayuran bernilai ekonomis tinggi, mempunyai peran penting dalan meningkatkan pendapatan petani di wilayah sekitar perkotaan khususnya Ambon. Dalam mengkaji skolak usahatani beberapa komoditas sayuran di pinggiran kota, diperlukan informasi secara lengkap mengenai input-output dan luasan usahatani dari beberapa komoditas sayuran yang diusahakan petani di penggiran kota. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan berapa berasr nilai financial dan Break event Point dari tiap-tiap komoditas sayuran yang diusahakan petani. Kajian dilaksanakan di desa Waiheru Kecamatan Baguala Kotomadya Ambon dari bulan Pebruari sampai Maret 2005. Hasil kajian menunjukkan bahwa usahatani sayuran (sawi, kangkung, bayam, kacang panjang dan terong) yang dilaksanakan petani disekitar pinggiran kota mampu memberikan penerimaan dan keuntungan berturut-turut sebesa Rp, 7.230.000 dan Rp. 5.589.000, Rp. 9.000.000 dan Rp. 5.635.000, Rp. 8.120.000 dan Rp. 4.905.000, Rp. 4.928.000 dan Rp. 2.410.000, Rp. 3.800.000 dan Rp. 1.695.000 masing-masing untuk luasan 754 m2, 1.350 m2, 1.220 m2, 925 m2, 1.425 m2. Dari beberapa jenis syuran yang diusahakan ternyata sawi, kangkung, bayam, kacang panjang dan terong memberikan kontribusi yang paling tinggi terhadap pendapatan petani. Hasil analisis menunjukkan R/C ratio tertinggi diperoleh dari usahatani sawi yaitu 3,4 kemudian diiikuti usahatani kangkung 1,6, usahatani bayam 1,5, usahatani kacang panjang 0,9 dari usahatani terong 0,8. Hasil analisis Break Even Point (Titik impas) produksi dan harga untuk masing-masing komoditas sawi sebesar 1.094 ikat dan Rp. 340,46; kangkung 3.365 ikat dan Rp, 373,89; bayam 3.251 ikat dan Rp. 395,94; 1.259 ikat dan Rp. 1.021,71; dan 1.053 ikat dan Rp. 1.107,89 per luasan usaha
- ItemPeranan Predator Kumbang Coccinella arcuata F terhadap Kutu Daun Aphis glycines M pada Tanaman kedelai (Glycine max Merr.)(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Latuny, Onisimus; Senewe, Rein Estefanus; Balai Pegkajian Teknologi MalukuSalah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil kedelai di Indonesia adalah serangan hama, diantaranya kutu daun (Aphis glycines M). Untuk itu petani selalu berusaha untuk mengendalikan hama kutu daun ini secara mekanik, kimia maupun dengan menggunakan musuh alami Coccinella arcuata F. Masing-masing cara mempunyai kelebihan dan kekurangannya misalnya pestisida merupakan salah satu komponen penting karena cepat terlihat hasilnya namun kelemahannya mempunyai pengaruh samping terhadap musuh alami dan lingkungan. Sedangkan pengendalian dengan menggunakan musuh alami berupa predator dapat mengurangi populasi hama. Keuntungan cara ini antara lain selektifitasnya tinggi, musuh alami sudah ada di lapangan, musuh alami mencari inangnya sendiri dan tidak mengandung resiko pencemaran lingkungan. Oleh karena serangga aphis termasuk serangga pemakan tumbuhan (phytopagus) untuk itu perlu di ketahui sifat biologi dan perilaku hama agar dapat mengetahui potensi dari pengendalian biologi dan peranan predator kumbang Coccinella arcuata F dalam memangsa aphis selama pertumbuhan dan perkembangan sejak instar pertama sampai instar terakhir