Peran Komunikasi Petani dan Beribadah dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Masa New Normal di Aceh Barat, Aceh Dan Sumatera Utara

dc.contributoren-US
dc.creatorSiregar, Ameilia Zuliyanti
dc.creatorMukhsinuddin, Mukhsinuddin
dc.date2020-12-30
dc.date.accessioned2023-06-22T07:03:51Z
dc.date.available2023-06-22T07:03:51Z
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi peran komunikasi petani dan beribadah dalam meningkatkan imunitas tubuh melalui metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan sample  random sampling dengan kuisoner kepada 30 petani padi di Langkat, Sumatera Utara dan Meulaboh, Aceh Barat. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 22 orang petani berkelamin pria dengan 8 orang petani berkelamin wanita. Sebanyak 73.33% petani mempersiapkan diri dan peralatan (cangkul dan bekal makanan), selanjutnya 20% petani membersihkan rumah dan halaman serta 6.66% malakukan mandi, berpakaian dan bermasker. Dari data menunjukkan 90% beraktivitas ibadah khusus, seperti menjaga wudhu, sholat dhuha dan berdoa sebelum berangkat ke lahan, hanya 10% beribadah saat istirahat di ladang. Selanjutnya komunikasi petani dengan tenaga penyuluh dilakukan intensif dan berkelanjutan (83.33%) dan 16.66% menyatakan jika ada waktu luang dan masalah di lahan maka bertemu dengan  penyuluh pertanian. Petani secara umum, 100% petani membawa bekal makanan dari rumah yang telah disiapkan seperti nasi, sayuran, lauk dan buah, manakala aktivitas transakasi jual beli di ladang/pasar dilakukan dengan berkomunikasi, bermasker, jaga jarak dua meter antara petani dan penyuluh pertanian sebesar 86.66%, hanya 13.33% tidak menggunakan masker atau berbicara sangat dekat tanpa jarak. Dari interaksi saat menggumpulkan kuisoner, petani menyatakan istirahat-tidur yang cukup, berkomunikasi sesuai protokol kesehatan, berwudhu dan beribadah tepat waktu meningkatkan imunitas tubuh petani sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal di masa New Normal. Peran para petani sebagai penyedia bahan pangan perlu didukung dan didampingi oleh akademisi, penyuluh pertanian, instansi terkait dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh Barat.  en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttps://jurnal.polbangtanyoma.ac.id/jp3/article/view/556
dc.identifier10.36626/jppp.v17i32.556
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/20489
dc.languageeng
dc.publisherUPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)en-US
dc.relationhttps://jurnal.polbangtanyoma.ac.id/jp3/article/view/556/574
dc.rightsCopyright (c) 2021 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanianen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by/4.0en-US
dc.sourceJurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian; Vol 17, No 32 (2020): Desember; 173-183en-US
dc.source2685-1725
dc.source1858-1625
dc.source10.36626/jppp.v17i32
dc.subjectKomunikasi; petani; beribadah; imunitas; Normal Baruen-US
dc.titlePeran Komunikasi Petani dan Beribadah dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Masa New Normal di Aceh Barat, Aceh Dan Sumatera Utaraen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files