PERAN INSEMINATOR DALAM KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI PERAH

dc.contributoren-US
dc.creatorHerawati, Tati; Balitnak Ciawi
dc.creatorAnggraini, Anneke; Balitnak Ciawi
dc.creatorUtami, Dwi; Balai Inseminasi Buatan Lembang
dc.creatorArgiris, Argi; Balai Inseminasi Buatan Lembang
dc.date2016-10-26
dc.date.accessioned2019-10-09T09:43:28Z
dc.date.available2019-10-09T09:43:28Z
dc.descriptionINDONESIAKeahlian inseminator dalam melaksanakan Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu dari lima faktor penentu keberhasilan IB. Namun, belum diketahui karakteristik inseminator yang paling berperan dalam keberhasilan IB tersebut, oleh karena itu dilakukan pengujian pada sapi perah di Lembang, Jawa Barat. Pengujian dilakukan untuk melihat pengaruh faktor inseminator (X1), dosis semen (X2; 25 juta, 20 juta dan 15 juta sperm/straw) dan jenis pejantan (X3; Farrel dan Forsa) terhadap tingkat kebuntingan/conception rate (CR), menggunakan sidik peragam dengan tingkat paritas sebagai peubah iringan (covariate), karena paritas sapi akseptor berbeda. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada interaksi antar faktor tersebut, jenis pejantan, dan antar dosis yang digunakan tidak mempengaruhi jumlah kebuntingan ternak. Namun faktor inseminator berperan dalam menentukan kebuntingan, Oleh karena itu dalam pengujian dosis selanjutnya digunakan sidik peragam dengan memasang inseminator sebagai covariate, Dari pengujian antar inseminator diperoleh bahwa ada perbedaan type karakter dan kinerja antar inseminator yang disebabkan adanya perbedaan akademis (pendidikan) dan teknis (pelatihan, lama bekerja). 67% inseminator uji masuk kategori inseminator professional berkinerja baik (CR 59,26-77,27%) dan 33% inseminator uji masuk kategori inseminator professional dengan kinerja rata2 (CR 53,97-55,22%). Peran pendidikan dikalahkan oleh pelatihan dengan nilai R korelasi 83,5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang berpengaruh terhadap CR sebesar 16,5%. Oleh karena itu disarankan untuk dilakukan lebih lanjut pengkajian untuk mengetahui faktor lain tersebut serta diperlukan pelatihan untuk peningkatan akurasi pelaksanaan IB kepada para inseminator. INGGRISen-US
dc.formatapplication/zip
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/IP/article/view/570
dc.identifier10.21082/ip.v21n2.2012.p81-88
dc.identifier.urihttp://124.81.126.59/handle/123456789/7874
dc.languageeng
dc.publisherSekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/IP/article/view/570/350
dc.rightsCopyright (c) 2016 Informatika Pertanianen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.sourceInformatika Pertanian; Vol 21, No 2 (2012): Desember 2012; 81-88en-US
dc.source2540-9875
dc.source0852-1743
dc.titlePERAN INSEMINATOR DALAM KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI PERAHen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
570-1573-1-PB.docx
Size:
93.25 KB
Format:
Microsoft Word XML
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: