PELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA
dc.contributor.author | Wahyun, Tri | |
dc.contributor.author | Calista Siagian, Irma | |
dc.contributor.author | Harta, Linda | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-08-07T04:07:24Z | |
dc.date.available | 2019-08-07T04:07:24Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description | Di Indonesia beras merupakan makanan pokok yang mempunyai nilai strategis di dalam ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu program ketahanan pangan merupakan kegiatan utama di Departemen Pertanian, seperti Bantuan Langsung Pupuk, Benih dan Alsintan. Keberhasilan bidang pertanian tercapai puncaknya pada tahun 1984, dimana Indonesia dapat mencapai swasembada beras, namun usaha tersebut tidak dapat dipertahankan secara berkelanjutan (Suriadikarta dan Kasno, 2008). Menurut Yunizar (2008) sampai saat ini pupuk belum digunakan secara rasional sesuai kebutuhan tanaman serta kemampuan tanah menyediakan unsur unsur hara, sifat - sifat tanah, kualitas air pengairan dan pengelolaan oleh petani. Kelebihan pemberian pupuk selain merupakan pemborosan dana, juga menganggu keseimbangan unsur hara dalam tanah dan pencemaran lingkungan sedangkan pemberian pupuk yang terlalu sedikit tidak dapat memberikan tingkat produksi yang optimal. | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan padi sawah adalah melalui analisa status hara P dan K lahan sawah. Sampai saat ini rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah. Tujuan analisa status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan analisa status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2014 berlokasi di 13 kecamatan di Kabupaten Seluma. Metodologi yang digunakan meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, analisis. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 13 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil analisa status P dan K lahan sawah di Kabupaten Seluma sebanyak 13 sampel tanah status hara P rendah dan sedang, dari total sawah kadar P rendah sebanyak 7,69% dengan nilai 20,66 mg P 2 O 5 /100 gr, status sedang sebanyak 84,61% dengan kisaran 21,3 – 37,64 mg P 2 O 5 /100 gr, dan tinggi sebanyak 7,69% dengan nilai 42,72 mg P 2 O 5 /100 gr. Status hara K rendah sampai tinggi yaitu status rendah sebanyak 7,69% dengan kisaran 14,10 – 19,31% mg K 2 O/100 gr, status sedang sebanyak 23,08% dengan kisaran 23,70 – 32,39 mg K 2 O/100 gr, dan status tinggi 46,15% dengan kisaran 41,02 – 59,27 mg K 2 O/100 gr. Dengan demikian penggunaan pupuk SP-36 sesuai status hara (69,23%) 100 kg/ha dan (7,69%) 75 kg/ha sehingga menghemat pupuk SP-36 sebanyak 25 – 50 kg/ha. Pupuk KCl sesuai status hara (30,77%) 100 kg/ha, (23,08%) 50 kg/ha, dan (46,15%) 50 kg/ha sehingga pupuk KCl yang dapat dihemat 50 kg/ha sebanyak 69,23%. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7306 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | efisiensi pemupukan, sawah irigasi, Kabupaten Seluma | en_US |
dc.title | PELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA | en_US |
dc.type | Book | en_US |