Pengelolaan Agroekosistem dalam Pengendalian Hama
dc.contributor | Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan | en-US |
dc.creator | NURINDAH, NURINDAH | |
dc.date | 2015-12-07 | |
dc.date | 2015-12-07 | |
dc.date.accessioned | 2018-06-04T07:59:39Z | |
dc.date.accessioned | 2021-03-09T04:46:52Z | |
dc.date.available | 2018-06-04T07:59:39Z | |
dc.date.available | 2021-03-09T04:46:52Z | |
dc.date.issued | 2015-12-07 | |
dc.description | ABSTRAKPengelolaan agroekosistem dalam pengendalian hama, merupakan salah satu metode dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang diterapkan dengan pendekatan ekologi. Penerapan metode ini dilakukan setelah dipahami faktor-faktor penyebab suatu agroekosistem menjadi rentan terhadap eksplosi hama, dan dikembangkan metode-metode yang dapat meningkatkan ketahanan agroekosistem tersebut terhadap eksplosi hama. Prinsip utama dalam pengelolaan agroekosistem untuk pengendalian hama adalah menciptakan keseimbangan antara herbivora dan musuh alaminya melalui peningkatan keragaman hayati. Peningkatan keragaman vegetasi dan penambahan biomassa, dapat meningkatkan keragam-an hayati dalam suatu agroekosistem. Peningkatan keragaman vegetasi dilakukan melalui pola tanam polikultur dengan pengaturan agronomis yang optimal. Penambahan biomassa dilakukan dengan mengaplikasikan mulsa, penambahan pupuk hijau dan pupuk kandang. Kedua metode ini ditujukan untuk mendapatkan produktivitas lahan yang optimal dan berkelanjutan.Kata kunci: Kapas, Gossypium hyrsutum, Pengendalian Hama Terpadu, pengelolaan agro-ekosistem, keragaman hayati. ABSTRACTAgroecosystem management for Pest ControlAgroecosystem management is an Integrated Pest Management (IPM) with ecological approaches. This method can be applied when the factors that make the agro ecosystem become vulnerable to pest outbreak are known. The main agroecosystem management for pest management is to create the balance between herbivores and their natural enemies by increasing biodiversity, enhancing vegetations and biomasses. Increasing vegetation diversity can be done by adopting poly culture systems, optimizing agronomic arrangements. Increasing biomasses can be done by applying mulch, green manures, and cattle manures. Both methods are aimed to obtain optimal land productivity and sustainability.Key words: Cotton, Gossypium hirsutum, Integrated Pest Management, agroecosystem management, biodiversity | en-US |
dc.format | application/pdf | |
dc.identifier | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/psp/article/view/2902 | |
dc.identifier | 10.21082/p.v5n2.2006.%p | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/5028 | |
dc.language | eng | |
dc.publisher | Puslitbang Perkebunan | en-US |
dc.relation | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/psp/article/view/2902/2529 | |
dc.rights | Copyright (c) 2015 Perspektif | en-US |
dc.rights | http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 | en-US |
dc.source | 2540-8240 | |
dc.source | 1412-8004 | |
dc.source | Perspektif; Vol 5, No 2 (2006): Desember 2006; 78-85 | en-US |
dc.title | Pengelolaan Agroekosistem dalam Pengendalian Hama | en-US |
dc.type | info:eu-repo/semantics/article | |
dc.type | info:eu-repo/semantics/publishedVersion | |
dc.type | Peer-reviewed Article | en-US |