Kemiri Sunan Penghasil Biodiesel
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Kemiri Sunan Penghasil Biodiesel by Author "Pranowo, Dibyo"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGARUH DAYA TEKAN DAN WARNA KERNEL TERHADAP RENDEMEN MINYAK(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Herman, Maman; Pranowo, Dibyo; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan tumbuhan asli dari Filipina, namun saat ini banyak tumbuh secara alami di Jawa Barat. Kondisi agroklimat Jawa Barat sangat memungkinkan untuk tumbuh dan berkembangnya jenis tanaman ini secara optimal. Potensi terbesar dari tanaman kemiri sunan terdapat pada buah yang terdiri dari biji dan cangkang (kulit). Pada biji terdapat inti biji (kernel) dan kulit biji. Inti biji inilah yang yang dapat diproses menghasilkan minyak nabati yang sangat potensial sebagai penghasil biosolar. Namun sampai saat ini penelitian‐penelitian untuk mengkaji secara mendalam tentang karakteristik minyak kemiri sunan masih sangat terbatas. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh kuat tekan dan warna kernel terhadap rendemen minyak kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Penelitian dilakukan di Laboratorium lapang Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) Pakuwon, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) 2 faktor dan ulangan 5 kali. Faktor pertama adalah perlakuan kuat tekan terdiri atas dua taraf perlakuan yaitu 30 ton dan 50 ton. Faktor kedua adalah perlakuan warna kernel lima taraf yaitu: 1. Coklat kehitaman, 2. Coklat, 3. Coklat keputihan, 4. Putih, dan 5. Biji utuh tanpa dikupas sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan sebesar 50 ton dikombinasikan dengan warna kernel berwarna putih menghasilkan rendemen minyak yang paling tinggi sebesar 52.17 % berbeda sangat nyata dibanding kombinasi perlakuan lainnya.
- ItemPROSES PEMBUATAN BIODISEL(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Pranowo, Dibyo; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarPenelitian pendahuluan pembuatan biodiesel kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) telah dilakukan di laboratorium lapangan Kebun Induk Jarak Pagar BALITTRI Parungkuda (Sukabumi) dari bulan April–Mei 2009. Penelitian pembuatan biodiesel dilakukan dengan menggunakan alat reaktor biodisel Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan menggunakan MKKS yang berasal dari kernel putih. Penelitian dilakukan dua kali kegiatan masing‐masing menggunakan bahan MKKS sebanyak 40 liter, metanol 8,8 liter dan katalis KOH sebanyak 560 gram. Penelitian I menggunakan metoda transesterifikasi dua tahap dan Penelitian II menggunakan metoda transesterifikasi satu tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian I dengan metoda transesterifikasi dua tahap diperlukan waktu selama 385 menit sampai dengan pendinginan biodisel, diperoleh biodisel sebanyak 34,82 liter (87,05%) dan sebanyak 5,18 liter (12,95%) MKKS yang terproses menjadi gliserol. Sedang pada pada penelitian II dengan metoda transesterifikasi satu kali diperlukan waktu 355 menit sampai dengan pendinginan biodiesel, diperoleh biodisel sebanyak 35,16 liter (87,90%) dan sebanyak 4,84 liter (12,10%) MKKS yang terproses menjadi gliserol. Hasil analisis laboratorium terhadap mutu biodisel kemiri sunan menunjukkan bahwa terdapat tiga parameter dari 9 parameter yang diuji yang belum memenuhi nilai Standar Nasional Indonesia, yaitu nilai viskositas kinematik, gliserol total dan kadar ester alkhyl.
- ItemTEKNOLOGI PEMBENIHAN(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Pranowo, Dibyo; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarTanaman kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) atau sering juga disebut dengan kemiri cina, kemiri racun atau kaliki Banten merupakan salah satu jenis tanaman penghasil Bahan Bakar Nabati (BBN) prospektif untuk dikembangkan. Karena disamping produktivitas per tanamannya yang sangat tinggi (200‐300 kg biji kering per pohon pada umur > 12 tahun), tanaman ini tidak bersaing dengan tanaman pangan sebagai sumber BBN, dan dapat digunakan sebagai tanaman konservasi dengan lingkungan tumbuh yang sangat luas (0 – 1000 m dpl), berumur panjang serta menghasilkan biomasa yang sangat banyak. Dari hasil survei di daerah Majalengka, Garut, dan Sumedang ditemukan tanaman dengan kisaran umur 10 – 50 tahun bahkan ditemukan juga tanaman yang telah berumur lebih dari 80 tahun dengan tingkat produktivitas sangat tinggi (>400 kg/phn/th) dengan percabangan dan kanopi yang sangat baik. Beberapa tanaman yang ditemukan telah diamati dengan cermat dan layak digunakan sebagai tanaman induk untuk materi pengembangan. Masalahnya, tanaman ini belum dibudidayakan secara khusus dan tergolong tanaman baru sehingga teknologi budidayanya belum tersedia. Oleh karena itu, tulisan ini disajikan sebagai acuan awal dalam mempersiapkan teknologi penyediaan bahan tanaman yang meliputi aspek penyediaan benih bermutu, metoda pengecambahan serta pembenihan kemiri sunan sebagai usaha memperoleh benih siap salur yang berkualitas.