Analisis usahatani padi dan palawija pada lahan kering di Kalimantan Selatan: Studi kasus di desa Budi Mulia, Kabupaten Tapin
No Thumbnail Available
Date
2016-09-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
IndonesianDi masa mendatang dalam upaya mencukupi kebutuhan akan pangan dan gizi sesuai dengan perkembangan penduduk, tidak dapat hanya mengandalkan lahan pertanian di Jawa. Kontribusi Jawa terhadap pemenuhan akan pangan dan gizi diduga akan menurun. Hal ini dikarenakan setiap tahun terjadi mutasi lahan pertanian di Jawa yang relatif tinggi untuk penggunaan di sektor non-pertanian. Oleh karena itu, ekstensifikasi dan intensifikasi usahatani padi dan palawija di luar Jawa perlu memperoleh porsi perhatian lebih besar. Dalam tulisan ini dengan menggunakan metoda tabulasi dilakukan analisis tentang keragaan pola tanam, serta keragaan penggunaan masukan dan produksi berbagai usahatani pada lahan kering di Kalimantan Selatan. Untuk mengetahui keragaan profitabilitas berbagai usahatani tersebut dilakukan juga analisis finansial menggunakan metoda akuntansi sederhana. Dapat dikemukakan bahwa penerapan pola tanam pada lahan kering di Kalimantan Selatran belum optimal dalam pengertian pengusahaan usahatani umumnya hanya dilakukan pada musim hujan. Inovaso varietas komoditas yang lebih sesuai dengan agro-ekosistem lahan kering sekaligus memiliki produktivitas tinggi adalah diperlukan. Permodalan masih merupakan pembatas bagi sebagian petani untuk berpatisipasi dalam penggunaan teknologi produksi khususnya pupuk buatan. Penyediaan fasilitas perkreditan merupakan langkah pemecahan yang mutlak diperlukan agar petani dapat membiayai secara optimal usahatani yang dikelolanya. Ditinjau dari segi profitabilitas, serta pemenuhan kebutuhan akan bahan makanan pokok, dan uang tunai, sistem usahatani yang seharusnya diterapkan pada lahan kering adalah tumpangsari antara komoditas sebagai sumber bahan makanan pokok dan sebagai sumber memperoleh uang tunai.