Karakter Fisik, Kimia, dan Fisiologis Benih Beberapa Varietas Kedelai

dc.contributor.authorSukarman ...[at al]
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanianen_US
dc.date.accessioned2021-04-13T03:39:49Z
dc.date.available2021-04-13T03:39:49Z
dc.date.issued2000
dc.description.abstractBenih kedelai (Glycine max L) tergolong benih yang daya simpannya relatif singkat (kurang dari 3 bulan) dibandingkan dengan benih padi, jagung, dan sorgum. Daya simpan benih kedelai sangat ditentukan oleh varietas, kondisi penyimpanan (kadar air awal simpan, jenis kemasan, dan suhu ruang penyimpanan), dan kondisi lingkungan prapanen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakter fisik, kimia, dan fisiologis beberapa varietas benih kedelai. Percobaan dilakukan di laboratorium benih, Kelompok Peneliti Ekofisiologi Balittan Bogor dari Oktober 1995 sampai Mei 19%. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan tiga faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah empat varietas kedelai yaitu: Galunggung, Wilis, Tidar, dan Cikurai. Faktor kedua adalah jenis kemasan yaitu kantong plastik dan kantong kain. Faktor ketiga adalah lama penyimpanan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 bulan. Data yang diamati mencakup karakter fisik, kimia, dan fisiologis (daya berkecambah, uji tetrrazolium, panjang akar primer, dan plumula kecambah) benih. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karak ter fisik (bobot 100 butir dan tebal kulit benih) dan kimia benih (protein dan lemak) berbeda antarvarietas. Varietas Galunggung mempunyai bobot 100 butir tertinggi (13,4 g), sedangkan varietas Tidar bobot 100 bijinya paling rendah (5,70 g). Ketebalan kulit benih berkisar antara 0,097-0,170 mm. Varietas Cikurai mempunyai kulit benih paling tebal (0,170 mm), sedangkan varietas Tidar kulit benihnya paling tipis (0,097 mm). Kandungan protein benih tertinggi pada varietas Tidar (43,8%) dan terendah pada varietas Wilis (42%). Kandungan minyak tertinggi pada varietas Tidar (22%) dan terendah pada varietas Galunggung (21,4%). Interaksi antara varietas, jenis kemasan, dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap semua parameter karakter fisiologis yang diamati. Varietas Cikurai mempunyai karakter fisiologis yang lebih baik dibanding varietas lainnya. Pada kemasan kantong kain, setelah lima bulan penyimpanan daya berkecambah benih masih 89,70%. Benih varietas Wilis mempunyai karakter fisiologis yang kurang baik, pada kondisi dan lama simpan yang sama daya berkecambahnya menurun drastis sampai 27,5%. Apabila benih disimpan pada kantong plastik, daya berkecambah benih semua varietas masih 80,0%, setelah lima bulan penyimpanan.en_US
dc.identifier.issn1410-4377
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12455
dc.language.isoiden_US
dc.publisherSekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfahen_US
dc.subjectGlycine max, karater, fisik, kimia, fisiologis.en_US
dc.titleKarakter Fisik, Kimia, dan Fisiologis Benih Beberapa Varietas Kedelaien_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
fisiologis_2000.pdf
Size:
5.56 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: