Penggunaan Jenis Entris, Posisi Sambungan, dan Posisi Penyisipan Entris pada Batang Bawah terhadap Keberhasilan Penyambungan dan Pemacuan Pertumbuhan Bibit Manggis
No Thumbnail Available
Date
2013-08-02
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
ABSTRAK. Bibit manggis yang dihasilkan melalui teknik sambung pucuk berbuah lebih cepat dengan habitus tanamanrendah, sehingga akan mudah dikelola. Populasi tanaman persatuan luas lebih banyak karena jarak tanam yang rapat.Namun, pertumbuhan bibit yang dihasilkan dengan teknik tersebut sangat lambat dengan arah pertumbuhan yangmenyamping, sehingga bentuk kanopinya tidak menarik. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh jenis entris, posisisambungan, dan posisi penyisipan entris pada batang bawah terhadap keberhasilan sambung pucuk dan pemacuanpertumbuhan bibit manggis. Penelitian dilaksanakan di Rumah Pembibitan Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaSolok mulai bulan Juli 2003 sampai dengan Maret 2005. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak kelompokfaktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama ialah jenis entris yang terdiri atas entris tengah dan samping. Faktorkedua ialah posisi sambungan, yaitu penyambungan pada bagian batang bawah yang masih sukulen dan pada bagianyang sudah berkayu. Faktor ketiga ialah penyisipan entris, yaitu entris disisipkan pada bagian yang lebar dan bagianyang sempit dari batang bawah. Setiap unit perlakuan terdiri atas lima tanaman. Peubah yang diamati meliputikeberhasilan penyambungan, frekuensi pecah tunas, jumlah daun, tinggi tanaman, diamater batang, jumlah cabanglateral, dan persentase bibit sambung yang tumbuh menyamping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunas tengahdan samping dapat digunakan sebagai entris dengan tingkat keberhasilan penyambungan dan pertumbuhan bibitsambung yang relatif sama (79-80%). Posisi penyambungan yang terbaik adalah pada ruas batang bawah yang berkayu.Penyisipan entris pada bagian yang lebar atau bagian sempit dari ruas batang bawah tidak banyak memengaruhitingkat keberhasilan penyambungan dan pertumbuhan bibit sambung manggis.ABSTRACT. Jawal, M. Anwarudin Syah, R. Poerwanto, N. Sutrisno, T. Purnama, and D. Fatria. 2010. TheEffect of Scion Type, Grafting Position, and Scion Insertion Position on the success of Rootstock Grafting andthe Growth of Grafted Mangosteen. The objective of this study was to determine the best scion type, grafting, andscion insertion position on rootstock on grafted mangosteen. This study was conducted at the Nursery of IndonesianTropical Fruit Research Institute Solok from July 2003 to March 2005 by using a factorial randomized block designwith three replications. The first factor was the scion types (autotroph and plagiotroph), the second factor was thegrafting position (in suculent and wooden tissues), and the third one was the scion insertion position on rootstock i.e.scion was inserted on the wide and narrow parts of rootstock. The observed variable were grafting successfulness,the frequency of flush, leaf number, plant height, stem diameter, and the number of lateral branch. The results of theexperiment indicated that autotroph and plagiotroph scions can be used for mangosteen grafting. Best position forgrafting was wooden part of rootstock. Inserting scion on the wide and narrow parts of rootstock did not affect thegrafting growth successfulness.