Prosiding Seminar dan Kongres Sumber Daya Genetik
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar dan Kongres Sumber Daya Genetik by Author "Djufry, Fadjry"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian adaptasi varietas unggul baru padi sawah yang ditanam pada lahan sawah tadah hujan di Papua(BB Biogen, 2013-12) Djufry, Fadjry; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKajian adaptasi varietas unggul baru padi sawah pada berbagai kondisi lingkungan dan waktu tanam merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui potensi produksi padi. Beberapa varietas unggul baru padi memberikan hasil tinggi pada musim tanam hujan, sedangkan beberapa varietas yang lain mempunyai hasil yang tinggi bila di tanam pada musim kemarau. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui tingkat adaptasi varietas unggul baru padi potensi hasil tinggi yang dapat ditanam pada musim kemarau di kabupaten Merauke. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Oktober 2010 di desa Sumber Harapan, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Sebelas varietas, yaitu Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5 Merawu, Inpari 6 Jete, Inpari 7 Lanrang, Inpari 8, Inpari 9 Elo, Inpari 10 Laeya, dan varietas Ciherang sebagai pembanding. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman maksimum, jumlah anakan produktif per rumpun, , panjang malai, persentase gabah isi (%), bobot 1.000 butir gabah (g), jumlah gabah per malai dan, produksi (t/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Inpari 7, dan Inpari 9 sesuai untuk dikembangkan pada musim tanam II (musim kemarau) di Kabupaten Merauke yang merupakan daerah endemik Tungro. Adaptasi varietas Inpari 7 dan 9 yang telah dikaji memperlihatkan penampilan pertumbuhan dan hasil yang baik. Produksi rata-rata yang diperoleh dari kedua varietas tersebut yang ditanam pada musim kemarau berkisar antara 6,67-6,85 t/ha GKG. Kedua varietas ini tahan penyakit tungro sehingga direkomendasikan untuk dikembangkan di daerah Merauke.