Arisan dan ‘Keprukan’ sebagai Inovasi Kelembagaan Perbibitan Ternak Sapi Potong
No Thumbnail Available
Date
2020
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Berbagai kebijakan telah digulirkan oleh pemerintah dalam rangka pencapaian swasembada daging sapi. Yang terakhir adalah program pengembangan kawasan sapi potong dan program sapi induk wajib bunting (Siwab). Salah satu faktor penentu keberhasilan program pencapaian swasembada daging sapi adalah ketersediaan sapi bakalan dalam jumlah yang cukup. Salah satu daerah pemasok sapi bakalan di Provinsi Jawa Tengah adalah Kabupaten Grobogan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, melalui Sub Balai Penelitian Ternak/Sub Balitnak Klepu pada tahun 1990 telah membina satu kelompok tani ternak/KTT, yaitu KTT Martini Indah di Desa Tambirejo, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pembinaan KTT Martini Indah selanjutnya dilaksanakan oleh BPTP Jawa Tengah pada tahun 1998-1999. KTT Martini Indah sampai saat ini masih eksis. Kelembagaan perbibitan sapi potong masih berlanjut. KTT bahkan berinisiatif mengembangkan sistem arisan dan keprukan (lelang ternak) sebagai suatu inovasi kelembagaan. Perjalanan KTT Martini Indah sebagai suatu lembaga berbasis kelompok peternak, sistem arisan dan keprukan sebagai suatu inovasi kelembagaan perbibitan ternak sapi potong berbasis kearifan lokal, dan implikasinya dibahas dalam makalah ini.
Description
Keywords
Perbibitan sapi potong, Arisan, Keprukan, Inovasi kelembagaan, Kearifan lokal