Pemanfaatan Plasma Nutfah dalam Industri Jamu dan Kosmetika Alami
dc.contributor.author | Wardana, Heru D. | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-04-14T06:25:46Z | |
dc.date.available | 2021-04-14T06:25:46Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.description.abstract | Keberadaan industri jamu dan kosmetika sangat erat kaitannya dengan kekayaan plasma nutfah, terutama tumbuhan obat asli Indonesia. Pada kenyataannya, industri jamu dan kosmetika alami di Indonesia sangat bergantung pada bahan baku nabati yang berasal dari tanaman obat dan kosmetika. Tanpa upaya budi daya serta makin sedikitnya persediaan tanaman yang hidup di habitatnya maka akan berpengaruh pada proses produksi. Walaupun suplai bahan tanaman terpenuhi tetapi kualitasnya tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan maka rendemennya akan rendah sekali dan berpengaruh terhadap proses produksi serta harga produk. Saat ini, permasalahan tersebut banyak dihadapi oleh industri jamu dan kosmetika alami sehingga kesadaran untuk membudidayakan tanaman obat dan kosmetika telah tumbuh dan berkembang sejak dekade terakhir ini. Oleh karena itu, keberadaan plasma nutfah sebagai penyedia atau resource tanaman hidup untuk produksi bibit sangat dibutuhkan. Lebih jauh, dalam persaingan bisnis yang semakin ketat bersamaan dengan diberlakukannya pasar bebas maka industri juga dituntut untuk selalu berinovasi terhadap produknya sehingga mampu bersaing dan menjadi pemenang. Inovasi produk dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi plant engineering yang banyak dilakukan di kalangan peneliti untuk menghasilkan kultivar baru yang mungkin bermanfaat bagi industri untuk menghasilkan suatu produk baru. Di samping itu, dalam rangka mewujudkan kesinambungan supply bahan baku nabati untuk kebutuhan industri serta upaya melestarikan jenis-jenis tanaman dihabitatnya maka sangat diperlukan adanya pengembangan dan pelestarian plasma nutfah. Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan pemanfaatan plasma nutfah maka perlu dila kukan upaya budi daya yang berwawasan lingkungan, baik secara in situ maupun ex situ. Mengingat fungsi dan kegunaannya maka upaya budi daya tanaman obat dan kosmetika ini diusahakan dengan sistem budi daya organik (organic farming). Seperti jenis tanaman lain, untuk membudidayakan tanaman obat juga harus melalui tahapan budi daya dan tercukupinya saprotan (sarana produksi pertanian). Tahapan budi daya yang penting meliputi pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, dan perawatan, yaitu penyiraman, pengendalian gulma, hama dan penyakit, serta pemupukan. Berbeda dengan tanaman pangan lain, budi daya, tanaman obat ini harus diusahakan semaksimal mungkin menggunakan bahanbahan organik dan menekan sekecil mungkin penggunaan bahan kimia atau bahan toksik lainnya. Oleh karena itu, penggunaan pupuk kompos dan biopestisida sangat dianjurkan. Saprotan yang dimaksud meliputi lahan tanam yang sesuai, benih/bibit tanaman yang baik, pupuk organik, biopestisida nontoksik, serta persediaan air yang cukup | en_US |
dc.identifier.issn | 1410-4377 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12518 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah | en_US |
dc.subject | Sumber daya genetik tanaman obat, obat dan kosmetika tradisional. | en_US |
dc.title | Pemanfaatan Plasma Nutfah dalam Industri Jamu dan Kosmetika Alami | en_US |
dc.type | Article | en_US |