ENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG PADA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI PROVINSI ACEH
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Tujuan kegiatan memberikan pendampingan, pengawalan dan contoh teknologi
budidaya jagung spesifik lokasi, dalam upaya meningkatkan produktivitas dan
pendapatan petani jagung di Provinsi Aceh. Kegiatan dilakukan di Kecamatan
Babussalam dan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara pada 2 (dua) lokasi masingmasing lokasi luasnya 0,5 ha, mulai bulan Maret sampai Nopember 2012. Pelaksanaan
program pendampingan SL-PTT untuk memberikan dorongan/motivasi kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dalam memanfaatkan paket teknologi seperti benih Varietas
Unggul Baru (VUB), sistem tanam, penggunaan pupuk organik serta mesin pertanian
melalui Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dalam usaha peningkatan
produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani. Kegiatan percontohan pada SL-PTT,
melalui demplot dan pelatihan bagi para petugas dan petani serta mengembangkan 3
(tiga) varietas unggul baru (VUB) yaitu varietas unggul baru hibrida Bima 3,10 dan
pioner 27 yang dilengkapi dengan petunjuk teknis. Hasil pelaksanaan demplot produksi
varietas hibrida bima 3 dan bima 10 masing-masing 6,0 ton ha-1 dan 4,5 ton ha-1 pipil
kering dengan kadar air 20%. Hasil produksi yang dicapai dapat meningkatkan produksi
> 10%. Secara umum pelaksanaan SL-PTT jagung hibrida di Aceh mendekati baik,
sehingga masih perlu penyempurnaan terutama distribusi benih atau saprodi agar tidak
mengganggu jadwal tanam akibat pengaruh iklim yang sangat ektrim. Perlu melibatkan
pemerintah/investor sebagai penyedia modal dan penjamin pemasaran hasil.
Description
Kebutuhan jagung domestik pada tahun 2005 diperkirakan 11,8 juta ton, pada
tahun 2010 meningkat menjadi 13,6 juta ton, dan pada tahun 2015 dan 2020 masingmasing 15,9 juta ton dan 18,9 juta ton. Tanpa upaya khusus untuk memacu produksi
nasional, maka impor jagung diperkirakan pada tahun 2005 dan 2010 masing-masing
sebesar 937 ribu ton dan 740 ribu ton, dan pada tahun 2015 dan 2020 mencapai 1,03
juta ton dan 1,68 juta ton.
Rata-rata volume jagung yang diperdagangkan di pasar dunia dalam periode
1990-2003 hanya 75,5 juta ton atau 13,5% dari total produksi dunia, dan menurun
0,02%/tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar jagung dunia relatif tipis (thin
market). Prospek pasar jagung di pasar domestik maupun pasar dunia sangat cerah.
Pasar jagung domestik masih terbuka lebar, mengingat sampai saat ini produksi jagung
Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri.
Keywords
Peningkatan, produksi, Jagung dan SL-PTT.