Cendawan Penghasil Okratoksin Pada Kopi dan Cara Pencegahannya
No Thumbnail Available
Date
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Buletin Teknologi Pasca Panen
Abstract
Description
Biji kopi yang disimpan dalam gudang penyimpanan akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sebagai akibat dari interaksi antara faktor biotik dan abiotik dalam gudang penyimpanan. Faktor biotik utama yang mempengaruhi tingkat kerusakan biji kopi di tempat penyimpanan adalah serangga, sedangkan cendawan merupakan biotik kedua setelah serangga. Kerusakan yang disebabkan oleh serangan cendawan dapat mengakibatkan toksin pada biji kopi apabila didukung oleh lingkungan yang sesuai bagi cendawan untuk menghasilkan toksin tersebut. Adanya kontaminasi mikotoksin pada biji kopi atau produk kopi telah diketahui cukup lama, tetapi hal tersebut kurang diperhatikan, sampai adanya peraturan kandungan maksimum okratoksin-A di Italia. Untuk mengantisipasi ketentuan tersebut dan juga kemungkinan penerapan ketentuan yang sama oleh negara konsumen lainnya, maka perlu dilakukan suatu studi yang mendalam mengenai kondisi kontaminasi cendawan dan mikotoksin pada kopi. Beberapa spesies cendawan yang menyerang biji kopi mempunyai potensi menghasilkan mikotoksin. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa spesies cendawan Aspergillus. sp dan Penicillium. sp dapat menyebabkan biji kopi terkontaminasi okratoksin. Upaya pencegahan pertumbuhan cendawan pada buah /biji kopi yang efektif adalah dengan mencegah kontaminasi sumber cendawan pada buah/biji kopi, dan membuat faktor pertumbuhan tidak optimum yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip GAP dan GMP kopi. Selain itu penyangraian (di atas 2000C) juga dapat mereduksi kandungan okratoksin dalam biji kopi.