PERBAIKAN TANAMAN KAPAS GENJAH MELALUI PERSILANGAN DIALLEL

Abstract
Description
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan potensi hasil danmemperpendek umur panen kapas genjah melalui kombinasi hibrida (F 1 )dibandingkan dengan rata-rata kedua tetuanya. Penelitian dilakukan diKebun Percobaan Asembagus Kabupaten Situbondo mulai bulan Maretsampai Juli 2003. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompokdengan tiga ulangan yang terdiri dari 16 genotipe (4 tetua, 6 turunanpertama, 6 turunan pertama kebalikan). Keempat genotipe tetua adalah KI40, KI 74, KI 87 dan KI 121. 6 genotipe turunan pertama adalah KI 40 xKI 74, KI 40 x KI 87, KI 40 x KI 121, KI 74 x KI 87, KI 74 x KI 121 danKI 87 x KI 121, sedangkan 6 genotipe turunan pertama kebalikannyaadalah KI 74 x KI 40, KI 87 x KI 40, KI 87 x KI 74, KI 121 x KI 40, KI121 x KI 74 dan KI 121 x KI 87. Sifat-sifat yang diamati meliputi tinggitanaman, umur pertama bunga mekar, jumlah cabang generatif, jumlahbuah terpanen, umur panen pertama, umur panen terakhir dan hasil kapasberbiji. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis ragam padarancangan acak kelompok yang menghasilkan nilai Harapan KuadratTengah untuk asumsi Metode I dan Model I menurut GRIFFING (1956),sedangkan untuk mengetahui tinggi dan rendahnya daya gabung umum,khusus, dan pengaruh kebalikan dari efek tersebut menggunakan Model I(SINGH dan CHAUDHARY, 1979). Hasil penelitian menunjukkan bahwatetua KI 40 merupakan penggabung yang baik karena memiliki dayagabung umum yang tinggi untuk parameter hasil kapas berbiji dan dayagabung umum yang rendah untuk parameter umur panen terakhir.Kombinasi persilangan genotipe KI 40 x KI 87 maupun genotipe KI 87 xKI 40 memiliki daya gabung khusus tinggi untuk parameter hasil kapasberbiji dan daya gabung khusus yang rendah pada parameter umur panenterakhir. Ini menunjukkan bahwa KI 40 dapat digunakan sebagai tetuabetina untuk memperbaiki produksi kapas berbiji dan persilangan antara KI40 x KI 87 adalah kombinasi terbaik untuk tujuan tersebut.Kata kunci : Kapas, Gossypium hirsutum, persilangan, hibrida, produksi,umur panen, Jawa TimurABSTRACTImprovement of cotton plant through diallel crossingThe objective of this research is to find out the yield potency and toshorten the harvest age of early maturity cotton through hybridcombinations compared with both parents. This research was conducted atAsembagus Research Station, Indonesian Tobacco and Fiber ResearchInstitute Crops (IToFRIC), from March to July 2003. The research used arandomized block design with three replications consisting of sixteengenotypes (four parents, six F 1 generations, and six reciprocal generations).The four parent genotypes were KI 40, KI 74, KI 87, and KI 121. The sixF 1 generation genotypes were KI 40 x KI 74, KI 40 x KI 87, KI 40 x KI121, KI 74 x KI 87, KI 74 x KI 121 and KI 87 x KI 121, while the six F 1reciprocal generations were KI 74 x KI 40, KI 87 x KI 40, KI 87 x KI 74,KI 121 x KI 40, KI 121 x KI 74 and KI 121 x KI 87. The charactersobserved were plant height, the first bloom of flowering date, number ofbranch, the harvested number of fruit, the first harvesting date, the lastharvesting date and cotton yield. The analysis used method I and model Iof GRIFFING (1956), while to evaluate general combining ability effect,specific combining ability effect, and reciprocal effect used model I ofSINGH and CHAUDHARY (1979). The research result indicated thatparent genotype KI 40 had high general combining values for cotton yieldparameter, and had low general combining values for last harvest age.Combinations of genotype crossing KI 40 X KI 87 and genotype of KI 87X KI 40 had high specific combining values for cotton yield, had lowspecific combining ability values for last harvest age. This indicated thatKI 40 can be used as parent to improve seed cotton yield, and the crossbetween KI 40 x KI 87 was the best combination for this purpose.Key words : Cotton, Gossypium hirsutum, crossing, hybrid, production,harvest age, East Java
Keywords
Citation