Penelitian Pendahuluan Propagasi Sel BHK-21 pada Microcarrier Menggunakan Bioreaktor untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Vaksin Rabies Pusvetma
dc.contributor.author | Pancawidyana, Diah | |
dc.contributor.author | Wriningati | |
dc.contributor.author | Setyorinie, Evy Indah | |
dc.contributor.author | Restika, Kiki Dwi | |
dc.date.accessioned | 2020-03-29T02:38:55Z | |
dc.date.available | 2020-03-29T02:38:55Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.description.abstract | Rabies merupakan penyakit zoonosis fatal yang disebabkan oleh virus Rabies. Vaksinasi adalah metode yang efektif untuk mengontrol penyakit Rabies. Peningkatan kapasitas produksi Pusvetma sebagai produsen vaksin Rabies sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan vaksin di lapangan. Propagasi sel BHK-21 sebagai media pertumbuhan virus Rabies pada microcarrier menggunakan Bioreaktor mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan metode konvensional menggunakan botol roller. Tujuan penelitian ini membandingkan efektifi tas propagasi sel BHK-21 pada sistem microcarrier menggunakan Bioreaktor dengan sistem konvensional pada botol roller sebagai pengembangan metode untuk peningkatan kapasitas produksi vaksin rabies Pusvetma. Sel BHK-21 di propagasi menggunakan dua sistem yaitu sistem mikrocarrier menggunakan bioreactor dan metode konvensional menggunakan botol roller. Pada sistem mikrocarrier menggunakan bioreactor Sel BHk-21 sebanyak 2x108 sel dalam 120 ml media dimasukkan ke dalam botol CelCradle-500 yang berisi 850 carier. Metode konvensional dilakukan dengan cara melakukan propagasi pada 30 botol roller dengan jumlah sel 5-10 x 107 sel per botol roller. Propagasi virus rabies strain Pasteur dilakukan dengan menginokulasi inokulasi botol CelCradle-500 sebanyak 65 ml dan botol roller sebanyak 5 ml dengan titer virus 10" LD50/ml. Parameter yang dibandingkan adalah pertumbuhan sel BHK-21, penggunaan media Eagle dan titer virus Rabies strain Pasteur yang dihasilkan Hasil yang diperoleh pada sistem micocarrier menggunakan Bioreaktor pertumbuhan sel BHK-21 sebanyak 1.296x106 sel, media Eagle yang digunakan 500 ml, dan titer virus yang diperoleh 106.7, sedangkan pada sistem konvensional menggunakan botol roller diperoleh pertumbuhan sel BHK-21 sebanyak 13x108 sel, media Eagle yang digunakan 5.200 ml dan titer virus yang diperoleh 106. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan sistem microcarrier menggunakan Bioreaktor lebih efektif dan efi sien daripada metode konvensional menggunakan botol roller. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9007 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Direktorat Kesehatan Hewan | en_US |
dc.subject | Bioreaktor | en_US |
dc.subject | CelCradle | en_US |
dc.subject | Rabies | en_US |
dc.subject | Vaksin rabies | en_US |
dc.subject | Sel BHK-21 | en_US |
dc.subject | Pusvetma | en_US |
dc.title | Penelitian Pendahuluan Propagasi Sel BHK-21 pada Microcarrier Menggunakan Bioreaktor untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Vaksin Rabies Pusvetma | en_US |
dc.type | Article | en_US |