Feromon Serangga dan Aplikasinya Untuk Pengendalian Serangga Hama
dc.contributor.author | Samudra, I Made | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-09T06:45:36Z | |
dc.date.available | 2021-03-09T06:45:36Z | |
dc.date.issued | 2018-11 | |
dc.description | Feromon merupakan senyawa kimia atau campuran dari beberapa senyawa yang dikeluarkan oleh satu individu yang dapat mempengaruhi perilaku tertentu individu lainnya dalam satu spesies (Karlson & Luscer 1959 dalam Tamaki 1985). Apabila feromon tersebut mempenagruhi perilaku kawin serangga maka disebut feromon seks. Pada sebagian besar serangga, feromon seks diproduksi dan dilepaskan oleh betina dewasa dan berfungsi sebagai stimulan terhadap serangga jantannya. Serangga jantan yang mendapat pesan feromon seks akan terjadi prilaku sebagai berikut: terangsang, terbang mencari sasaran serangga betina, melakukan tarian kawin, dan akhirnya terjadi kopulasi. Dalam bagian ini akan diuraikan pemanfaatan feromon dalam pengendalian serangga hama. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-344-248-5 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11870 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | IAARD Press | en_US |
dc.subject | Feromon, serangga hama, insektisida | en_US |
dc.title | Feromon Serangga dan Aplikasinya Untuk Pengendalian Serangga Hama | en_US |
dc.type | Article | en_US |